Jelas nggak benar. Haram? Wah hukumnya saya belum tahu, tapi yang jelas obat 
berbonus (obat dagang) jelas lebih mahal dari generik padahal kwalitas (effect 
terapeutiknya) sama, tapi biasanya pasiennya yang minta karena terpengaruhi 
iklan, tapi kita sebagai dokter harus menjelaskan, bahwa obat generik sama saja 
effeknya dengan obat dagang, kecuali pasiennya maksa minta yang dagang (lebih 
mahal) dan kita mengucapkan syukron.

okyes


________________________________
From: probo nurwachid <probo.abuhamz...@gmail.com>
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 14 December 2010 13:49:02
Subject: [assunnah] Bonus untuk dokter

Assalamualaykum,

Saya ingin menanyakan, bagaimana hukumnya seorang sales perusahaan obat
memberikan bonus kepada dokter?

Perlu saya gambarkan ilustrasi mekanisme dokter menggunakan obat kepada pasien.
Setelah pasien didiagnosa penyakitnya, dokter memutuskan untuk memberikan obat
tertentu. Misalnya dokter ingin memberi antibiotik. Ada beberapa merk antibiotik
yang secara medis cocok, misalnya merk A, B, C. Dokter memutuskan meresepkan
merk A, kemudian pasien menebus resep obat A tsb ke apotek.
Peran sales perusahaan obat adalah adalah mendorong dan mempromosikan pada
dokter agar meresepkan merknya. Misalnya sales dari pabrik A mempromosikan agar
dokter meresepkan merk A. Tetapi dokter tidak membeli atau kulakan obat ke
pabrik, dia hanya meresepkan saja berdasar pertimbangan-pertimbangan medis dll,
sedangkan obat disediakan oleh apotek. Cara mendorong dan mempromosikan
bermacam-macam, salah satunya dengan memberikan iming-iming bonus pada dokter
apabila dokter tersebut meresepkan dalam jumlah tertentu. Bonusnya bisa berupa
uang tunai atau barang atau sponsorship acara ilmiah. Nilai bonus ini
bervariasi, ada yang sekitar 10% dari omzet si dokter. Jadi bila bonusnya dokter
senilai 1jt maka dokter tersebut harus bisa meresepkan obat yang bersangkutan
senilai 10jt. Yang membayar bisnis dokter dengan sales obat tadi adalah pasien,
karena pasienlah yang mengeluarkan uang untuk membeli obat itu. Banyak terjadi,
dokter memberikan obat tertentu pad pasien bukan semata-mata karena pertimbangan
medis tapi pertimbangan bonus yang diberikan. Misalnya obat A, B,C mutu sama dan
harganya B dan C lebih murah, tapi obat A memberi bonus lebih besar, maka si
dokter akan memilih A. Dan target penjualan dari pabrik A tersebut makin naik
maka si sales juga harus menggenjot si dokter agar makin banyak meresepkan,
tentu dengan imbalan bonus makin besar pula. Dari sisi sales obat, dia merasa
sah-sah saja memberi bonus seperti itu karena sebagai imbalan pada dokter yang
melariskan obatnya. Dari sisi si dokter dia merasa berhak mendapat bonus itu,
karena kalau tidak dia resepkan tidak mungkin obat A dibeli pasien, jadi
sama-sama diuntungkan.

Bagaimanakah tinjauan secara syar'i terhadap bentuk muamalah sales obat dan
dokter seperti di atas, apakah termasuk suap?

Mohon maaf apabila ada anggota milis ini yang berprofesi dokter, saya tidak
bermaksud meng-generalisir semua dokter begitu, masih ada dokter yang tetap
memperhatikan pertimbangan medis dan kemanusiaan. Jadi yang saya contohkan di
atas adalah oknum dokter. Saya hanya ingin tahu hukumnya karena praktek seperti
ini sudah umum dalam dunia marketing produk farmasi meskipun sulit dibuktikan di
atas kertas.

Probo


------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    assunnah-dig...@yahoogroups.com 
    assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke