iya mbak, masih di sidoarjo. makanya itu mbak, ternyata habis telpon sana-sini rs. yang bersedia membantu proses melahirkan dalam air hanya rs. yang ada di jakarta. Gimana ya?
On 11/17/06, Elisabeth Hariyati P <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mbak Rhein masih di Surabaya kan? Apa dah pindah ke lain tempat ya? Rgds, HPR -----Original Message----- From: "Noni Mira Timotius" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Date: Fri, 17 Nov 2006 11:42:47 +0700 Subject: Re: [balita-anda] Info Melahirkan di Air > *********************** > No virus was detected in the attachment no filename > No virus was detected in the attachment no filename > > Your mail has been scanned by InterScan. > ***********-*********** > > > mbak rhein, > > nih aku kasih nomer hapenya dr. otamar secara aku lahirannya dibantu > dia > orangnya ramah dan kalo ditelpon pasti diangkat, tengah malem sekalipun > (kecuali kalo dia lagi bantu operasi ato lahiran) > 0816-976-297 > > > > ----- Original Message ----- > From: Rhein Astrisandy > To: balita-anda@balita-anda.com > Sent: Friday, November 17, 2006 11:27 AM > Subject: Re: [balita-anda] Info Melahirkan di Air > > > makasih mbak dini, pak theo, nanti saya coba cari tabloidnya. > > mbak eva, dokter otamar itu prakteknya di rs mana ya? > milis kehamilan itu alamatnya apa ya mbak? > > > > On 11/17/06, Evariny Andriana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > ini mbak informasinya..dari milis kehamilan :D > > > > Melahirkan di Kolam Mainan > > Majalah Tempo - Edisi. 37/XXXV/06 - 12 November 2006 > > > > Liz Adianti menjadi orang pertama di Indonesia yang menjalani > > persalinan di dalam air. Bisa mengurangi rasa nyeri. > > > > Kolam itu seperti ban raksasa. Berdiameter dua meter yang bisa > > menampung air dengan ketinggian tidak lebih dari setengah meter. > > Bahannya dari plastik dengan gambar binatang aneka warna di > > dindingnya. Tempatnya di lokasi yang tak lazim: di ruang dalam > rumah > > sakit. > > > > Bagi sang pemilik, Liz Adianti, benda itu bukanlah barang > > mainan. "Saya menjalani proses persalinan di kolam itu," kata > > karyawan swasta berusia 32 tahun ini kepada Tempo di kediamannya, > > perumahan Griya Satwika, Ciputat, Tangerang, Kamis pekan lalu. > > > > Awal bulan lalu, Liz menjadi orang pertama di Indonesia yang > > menjalani proses persalinan sambil berendam di dalam air. "Ternyata > > lebih enak melahirkan dalam air. Tidak terlalu capek dan saya lebih > > nyaman," kata Liz tentang proses kelahiran anak keduanya itu. > > > > Melahirkan dalam air sudah menjadi obsesi Liz Adianti sejak > > mengandung anak pertama, empat tahun lalu. Namun, ketika itu > > keinginan istri Harlizon ini belum bisa terpenuhi. Tidak ada satu > pun > > rumah sakit yang berani melakukannya. > > > > Metode persalinan di dalam air memang masih baru di Indonesia. > > Padahal, cara ini sudah dikenal lama di Eropa, terutama di Rusia > > sebagai negara pertama yang memperkenalkannya. Ibu-ibu Rusia > percaya > > bahwa melahirkan sambil berendam di air bisa mengurangi rasa sakit. > > Mereka pun bisa menjalani persalinan itu dengan perasaan nyaman dan > > rileks. > > > > Bagi ibu-ibu yang tiba waktunya untuk melahirkan, momok yang > > membayang saat masuk rumah sakit adalah rasa sakit saat persalinan. > > Akibatnya, timbul tekanan psikis yang kian mempersulit proses > > melahirkan. Biasanya dokter kemudian menawarkan metode pengurang > rasa > > nyeri persalinan dengan tindakan medis (menggunakan Pethidin, > > Intrathecal Labor Analgesia, atau Epudural) atau nonmedis (teknik > > relaksasi, hipnosis, teknik pernapasan, homeopathy, atau > akupunktur). > > Jalan pintas pun kerap dipilih: masuk ruang bedah untuk menjalani > > operasi caesar. > > > > Nah, menurut dokter ahli kandungan Otamar Samsudin, melahirkan di > da- > > lam air ini juga menjadi satu metode yang bisa dipilih para ibu > untuk > > mengurangi rasa sakit. "Karena terendam air, otot vagina jadi lebih > > lentur dan elastis. Jadi bisa mengurangi rasa sakit dan robekan > jalan > > lahir," kata dokter yang membantu persalinan Liz Adianti. > > > > Secara teknis, persalinan di dalam air sebenarnya tidak berbeda > > dengan persalinan normal. Hanya prosesnya saja yang dilakukan di > > dalam air. Lalu, bagaimana jika nanti bayi terminum air saat > > menghirup napas pertamanya? > > > > Ketakutan itu, kata Otamar, sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. > Di > > dalam rahim, bayi juga hidup dalam cairan air ketuban. Selama itu > > bayi mendapat oksigen dari sang ibu melalui tali pusar. Penyaluran > > oksigen ini tidak putus di saat bayi keluar dari rahim dan masuk ke > > dalam air. "Kalau tali pusatnya masih terhubung dengan ibu, bayi > > masih mendapat oksigen dari ibu," kata Otamar. Yang harus > > diperhatikan adalah menjaga agar bayi tidak menangis. Sebab, ketika > > dia menangis, saat itulah bayi menarik napas pertamanya. > > > > Caranya? Buatlah suhu air kolam sama dengan cairan di dalam rahim. > > Suhu yang berbeda menjadi penyebab utama yang merangsang bayi untuk > > menangis. Putusnya tali pusat yang menghubungkan bayi dengan sang > ibu > > juga memicu bayi untuk menangis. "Tidak jarang rangsangan itu > muncul > > akibat ari-ari yang hampir lepas," kata Otamar. > > > > Dengan memperhatikan "rambu-rambu" itu, Otamar sukses menggunakan > > metode tadi pada persalinan Liz Adianti, 4 Oktober lalu. Sukses ini > > disusul oleh Fenny Julianti (6 Oktober) dan Rosida (27 > > Oktober). "Kesehatan saya lebih cepat pulih. Saat melahirkan anak > > pertama secara normal tidak secepat ini," kata Fenny, 28 tahun, > warga > > Pasar Minggu. > > > > Keberhasilan ini, menurut Otamar, membuat beberapa ibu sudah > > mendaftarkan diri untuk mengikuti jejak Liz. Namun, tak semua bisa > > dikabulkan. "Mereka yang hanya memiliki peluang 50 persen untuk > > melahirkan secara normal tidak bisa menggunakan metode ini," kata > > dia. Begitu juga para wanita yang memiliki penyakit komplikasi > > seperti jantung, darah tinggi, dan herpes. > > > > > > On 11/17/06, theo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Bu, > > > baca di tabloid nova deh. saya lupa di edisi okt atau november > ini. > > disitu > > > ada artikelnya dan dokternya. > > > setahu saya pake kolam air yang khusus (besar). gitu. > > > > > > theo > > > > > > > > > > > > > -- > Tetap semangat > > Rhein Astrisandy > http://rhein.blogs.friendster.com/my_blog > www.cintabunda.com > > -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
-- Tetap semangat Rhein Astrisandy http://rhein.blogs.friendster.com/my_blog www.cintabunda.com