Yth Ibu Windy,
Saya menyesal dan prihatin mendengar peristiwa yang ibu alami. Sebaiknya ibu tenang dan jangan stress menghadapi intimidasi seorang suster, hal ini juga ibu sampaikan kepada si mbak di rumah. Saran saya, sebaiknya Ibu memberitahu pihak sekolah si kecil mengenai hal ini agar mereka bisa turut membantu keamanan, kenyamanan dan keselamatan si kecil dan si mbak, kemudian Ibu juga bisa melapor ke pihak berwajib dan tentunya Yayasan dimana si suster ini bekerja/ibu ambil. Laporan tersebut sebaiknya didukung oleh kronologis2 peristiwa (termasuk rekaman kamera CCTV) yang si kecil, si mbak yang baru dan tentunya sms kasar yang ibu terima disertai tanggal kejadian. Saya setuju dengan ibu-ibu yang lain, Ibu juga sebaiknya posting di milis profil dari suster 'yang menakutkan' ini sebagai peringatan kepada ibu-ibu (dan tentunya si kecil) yang lainnya. Kita tentu saja tidak ingin membuat siapapun itu kehilangan mata pencaharian/rejekinya, tetapi lebih baik lagi bagi kita untuk menghindarkan diri dari adanya masalah yang tidak perlu, apalagi membahayakan keselamatan si kecil dari suster-suster semacam ini. Semoga bermanfaat dan semoga ibu sabar dan tenang dalam menyikapi masalah ini dan tentunya, semoga masalah ini segera selesai dengan hasil yang baik bagi semua pihak. Salam, Uce -----Original Message----- From: Windy Agustina [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 24, 2008 9:23 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Minta pencerahan dong... (intimidasi dari nanny yang lama) Dear mom & dad.. Mohon pencerahan dong. Kejadiannya panjang sih. Sebelum lebaran yang baru lalu, saya punya suster yg pegang anak saya (usia 3tahun), sudah 1tahun 9 bulan dia ikut saya. Selama itu, yang saya lihat (selama ada saya) dia selalu baik sama anak saya. Kerjaan nya pun rapi. Memang dia punya 2 HP, tp saya sudah wanti2, jangan main HP selama pegang anak saya. Kalau anak saya sudah saya ambil alih, silahkan dia main HP. Dan emang seperti itu yang saya lihat. Walaupun saya agak2 kesal karena dia selalu telpon2an malam hari sampai subuh. (sekitar jam 24.00 - 03.00), Tp selama dia masih bisa atur waktu selama dia pegang anak saya, saya sih ok2 aja. Tapi kejadiannya kira2 2 minggu sebelum lebaran, waktu saya ada "ambil raport" nya anak saya. Setelah saya & miss nya anak saya ngobrol ttg perkembangan anak saya, miss nya cerita ke saya tentang suster saya itu. Dia melakukan tindakan kasar kepada anak saya, yaitu grabbing, membentak, dan "menjedukan" kepala anak saya. Dan itu terekam di kamera cctv (sudah saya saksikan sendiri). Saya emosi, tp tidak saya keluarkan ke suster tersebut. Saya segera kumpulkan informasi dari pembantu yang ada di rumah, serta info2 dari pembantu2 yang lama yg pernah kerja bareng si suster di rumah saya. Ternyata memang dia sering bertindak kasar. Seperti omongan, pukul paha, "ngguyur" secara kasar pas mandi, dan juga meninggalkan anak saya pas makan or main untuk ngobrol dengan "sodara" nya di HP. Menurut mereka, mereka diancam untuk tidak lapor ke saya. Selama 2 minggu sampai lebaran, saya menahan diri untuk tidak emosi, tapi pantauan kepada anak saya saya tingkatkan. Di sekolah, saya titip ke para miss nya, di rumah saya titip ke pembantu untuk lapor setiap ada perkembangan. Dan akhirnya pada saat dia minta cuti lebaran, saya beri dia gaji sebulan(walau belm saatnya gajian, baru 2 minggu lagi 1 bulannya) + THR + ongkos pulang. Dan saya beri tahu dia baik2, untuk setelah lebaran tidak perlu kembali ke rumah saya. Dengan alasan, saya tidak suka dengan cara dia bermain HP dan tindakan ke[ada anak saya, lalu saya antar kembali ke yayasan serta ucapan terimakasih atas pekerjaannya selama ini. Tanpa adanya kata2 kasar dari saya. Setelah lebaran, saya terima SMS yang kata2 nya agak kasar dari dia, yg intinya bahwa "saya dan dia sudah tidak ada hubungan lagi, jadi jangan ungkit2 masalah dia". Saya ambil mbak buat ngasuh anak saya. Dan saya juga dengar bahwa suster yang lama sudah kerja pegang bayi. Saya merasa lega. Tapi ternyata, Kamis kemaren, dia muncul di sekolah anak saya. Bersama dengan anak yg diasuh. Ternyata anak yg diasuh nya itu adalah adik dari teman anak saya di sekolah yang sama. Dan dia melakukan intimidasi terhadap mbak pengasuh anak saya, sampai dia merasa takut dan stres (mbak ini cerita ke saya sorenya). Dan juga kepada teman2 dari mbak nya (yang kebetulan beda "genk" dengan teman2 suster tersebut). Dan dia juga berusaha mendekati anak saya, bahkan selama anak saya masih berada di kelasnya. Untung saja miss di kelas anak saya tahu, jd dia menahan anak saya untuk tetap di kelas. Bahkan meminta mbak nya untuk menemani di dalam kelas. (miss nya telpon ke saya, pada saat kejadian) Terus terang, saya stress juga mendengar itu semua. Apalagi anak yang di asuh tersebut bulan ini sudah cukup umur untuk masuk sekolah. Yang kemungkinan besar masuk ke sekolah yang sama (lah kakaknya kan di sekolah itu juga). Moms & Dads, Saya jadi stress.... Saya takut dia terus melakukan intimidasi ke anak saya dan mbaknya... Kira2 ada ga ya yg bisa saya lakukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Thanks..... (sorry, cerita nya panjang banget) Do the best, God do the rest. *** Windy Agustina *** -------------------------------------------------------------- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]