4/ Barangkali yang Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam maksudkan perihal 
obat-obatan alami, yaitu antara lain madu dan jintan hitam, itu harus sesuai 
dengan takaran. Untuk itu, perlu ahli yang menetapkan takarannya sebagaimana 
beliau mengingatkan bahwa kita dianggap lebih tahu tentang urusan duniawi kita. 
Sejauh pengetahuan saya, beliau tidak mengatur secara terinci perihal takaran 
obat-obat tersebut. Dengan demikian, obat-obatan alami tersebut tetap 
memberikan manfaat sebagaimana dalam dalil-dalil shahih.
yang mengetahui takaran obat adalah ahli farmasi, yang mengetahui penyakit 
adalah dokter. Sudah sepantasnya Allah mengaruniakan ilmunya kepada mereka, 
karena ikhtiar mereka dalam mendalami dan melakukan penelitian di bidang itu. 
Kita ikuti saja mereka, bukan malah mengikuti mereka yang tidak mempunyai dasar 
ilmu yang jelas. tentu saja itu tidak baik.



--- On Sat, 11/1/08, Mudyawati Kamaruddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Mudyawati Kamaruddin <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [assunnah] Re: Tanya : Habbattusauda
To: assunnah@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 1, 2008, 8:33 AM

Assalamu'alaykum

Iya benar, Rasulullah telah mencontohkan pada kita janganlah berlebih-lebihan 
karena efeknya pasti buruk, begitupun Habbatusaudah dan madu....walaupun 
Rasulullah menyatakan bahwa keduanya sangat bermanfaat tapi hadits lain 
mengimbanginya dengan "janganlah berlebih-lebihan" , sangat bermanfaat jika 
meminumnya sesuai takaran, nah takaran ini sebenarnya tidak ada batasan sesuai 
orang yang membutuhkan jika respon tubuhnya baik Insya Allah takarannya juga 
akan lain dengan yang lain, tapi saya kira semua sudah melalui riset jadi 
sebaiknya lihat aturan pakai.

Barakallahu fikum
Mudya-Thailand


--- On Sun, 10/26/08, Abu Rufaidah <[EMAIL PROTECTED] co.id> wrote:

From: Abu Rufaidah <[EMAIL PROTECTED] co.id>
Subject: Bls: [assunnah] Re: Tanya : Habbattusauda
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Date: Sunday, October 26, 2008, 6:51 PM

Biasanya di kemasan tersebut ada takaran untuk kita meminumnya jadi tidak ada 
masalah. ana bagi pengalaman ketika ana bekam dengan seorang jamaah tabligh, 
dia alhi dalam bidangnya. pernah cerita sama ana, ada seorang pasien yang 
terkena penyakit karena ingin cepat sembuh dia minum minyak habbatussauda yang 
asli dari arab. efeknya hanya badan menjadi kurus karena minyaknya sangat panas.


--- Pada Rab, 22/10/08, abu_farhan_ws <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:
Dari: abu_farhan_ws <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: [assunnah] Re: Tanya : Habbattusauda
Kepada: [EMAIL PROTECTED] s.com
Tanggal: Rabu, 22 Oktober, 2008, 1:02 PM

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,

1/ Kenyataan menunjukkan bahwa apa pun apabila melebihi takaran
(dosis) yang dibutuhkan oleh tubuh dapat berakibat membahayakan
kesehatan. Misalnya: Air putih berlebihan dapat menyebabkan mual.
Vitamin C -yang sebelumnya dianggap tidak menimbulkan akibat
sampingan- apabila berlebihan juga membahayakan kesehatan. Cabai dan
asam Jawa -yang memiliki kandungan vitamin C tinggi- apabila
berlebihan menyebabkan mencret dan luka pada lambung (maag).
2/ Jintan hitam (habbatus sauda) pun mestinya serupa, yaitu ada
takarannya. Terus terang, saya baru tahu dari kiriman Anda mengenai
akibat sampingan dari jintan hitam.
3/ Tidak semua dokter membolehkan minum madu bagi penderita kencing
manis (diabetes).
4/ Barangkali yang Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam maksudkan
perihal obat-obatan alami, yaitu antara lain madu dan jintan hitam,
itu harus sesuai dengan takaran. Untuk itu, perlu ahli yang menetapkan
takarannya sebagaimana beliau mengingatkan bahwa kita dianggap lebih
tahu tentang urusan duniawi kita. Sejauh pengetahuan saya, beliau
tidak mengatur secara terinci perihal takaran obat-obat tersebut.
Dengan demikian, obat-obatan alami tersebut tetap memberikan manfaat
sebagaimana dalam dalil-dalil shahih.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Abu Farhan


--- In [EMAIL PROTECTED] s.com, "Abu Abdullah" <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:
>
> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
>
> Ana mohon urung rembuk dengan informasi yang ana dapat, yaitu
tentang Habbatusauda.
> Seorang ikhwan yang dikenal sebagai seorang herbalis menjelaskan
kepada ana bahwa habbatusauda memiliki efek samping dalam penggunaannya.
> Sehingga tidak serta merta hadist tentang keberkahan habbatusauda
dalam penyembuhan menjadi legalitas bahwa semua orang bisa memakannya
tanpa didampingi atau diberikan resep oleh ahlinya dalam hal ini ahli
herbal.
> Sebab dalam penjelasannya beliau meyakini bahwa dalam habbatusauda
memiliki kandungan yang cukup berbahaya bagi jantung, sehingga apabila
tanpa diperiksa terlebih dahulu kondisi fisik oleh ahlinya dan
kemudian diberikan takarannya, maka akan merusak tubuh.
> Dalam contohnya dijelaskan bahwa penggunaan tiga jenis obat yaitu
madu, zaitun dan habbatusauda pernah membuat paru-paru yang rusak
(berlubang) seorang ikhwan, malah tambah besar lubangnya dan tambah
banyak lubangnya.
>
> Timbul pertanyaan adalah :
> 1. bagaimana dengan adanya penjualan obat-obat herbal terutama
tibbun nabawi yang nota bene penjualnya para ikhwan dengan banyak
menawarkan manfaat dengan cukup melihat didalam kemasan aturan
pakainya, sedang si pemakai tidak pernah tahu kondisi tubuhnya saat
mengkonsumsi obat tersebut hanya melihat brosur.
> 2. bagaimana pengunaan dalil tentang keberkahan tibbun nabawi
dipandang dari sudut manfaat secara keyakinan dari shohihnya dalil dan
pemahaman herbalis bahwa habbatusauda memiliki efek samping.
>
> Secara pribadi ana meyakini bahwa nabi telah menyempurnakan
risalahnya sehingga apa-apa yang disampaikan Nabi adalah benar.
> Mohon tanggapannya dan afwan atas perkataan yang salah.
>
> Barakallahu fiikum
>
> Abu Abdullah

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/

------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke