hahahhaha..sebelum komen ketawa dulu... ternyata bpk penyuka sinetron juga ya (kebawa istri ya,...) sampe jalas bgt ceritanya (gi ga doyan ntn sinetron, suka drama yg selese satu episode)
jarang lo laki2 suka ntn sinetron :-) Zainal Arifin <[EMAIL PROTECTED]> 04/03/2007 08:55 AM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To "'balita-anda@balita-anda.com'" <balita-anda@balita-anda.com> cc Subject [balita-anda] Uneg-unegnya si Isrti sama Kasusnya Sinetron WULAN Guys, sorry kalau sedikit bertanya tentang masalah di cerita sinetron. Karena menurut aku mungkin saja ini terjadi di cerita sebenarnya. Istriku protes dan bertanya ketika nonton sinetron WULAN yang ceritanya sedang rebutan hak asuh anaknya si Pandu. Bagi yang belum nonton sinetron ini mungkin ada baiknya saya ceritain awalnya. Saat remaja Wulan pacaran dengan Budi dan hamil diluar nikah. Karena Budi gak setia dengan janjianya dan jatuh cinta lagi dengan atasan di kantornya (Alin) Budi menyuruh untuk intan segera menggugurkan kandungannya, dan Budi menikah dengan Alin. Karena sayang dengan kandungannya Wulan gak jadi menggugurkan kandungannya dan tetap melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama PANDU. Dan berusaha merawat anaknya tersebut meskipun dia diancam oleh Alin agar si Budi nggak boleh tahu kalau anaknya itu ternyata gak digugurin. (Masalahnya dari perkawinan Alin dengan Budi ternyata gak dikaruniai anak sebab Alin pernah keguguran dan terpaksa rahimnya diangkat. Mereka sepakat mengangkat anak perempuan dari bayi yang diberi nama Arini). Secara gak sengaja orang tua Budi tahu kalau ternyata mereka punya cucu diluar nikah. Karena Budi adalah anak satu-satunya dan si istri juga mandul mereka sepakat untuk mengambil Pandu dari Wulan karena merasa kalau Pandu juga darah dagin Budi anaknya. Akhirnya mereka memaksa Budi untuk segera mengurus ke pengadilan untuk memasukkan Pandu ke dalam Kartu Keluarga Budi dan mengambil hak asuh Pandu dari ibunya Wulan yang nantinya akan di rawat oleh orang tua Budi. Sebenarnya, saat itu Wulan sudah punya seorang pacar pengganti Budi yang siap menjadi Bapaknya Pandu, dan berusaha mengadopsi si Pandu menjadi bagian dari keluarganya (karena akhirnya Wulan menikahi Awan). Namun, sayangnya pengadilan membatalkan usaha adopsi yang akan dilakukan oleh Awan dengan alasan bahwa ayah biologisnya (si Budi) tidak mengijinkan, meskipun Wulan telah sah menjadi istrinya. Yang sangat jadi pertanyaan istri dan kebetulan saya gak bisa jawab adalah : 1. Kenapa Wulan yang dengan susah payah mengandung dan melahirkan Pandu (yang tadinya diminta untuk menggugurkan kandungannya oleh pacarnya Budi) justru jadi orang yang kalah dalam memperoleh hak asuh anaknya sendiri. Padahal dia punya penghasilan, berkelakuan baik, dan sudah menikah. 2. Hanya karena gak rela anak diluar nikahnya diakui anak oleh orang lain, kenapa pengadilan di indonesia bisa memberikan hak asuh anak kepada Bapaknya yang dulu malah ingin membuangnya dan tidak bertanggung jawab kepada ibunya? Apakah benar pengadilan di Indonesia bisa seperti itu? Kalau tidak, apakah sinetron ini jadi membuat rancu hukum di indonesia? Setelah saya bandingkan ceritanya jadi semakin nyata dengan kenyataan yang terjadi di Indonesia, seperti kasusnya ZARIMAH yang malah gak bisa dapat hak asuh anaknya sendiri padahal FERRY JUAN yang statusnya cuma ayah biologis dari anaknya? Terus tambah lagi dengan kasusnya NIA yang gak bisa merawat anaknya yang direbut oleh Mertuanya (Panky Suwito dan Yati Octavia), padahal dengan jelas pengadilan telah memutuskan hak asuh ada padanya ? Kenapa bisa begini yah? Sampai segitu payahkan status hukum di indonesia? Apakah ada dari teman disini yang mengerti jawaban secara hukum kenapa bisa begini. Terus terang, rada bingung juga aku ngejawab ngedumel nya istri .. Dengan alasan membela haknya si WULAN, membela ZARIMAH dan membela NIA. Katanya gini .. "Emangnya pengadilan gak pernah ngerasain yah gimana capeknya orang mengandung, payahnya ngelahirin, capeknya nyusuin anak. Eh tiba-tiba dengan enaknya si Bapak bisa ngambil anaknya dengan dalih hukum". Wah kalu udah gini paling-paling aku Cuma nyengir dan bilang.. Kalau kasusnya selesai berarti SINETRONYA jadi habis dong... Heehe..