Wa’alykum salam warahmatullaah,


Jgn khawatir jangan galau klu urusan dunia mah. Ilmu dunia bisa disiasati kalau 
mmg ingin serius. Pengalaman keponakan ana yg plg dari LN gak bs apa2 ketika 
melihat soal-soal ujian UMPTN sampai mau nangis katanya saking susahnya (pdhl 
di LN dia belajar di sekolah umum). ORTU nya inisiatif belajar ke bimbel yg 
cukup disiplin dan bagus pembinaan agama dan akhlaknya. Alhamdulillaah hanya 
belajar 1 bulan gol masuk PTN Pavorit. Ya kalau memang niat dan sungguh-sungguh 
sudah byk bukti yg berhasil spt ini.

Ada juga yg mensiasati dgn bimbel disela-sela waktu longgar selama di SMU shg 
tetap bs mengikuti pelajaran umum. Alhamdulillaah berhasil juga.



Selain PTN, juga ada jurusan teknik di univ SWASTA atau ikut kursus2 teknik yg 
mengajarkan ilmu dunia dgn kualitas yg tdk kalah dgn PTN bahkan sebagiannya 
lebih unggul. Di beberapa tempat ada yg menyelenggarakan kursus Teknik Otomotif 
(2-3th) dgn orientasi kerja di perusahaan otomotif besar di LN dgn gaji dan 
bonus serta fasilitas yg jauh lebih baik (khbarnya bs smp 20jt/bln dan sdh ada 
yg diterima) dibandingkan lulusan PTN yg bekerja di perusahaan pavorit DN 
sekalipun. Khbarnya anak2 pesantren pun bs ikut kursus/belajar bahkan mrk 
diuntungkan krn sdh bisa bhs Arab/Inggris.



Tiap tahun sebuah perusahaan otomotif terbesar di middle east membutuhkan 
mekanik smp 300 org yg smp saat ini tidak bisa mereka dapatkan (mereka ingin 
mekaniknya dari Indonesia krn negara muslim) karena kurangnya peminat dan 
keahlian serta pengalaman yg blm cukup.





SANUSI

Factory Accounting Department

SAWABI Co. Limited

Aden Free Zone Area, Yemen



From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On Behalf Of 
Nanayahe
Sent: Monday, October 01, 2012 9:33 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Galau





Assalaamu'alaikum



Ikhwan dan akhwat sekalian, ini tentang cerita kegalauan seorang sahabat yg 
anaknya sekolah di pesantren. Sekarang anaknya kelas 3 MTW (setingkat SMP), 
Insya Allah 1 tahun lagi masuk tingkat SMA. Yg bikin teman ana galau karna 
tingkat SMA di pesantren tsb tidak ada jurusan IPA. Ke depannya, setamat 
pesantren, teman ana menginginkan anaknya kuliah di teknik. Dia galau, apakah 
memindahkan anaknya ke SMA yg punya penjurusan IPA atau tetap di pesantren saat 
ini anaknya nyantri. Kebetulan anaknya nyantri di pesantren di tengaran 
salatiga yg mana termasuk salah satu pesantren paforit. Tapi ini baru sebatas 
keinginannya sbg seorang ayah. Dari sisi anak sendiri berkeinginan tetap lanjut 
di pesantren tsb karena sudah merasa enjoy. Mohon sarannya, mungkin di antara 
peserta milis pernah punya pengalaman yg sama. Mungkin punya saran buat teman 
ana ini yg merasa galau dengan masa depan anaknya.



Syukron

Nana



Kirim email ke