untuk lebih lengkapnya silakan lihat buku menyingkap syubhat dan kerancuan ikhwanul muslimin, karya Andy Abu Tholib.
Intinya: 1. harokah (pergerakan, khususnya pergerakan politik) tidak pernah dikenal secara terminologis di dalam Islam. intinya, harokah yang dimaksud di sini adalah pergerakan politik. khusus untuk PKS, inti pergerakannya diambil dari ajaran Ikhwanul Muslimin. banyak dari kalangan mereka yang membantah keterlibatan PKS dengan Ikhwanul Muslimin. terlepas benar tidaknya klaim ini, pola pemikiran yang sama antara kedua organisasi ini tidak bisa ditutupi. bahkan buku-buku rujukan, tokoh-tokoh idola, dan metode dakwahnya sangat-sangat mirip 2. PKS hanyalah organisasi di permukaan. organisasi bawah tanahnya bercirikan Ikhwanul Muslimini. saya pribadi pernah mengikuti pengajian mereka. waktu itu (kala saya SMU) sedang gencar-gencarnya NII. guru agama saya tidak rela gerakan-gerakan "hantu" menjangkiti rohis sekolah. pada saat itulah, pamong (istilah di tempat saya. di tempat lain mungkin namanya murrobi) saya mengaku bahwa pengajian ini adalah pengajian ikhwanul muslimin agar anggota pengajian sembunyi-sembunyi tersebut tidak menyangka bahwa ini adalah pengajian NII. sebelumnya, guru agama saya berhasil menjebak pengajian-pengajian pamong yang lain. dari sinilah saya tahu bahwa orang-orang yang ikut ke dalam ikhwanul muslimin merupakan aktivis PK (nama waktu itu). kesimpulannya, mungkin saja anggota PKS ada yang bukan Ikhwanul Muslimin, dan juga sebaliknya, tetapi sebagaimana sabda rosululloh: man tasyabaha bi qoumin, fa huwa minhu (HR Abi Dawud) barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk kaum tersebut. PKS sendiri sama berbahayanya dengan Ikhwanul Muslimin. 3. Yang pasti, demokrasi itu syirik. mana mungkin aturan Alloh diganti dengan aturan manusi?. aturan Alloh berdasarkan Al Qur'an, Sunnah, Ijma, Qiyas, berdasarkan pemahaman salafus sholih, diganti dengan suara terbanyak? ini suatu bentuk kesyirikan. mereka menyatakan bahwa demokrasi ditempuh karena terpaksa, tetapi mereka sendiri tak meyakini kebenarannya (sebagaimana kata Farid Nu'man dalam buku Ikhwanul Muslimin...). ini kedustaaan yang nyata!!! bahkan pemilihan anggota syuro PKS dipilih dengan demokrasi oleh kader mereka sendiri. kenapa para kader yang seharusnya sudah dibina tauhidnya masih tunduk dengan hukum orang kafir? Pemimpin dalam ISlam dipilih sengan dua cara: (lihat Ahkamul Sulthoniyyah, Imam Al Mawardi) a. Pengangkatan oleh pemimpin sebelumnya (contohnya Umar rhodiallohu anh yang diangkat oleh Abu Bakar rhodiallohu anh kemudian disepakati (ijma) para shohabat). b. dipilih oleh ahlul halli wal aqdhi (contohnya pengangkatan Abu Bakar dan Utsman rhodiallohu anhum) 4. kisah ini mirip dengan kisah yang tercantum dalam kitabut tauhid tentang lalat. ada orang yang masuk surga karena lalat dan ada orang yang masuk neraka karena lalat. dua orang ini pergi ke suatu negeri dan bertemu dengan seorang penjaga negeri. penjaga negeri itu melarang mereka masuk kecuali jika mereka berkorban untuk berhala (sesembahan) negeri tersebut walaupun dengan seekor lalat. orang pertama mempersembahkan seekor lalat (dia sangka hal itu kecil) kemudian dia masuk neraka. orang kedua menolak lalu dibunuh, kemudian dia masuk surga. Pertanyaan: lalu bagaimana cara kita memperjuangkan Islam di negeri ini? Jawaban: Indonesia adalah negeri dakwah. pertama, kita harus menuntut ilmu. dengan menuntut ilmu kita tahu apa yang harus dilakukan, kita tahu apa yang harus didakwahkan. hal inilah yang dilakukan oleh rosululloh selama 13 tahun di makkah. beliau bersabar membina umat bersama para shohabat sekalipun orang-orang kafir menyiksa umat Islam. beliau sama sekali tidak hadir di parlemen Quraisy. Karena memang belum saatnya. masyarakat belum siap. Ketika masyarakat sudah siap (di madinah), kemudian, beliau bersedia memimpin madinah. inilah tuntunan Rosululloh. Ya Akhi. kalau PKS itu berhasil menjadikan syariat Islam berlaku di negeri ini, siapkah rakyatnya? siapakah yang akan jadi Qodhi? Islam yang seperti apa yang akan mereka terapkan? lihat saja bank-bank syariah yang mereka gembar-gemborkan. membedakan Ijaroh dan Mudhorobah saja tidak bisa. membedakan Murobahah dan riba saja sangat sulit. apakah mereka itu yang akan dijadikan pegawai pemerintah? Bahkan ada caleg PKS (di dalam majalah tarbawi yang pernah anna baca) mengatakan bahwa hadits ahad bukan hujjah di dalam hukum. kisahnya begini. seseorang berkata: Wanita itu boleh jadi presiden bahkan boleh jadi Imam sholat, haditsnya sohih lo Dijawab oleh si caleg: iya shohih, tapi kan tidak mutawatir. Komentar saya: barangsiapa yang ingin tahu tentang status hadits ini dan hukum-hukumnya silakan merujuk ke tulisan Ustadzuna Ahmad Sabiq hafizhahulloh di majalh Al Furqon. yang perlu dicatat di sini, si caleg menolak hadits karena hadits tersebut bukan mutawatir (tapi ahad). setiap orang yang menyatakan bahwa hadits ahad tidak bisa dijadikan hujjah dalam hukum, harom diangkat jadi qodhi (lihat Ahkamul Sulthoniyyah). Lha ini malah diangkat jadi caleg. bagaimana mau mengadili orang zina (saksi hanya perlu empat, masih ahad masyhur), li'an (saksi hanya satu, ahad ghorib), nikah (saksi hanya dua, ahad aziz). ini jelas rusak. belum lagi masalah yang lebih besar, yaitu bid'ah dan syirik. lihat saja bagaimana aktivis-aktivis PKS menjadi motor-motor penggerak (panitia) acara-acara Bid'ah seperti Maulid, rihlah ke situs-situs syirik (makam wali songo, masjid-masjid bersejarah). Betapa banyak di kalangan mereka tidak bisa membedakan antara bid'ah dengan masholihul mursalah. mereka tidak bisa membedakan antara bid'ah dan maksiat. mereka juga tidak bisa membedakan antara bid'ah dan ijtihad. apakah orang-orang seperti ini yang akan kita serahkan mengurus kaum muslimin? justru kerusakannya lebih besar dari kebaikannya. lihat saja ketika mereka (para aktivis politik) mencela goyang inul (sebuah acara maksiat), acara macam apa yang mereka sodorkan sebagai pengganti? mereka malahan menggandrungi acara-acara yang merusak aqidah, parahnya, mereka menganggap itu sebagai media dakwah. lihat saja sinetron kiamat sudah dekat yang mendapat penghargaan presiden. Anna waktu itu makan di rumah makan yang ada TVnya. waktu anna dengar ada lirik lagu: "Korupsi dianggap rezeki" (dengan nada menyalahkan). anna langsung bengong. Korupsi memang rezeki. tetapi rezeki yang harom. kalau itu bukan rezeki dari Alloh, lalu dari siapa? ini jelas-jelas aqidah qodariyyah (lihat Al ibanah karya imam Abul Hasan Al Asy'Ary). Anna juga pernah menyaksikan sebuah sinetron bersama para aktivis PKS di sebuah kosan. di situ ada suara dari dalam televisi (mengesankan suara ghoib), "Engkau sudah beribadah sekian tahun kemudian engkau berzina sehingga amalanmu hapus". Anna langsung kaget. ini aqidahnya Khowarij yang menyatakan bahwa dosa besar mengeluarkan pelakunya dari Iman. Bukankah Alloh berfirman: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walaupun sebesar dzarrohpun, dia akan melihat (balasannya)? Anggap saja mereka berhasil mendirikan negara yang sejahtera, setiap orang sholat, zakat, puasa, haji. mereka menginfakkan harta benda mereka untuk jihad di jalan Alloh. Tapi aqidah mereka rusak. ini sangat berbahaya. rakyat terancam menjadi anjing-anjing neraka (khowarij). ummat terancam menjadi majusinya umat ini (qodariyyah). Ini jelas lebih rusak. memilih mereka dalam pemilu sama saja mengambil kepala dari mulut singa, disodorkan ke mulut buaya bahkan lebih dari itu. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> -------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/