Jazakallah khairan akh Sasminto. Inilah yang saya maksudkan, jika mempunyai satu pendapat, maka hendaknya disandarkan pada sebuah dalil dan bukan dari ra'yu semata.
Sepaham saya pun demikian, terasa ganjil jika kita berbuka puasa lantaran mengikuti waktu Jakarta, sementara di Saudi matahari masih bersinar. Wallahu a'lam Syamsul 2008/9/23 Sasminto <[EMAIL PROTECTED]> > Yang ana pahami dari kajian masalah shaum di masjid Sudirman Tower, Jkt > yang dibawakan oleh Ust. Sulam Adireja adalah bahwa berbuka setelah > terbenamnya matahari, selama matahari belum tenggelam maka waktu maghrib > belum tiba. Maka kalau kita di pesawat yang kebetulan ke arah barat dari > jakarta, kita harus menunggu matahari terbenam meskipun waktu shaoum akan > lebih lama, karena itu sejalan dengan dalil *"Apabila malam telah tiba > dari arah sini dan siang telah berlalu dari arah sini serta matahari pun > terbenam, maka orang yang berpuasa sudah boleh berbuka"* (HR. Bukhari no. > 1853 dan Muslim 1100). > Demikian juga sebaliknya kalau kita naik pesawat dari Arab Saudi ke > Indonesia maka matahari terbenam lebih cepat, maka tentu waktu puasa kita > akan lebih pendek. > Tidak dibenarkan bahwa untuk melihat apakah matahari sudah terbenam atau > belum dengan sengaja naik ke tempat yang tinggi misal, atap rumah, tower, > dan lain-lain karena yang demikian termasuk takaluf. > Tolong dikoreksi kalau salah. > > > ----- Original Message ----- > *From:* Syamsul Ariefin <[EMAIL PROTECTED]> > *To:* assunnah@yahoogroups.com > *Sent:* Tuesday, September 23, 2008 1:49 PM > *Subject:* Re: [assunnah] Tanya ruqsah ibu menyusui > > Afwan, berkait dengan nomer 2, yakni mengikuti waktu dimana kita sahur, > ini > dalilnya dari mana? > > Wallahu a'lam > Syamsul > > 2008/9/15 dhea s <[EMAIL PROTECTED]> > > > waalaikumus salam: > > > > 1. a. Jika ibu tsb khawatir akan dua pihak (diri dan bayi) maka boleh > tidak > > puasa dan HANYA fidyah. > > 1.b. Jika ibu tsb khawatir akan satu pihak (dirinya ATAU bayinya) maka > > qadha dan fidyah > > Tentang dua point ini silakan cek dalam kitab KIFAYATUL AKHYAR, kitabus > > shiyam > > > > 2. *Antum ikuti waktu dimana antum sahur. *Misal: antum sahur hari ini di > > Jakarta, lalu anda safar ke Saudi, maka buka-nya, anda harus ikut > Jakarta. > > Jika anda masih dalam satu waktu yang sama, maka ikuti saja waktu bukan > kota > > jakarta, perbedaan TV-TV itu nggak lama, cuma beberapa detik atau menit. > > Lebih selamat, anda ikuti daftar hisab dan ru'yah Depag RI, karena > dibikin > > oleh orang yang pakar dalam ilmu falak. > > wallahu a'lam > > > > > > --- On Mon, 9/8/08, jainudin jaenud <[EMAIL > > PROTECTED]<nndogg%40gmail.com><nndogg% > 40gmail.com>> > > wrote: > > From: jainudin jaenud <[EMAIL PROTECTED] <nndogg%40gmail.com> <nndogg% > 40gmail.com>> > > Subject: [assunnah] Tanya ruqsah ibu menyusui > > To: ASSUNNAH@YAHOOGROUPS.COM <ASSUNNAH%40YAHOOGROUPS.COM> <ASSUNNAH% > 40YAHOOGROUPS.COM> > > Date: Monday, September 8, 2008, 4:36 PM > > > > Assalaamu'alaikum. Ana mau bertanya: > > > > 1.ibu menyusui mendapatkan ruqsah tdk puasa ramadhan. Apabila ingin > puasa, > > apakah ada efek yg ditimbulkan bgi kesehatan bayi dan ibu? > > > > 2.sunnah rosul untuk bersegera buka puasa, jam/waktu buka yang mana yang > > dijadikan pathokan untuk segera buka puasa? Karena jam setiap > orang/media: > > tv, radio berbeda-beda. > > > > wassalaamu'alaikum. > > > > jainudin > > >