Maaf jika tidak membantu,
Proses pertama anak belajar menulis adalah sama persis dengan proses pertama
anak belajar bahasa lisan. Kalau pertama anak belajar lisan yang terlibat
adalah terutama pendengarannya sedangkan ketika pertama belajar menulis yang
terlibat adalah terutama pandangannya, yaitu bagaimana mereka mempersepsi
suara menjadi lambang tulis. Dengan derajat yang berbeda-beda, kejadian yang
ibu-ibu alami itu hampir terjadi pada setiap anak dan itu telah saya amati
pada anak-anak yang sedang mulai belajar menulis, begitu juga dengan
menggambar. Jadi itu adalah wajar, tetapi kita harus selalu menyupali dengan
yang benar. Pada awalnya anak tidak dapat langsung mengikuti yang benar,
tetapi suatu saat (ketika sudah masanya sampai) dia akan menguasainya.

Tetapi jika pada tingkat lanjut itu terjadi maka anak tersebut mempunyai
"disleksia", yaitu kesalahan mempersepsi bahasa. Saya juga pernah menemukan
kasus-kasus seperti ketika ditanya 6 X 6 anak dapat menjawab 36. Tetapi
ketika ditulis menjadi "tiga dikalikan tiga sama dengan ...... jawabannya
81. Jika guru tidak teliti, anak akan dikatakan "bodoh". Padahal, anak
tersebut tahu, hanya saja dia mempunyai masalah dengan persepsi bahasa.
Inilah salah satu kekurangan pendidikan di Indonesia yang tidak melakukan
analisis secara rinci terhadap permasalahan anak.

Salam,
Joko

 At 02:38 PM 8/28/03 +0700, you wrote:
> >
> >Waduh, persiiiiis banget anakku bu.
> >Itu terjadi pada anakku yg ke 2.
> >Tulis angka 3, 5, 7 dan 9 selalu terbalik.  Kadang gregetan banget.
> Maunya
> >ta' bawa ke psikiater, tapi kayaknya aku over-reacted banget. Akhirnya
> >nggak jadi.  Aku telatenin aja.  Begitu juga dengan huruf.  Huruf S, K, R
> >itu selalu terbalik.
> >
> >Lama juga tuh sembet kebolak balik, sampai akhirnya suatu hari dia mau
> >ikutan kakaknya ke les kumon (aku sih nggak bilang ini solusinya yach),
> >alhamdulillah acara kebalik-balik itu sudah nggak pernah lagi.  Dan
grafik
> >yang ditunjukkan pembimbing kumonnya menunjukkan peningkatan yg pesat &
> >bagus sekali, malah lebih bagus dibanding kakaknya.  Les kumon itu karena
> >dia mau, bukan aku yg suruh.  Dan waktu kulihat dia enjoy, karena selalu
> >bersama "mas" nya, ya... aku dukung dia.  Yang penting dia ndak terpaksa.
> >Begitu juga dengan penulisan huruf, sudah tidak pernah terbalik lagi.
> >Sudah "NORMAL" gituuu...  Mungkin ada bahasa psikologi-nya ... siapa tahu
> >ada netters disini yg bisa sharing.
> >                      "Amalia Maya
>
> >                      Fitri"                   To:
> <[EMAIL PROTECTED]>
>
> >                      <[EMAIL PROTECTED]        cc:
>
> >                      m>                       Subject:  [balita-anda]
> Mengajak Anak Belajar
> >
> >Rekan-rekan sekalian,
> >Minta bagi pengalamannya dong...
> >
> >Anak sulung saya, Naila 4,5 th saat ini sedang belajar menulis, Angka dan
> >huruf. Selain belajar huruf latin (A, B, C dst) Naila juga mengikuti
> >TK-Agama setiap sore. Jadi dia juga belajar mengenal huruf arab, dan
> >doa-doa
> >pendek.
> >Kadang-kadang dia jadi salah/terbalik menulisnya (maksudnya arahnya). Mis
> >yang seharusnya angka 2 menghadap ke kiri dia jadi menghadap ke kanan.
> Tapi
> >kadang-kadang betul juga, cuman kalau lagi nggak konsern dia suka
terbalik
> >arahnya.
> >Ada yang punya pengalaman seperti saya?
> >
> >Trims sebelumnya
> >
> >Mamanya Naila & Reyhan



---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke