--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" <suratna...@...> wrote: > ... > Bicara masalah badan usaha milik negara, sebagai pemain andalan dan > penyeimbang ekonomi nasional memang tiada habisnya. Sama seperti BUMD yang > terkendala pencapaian laba yang proporsional (efektif & efisien) serta > manajerial yang cenderung bersifat manja. Selain itu, sistim keuangan dan > pembagian laba usaha yang dianggap belum begitu profesional (menurut kabar > burung). ...
PENYEIMBANG EKONOMI => Kinerja BUMN kan dibenchmark dengan kinerja sektor industry sejenis, saat ini cuma kinerja BUMN Perbankan yang jadi acuan industry; lainya justru dibawah rata2 kinerja Industry sejenis. Effektive => dimana? PTPN(terluas) vs. sinarmas/astra-argo. Effecient => yang mana? pertamina vs. madcow BUMN kita sebagian adalah pampasan perang, yang jaman Londo dulu adalah key-player Industry Dunia dan punya kontribusi tingkat Dunia bukan tingkat RT/RW. BUMN udah kayak APE isinya cuma skandal sex/korupsi/manipulasi keuangan,minta subsidi, minta proteksi, minta pegurangan/penanguhan pajak, terakhir minta kawin lagi. NOTE: acuan BUMN neg2 lain. APE : http://www.ape.bercy.gouv.fr Allemagne : http://www.bundesfinanzministerium.de Canada : http://www.tbs-sct.gc.ca/ccpi-pise/index_e.asp Finlande : http://www.ktm.fi Nouvelle-Zélande : http://www.ccmau.govt.nz Pologne : http://www.msp.gov.pl Royaume-Uni : http://www. shareholderexecutive.gov.uk Suède : http://www.regeringen.se