Bapak/Ibu BA....

Awal kehamilan dulu saya pernah posting utk sharing kehamilan
keempatku yg tiba-tiba diberikan Alloh. Kenapa tiba-tiba? kerena awal tahun ini 
aku dlm pengobatan penyembuhan penyakit hipertensiku, aku mengidap hipertensi 
sejak usia 20 thn, dan sebetulnya awal thn 2006 ini aku berencana utk 
menunaikan ibadah haji. Rencananya setelah berdoa di Mekah dan pengobatan 
hipertensi, awal 2006 aku ingin hamil lagi, krn dari ketiga kehamilan 
sebelumnya 2 anakku juga meninggal. Jadi aku berharap sekali anak keempat lebih 
sehat dan terjaga, krn juga merupakan opersi saecar ketiga bagi saya. Usia saya 
sekarang 36 thn.

Tapi itulah kebesaran Tuhan, kita berencana begini begitu, tp Dia juga yg 
menentukan. Dua minggu sth aku daftar haji April 2005, aku malah positif hamil. 
Sangat mengagetkan, krn aku dan suami berKB, dan aku juga dlm pengobatan 
hipertensi, sempet shock kaget, nggak tahu harus bagaimana, mknya aku posting 
ke BBD dulu. Terus terang aku agak takut dgn kehamilan ini, takut mengalami 
kasus yg sama dgn kehamilan ke2(hanya hidup 9 hr dlm ICU) dan ke3 (meninggal 
dlm kandungan usia 2-3 bln), tp atas saran teman2 aku berusaha menjaga. Aku 
mencoba ke dokter Nurwansyah yg pernah mengoperasi anak keduaku almarhum. Tiga 
kali konsul kedokter ini, cuma ada rasa kebingungan dan sakit hati, pdhal 
sekali konsul tanpa obat aku mesti keluar uang 240-280 rb. Dokter ini 
menyarankan menghentikan ascardia sejak kehamilan bulan ketiga-keempat. Aneh, 
dan dia bilang kalau bayi tdk berkembang itu takdir. Belum lagi dia marah 
begitu aku bilang dulu aku selalu minum ascardia, begitu juga
teman2 millist yg punya kasus sama spt aku.

Aku kmd berganti dokter dan RS yg lebih dekat dgn kediaman aku
(RSPC), demi menjaga, sejak awal aku kontrol dua kali dalam
sebulan, bahkan di bulan puasa aku kontrol tiap minggu. Aku tahu bhw utk 
penderita hipertensi, kami tdk mungkin bisa melahirkan hingga 38/40 minggu, utk 
itu memasuki minggu 31 aku sdh siap2. Tapi siapa sangka diminggu 34, ketubanku 
habis dan bayiku mengecil, yg semula sdh hampir 2 kg, menjadi hanya 1.5kg? 

Lagi2, pasca operasi yg sangat menyakitkan itu aku baru bisa melihat bayiku 
dihari ke4, itupun dia ada dlm inkubator ICU. Spt mimpi rasanya aku kembali 
memiliki bayi tertidur dlm ICU. Rasanya ingin sekali menggendong mencium-cium 
sepuasnya darah dagingku sendiri, tp aku hanya bisa melihat dia dlm lilitan 
kabel dlm kaca. Aku tidak tahan utk tdk menangis saat menengoknya. Harapanku 
rasanya tipis, walau sesaat kadang optimis krn kondisinya sehat tp nafasnya 
sering
tdk stabil. Aku sendiri heran, sehari sebelum dioperasi aku sempat dirawat 
semalam, tp aku tdk mendapat suntikan penguatan paru2 utk janinku, pdhal anak 
pertamaku yg lahir 38 minggu, aku sempat disuntik 2 kali sebelum operasi saecar.

Yah mungkin ini cobaan terberat yg sekali lagi harus aku jalani, mendapat 
karunia kehamilan yg begitu mendadak, dan Dia mengambil kembali anak itu dgn 
cara yg juga begitu mendadak. Aku yg semula sangsi di awal kehamilan, 
seterusnya menjadi sangat mengharapkan kehadiran anak ini, apalagi dia berjenis 
kelamin lelaki, krn anak pertama maupun yg tdk ada semua wanita. Disaat 
kebahagiaanku dan suami datang, Dia datang mengambil kembali anak lelakiku.
Perasaanku saat ini spt banyak sekali silet dlm dadaku, sakit,
perih, krn aku terlalu berharap dia ada, begitu juga kakaknya,
anakku yg pertama. Aku tdk menyangka dia pergi, krn bbrp hari
sebelumnya kondisinya baik, tp tiba-tiba jantung melemah dan kurang dr 2 jam 
dia sudah nggak ada.

Rasanya hatiku hancur, tp sbg orang beriman aku harus pasrah
menerimanya, sebelumnya aku sadar dia bukan milikku, tp saat Dia ambil anakku 
rasanya aku masih tdk rela, susahnya utk pasrah.

Kunamakan dia Falah (kebahagiaan/kemenangan), akibatnya setiap aku mendengarkan 
azan air mataku selalu berderai-derai, belum lagi melihat isi laci pakaiannya 
yg berisi baju-baju mungilnya. Aku sampai hanya bisa berguman, kenapa baju-baju 
bayi ini selalu dingin? kenapa aku tdk bisa memakaikan semua baju ini utk 
anak-anaku sendiri??? Aku iri sekali dgn ibu-ibu yg bisa segera menyusui 
anaknya, menggendong dan memeluk anaknya segera setelah lahir, memandikan, 
memakaikan baju pembeliannya utk anaknya sendiri.

Tapi aku hanya diberiNya kesempatan menggendong anakku dalam keadaan kaku 
dingin. Seakan tdk mau lepas, sejak dari ICU hingga rumah, aku peluk tubuh 
kakunya dlm pelukanku, dia begitu tampan dan ganteng.

Kembali aku kesepian, ditahun yg sama diberi harapan tambahan anak, ditahun yg 
sama pula harapan itu terbang melayang. Kembali aku hanya berangan dgn anakku 
pertama dan suamiku, seandainya dia ada, seandainya kami bisa tidur berempat, 
seandainya kami bisa pergi bersama, seandainya kakaknya bisa mengasuhnya 
menjaganya......

Anakku yg pertamapun, yg juga begitu sibuk menyambut kehamilan dan kelahiran 
adiknya, sampai2 bisa berkata padaku, Bunda, kenapa ya Alloh pelit banget sama 
kita, semua adikku diambil sama Alloh???

Semoga ketiga anakku disurga bahagia, bisa mendoakan kami yg bertiga didunia 
ini, berkumpul bersama kembali disurga.......
Ya Alloh betapa besar kuasaMu...cobaanMu sungguh berat sekali
bagiku, bagi keluargaku...semoga kami diberi kekuatan, dan derajat yg besar di 
surga nanti



Aku yang berduka
Nana







   


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke