anak tetangga saya itu cowo umurnya 3 thn, mbak.. (waktu itu.. skrg sudah sekolah).

----- Original Message ----- From: "Anisah Kurniawati" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Wednesday, February 14, 2007 11:59 AM
Subject: Re: [balita-anda] langkah pertama, laporan anak dijahatin mbak-nya


emang mbak renny bener juga, tp kalo anak umur 2th (spt yg mbak eva
gambarkan)..kayaknya msh terlalu kecil deh utk dikasarin scr fisik
begitu..apapun alasannya.
nahh kita sbg orang tua, yg emang hrs pinter2 menyaring informasi. mana
informarsi yg bisa dipercaya, mana yg emang perlu ditindak lanjuti.


----- Original Message -----
From: "Renny" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Wednesday, February 14, 2007 11:45 AM
Subject: Re: [balita-anda] langkah pertama, laporan anak dijahatin mbak-nya


Dear Ibu Eva,

Mungkin saya cuma satu dari sekian Ibu Ibu disini yang tidak menyarankan
hal
tsb...  Cuma mau share pengalaman saya saja. Dulu saya pernah berbuat
seperti itu...  Tapi, maksud baik saya malah disalah artikan oleh
tetangga.
Dan saat itu kami bicara baik2 dengan omanya... Mungkin krn tidak terlalu
kenal, apalagi waktu itu kami belum setahun menempati rumah disitu.

Kita cuma melihat dari luarnya saja urusan rumah tangga tetangga... Kita
jg
tdk tahu sistem pengajaran, sistem kekeluargaan antara majikan & pengasuh
di
dalam rumah tangga mereka. Yang ada kemudian, rumah tangga saya di
teror...
Telpon berdering2, yg mengancam pembantu sayalah, mengancam anak sayalah,
mengancam suster sayalah... Padahal saat itu anak saya masih baby... Dan,
anehnya ancaman itu tidak ada kalo saya/suami berada di rumah. Yang
berarti
org tsb memang mengetahui dgn detil kapan saya/suami berada di rumah.
Sampai
pernah suatu ketika, oma si cucu nya itu mengancam prt/suster saya dgn
mengacung2kan golok depan rumah saya... (ini omanya lho bukan si pengasuh
cucunya itu)...Olalala, ternyata mrk sudah cukup susah mengendalikan
cucunya
itu, dan gak ada yg tahan mengasuhnya. Jadi kalo sampe yg mengasuh itu
berhenti, si oma stress di rumah sampai pernah masuk rumah sakit.

Dengan berbekal pengalaman itu, saya cuma bisa menarik hikmahnya saja
bahwa
kadang kala kita tidak berhak untuk ikut campur dalam rumah tangga orang
lain. Mungkin mereka punya peraturan tersendiri... Baik buat kita, belum
tentu baik buat orang lain.

Waktu itu saya sempat mau lapor ke RT, tapi bapak & ibu RT terlalu sibuk
bekerja, gak mungkin urusan spt ini ditangani oleh mereka. Jadwal untuk
bertemu dgn mereka saja sudah padat.

Mohon maaf apabila tidak berkenan. Saya sebagai orang tua juga ingin
keluarga saya, terlebih lagi anak saya dapat hidup nyaman, tanpa teror
orang
lain.

Regards,
Renny S.
http://kevinnathaniel.multiply.com




----- Original Message -----
From: "dhani resya" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Wednesday, February 14, 2007 11:03 AM
Subject: Re: [balita-anda] langkah pertama, laporan anak dijahatin
mbak-nya


> mba eva...
>
> kenapa musti deg2an? takut dibilang ikut campur urusan
> rumah tangga orang ya? kan mestinya kalo si ibu itu
> tau masalah yang sebenarnya harusnya dia terima kasih
> sama mba, hari gini masih ada tetangga yang mau peduli
> sama kita, terlebih sama anak kita.
>
> tenang aja mba, yakin deh ga bakalan diomelin..
>
> -resya-
>



--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]





--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]






--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke