Wa'alaikumussalaam Dengan kondisi anak yang sudah baligh dan memasuki jenjang remaja, anak sudah mulai memiliki wawasan berfikir dan keinginan sendiri. Orang tua sebaiknya menilai dan mengarahkan saja kemana anaknya hendak melangkah dan tidak perlu dipilihkan oleh orang tuanya. Dalam kasus ini, anak merasa nyaman di pesantren dan orang tua ingin sesuatu yang lain. Kalau memindahkan ke sekolah lain yang diinginkan orang tua ada dampak yang cukup bahaya sebagaimana sudah kita maklumi bagaimana kondisi dunia sekolah saat ini. Kecuali ada yang semisal pesantren di tengaran tsb maka diharapkan kondisi keislamannya tetap terjaga. Hendaknya orang tua melihat sisi akhirat sebagai sisi yang diutamakan daripada keinginan untuk menggapai cita-cita dunianya. Dan ingatlah bahwa kelak di akhirot nanti orang tua akan diminta pertanggungjawabannya mengenai anaknya apakah sudah dididik dengan dinul islam yang benar atau justru sebaliknya. Keinginan untuk menggapai kebaikan dalam masalah dunia tidak boleh sama sekali menjadikan kita mengorbankan akhirot karena akhirot lebih baik dan kekal. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita. Allhu a'lam
________________________________ Dari: Nanayahe <nanay...@yahoo.com> Kepada: "assunnah@yahoogroups.com" <assunnah@yahoogroups.com> Dikirim: Senin, 1 Oktober 2012 13:32 Judul: [assunnah] Galau Assalaamu'alaikum Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya. Syukron Nana