hiks....hiks.... jadi sedih bacanya....jadi inget istri, anak dan ibu di 
rumah......

salam,
herman



________________________________
Dari: vinty novitasari <vinty_nov...@yahoo.com>
Kepada: balita-anda@balita-anda.com
Terkirim: Rabu, 18 Maret, 2009 17:20:28
Topik: Re: [balita-anda] OOT gak ya?

Dear Mbak Yanti,
 
manusiawi banget deh mbak, kalau punya perasaan seperti itu.
just sharing aja, karena situasi internal rumah tangga tiap orang kan pasti 
beda ya.
waktu aku hamil anak pertama, sampai umur kandungan 9 bulan, aku teteup gak 
punya rasa keibuan tetap jagoan neon, gak mabok juga, sempet ngeluh sama teman, 
dimanakah rasa keibuanku ini. mereka bilang, gak usah dipikirin, ntar juga 
muncul sendiri. Singkat kata, saya memikirkan segala hal secara rasional, rasa 
keibuan saya terjemahkan sebagai perasaan bertanggungjawab sebagai orang tua. 
just do it. melahirkan normal, menyusui dan memerah asi, memasak makanan bayi 
sendiri, tetap ke luar kota kalau pas tugas, semuanya karena tanggung jawab. 
setelah anak pertama berumur 4 th, aku pikir ini program punya anak kedua, maka 
berfikirlah buat lepas spiral, walaupun keraguan muncul, kok rasanya tetep gak 
punya rasa keibuan kaya orang orang ya....
ternyata punya anak ke 2 gak semudah dibayangkan, 1 th saya tidak hamil juga. 
saya pikir pikir, pada waktu itu, mungkin saya juga ragu untuk punya anak ke 2 
terbayang :
1. melahirkannya 
2. biayanya
3. cari suster and pembantu lagi, padahal yang ada aja dah nyebelin. maklum 
orang tua dan mertua gak ada yang bantuin
4. sudah nyaman kalau bepergian dengan anak usia 4 th, dah bisa tour gitu
5. udah nyaman dengan kondisi keuangan sekarang 
6. udah nyaman dengan kondisi badan dan pekerjaan yang mulai mapan
7. terbayang repotnya harus langsung pulang abis kerja karena bawa susu
8. repotnya kalau bayi sakit, apalagi anak pertama kalau panas step
Ternyata allah masih sayang sama saya, dia kasih kesempatan saya untuk hamil 
anak ke 2. Selama 1 th dari lepas spiral sampai hamil, saya didera perasaan 
bahwa saya tidak bisa punya anak lagi, ngerti deh perasaan mereka yang menanti 
buah hati bertahun tahun. Saya sudah ngantri di dokter kandungan untuk periksa 
pada saat bertemu ibu-ibu yang agak berumur, dan dia ngobrol dengan saya, 
segala unek unek saya ceritakan ke dia, dan dia bilang, tenang aja mbak, saran 
saya gak usah berobat segala, pulang saja, tenangkan hati, bersenang senanglah, 
nanti tanpa mbak sadar, mbak sudah hamil. Maka saya gak jadi ke dokter, 
langsung pulang, dan berusaha tenang dan pasrah. 
Ternyata allah masih mempercayakan seorang bayi di rahim saya, senang, bingung, 
khawatir, pada saat pertama melihat status kehamilan saya. Beberapa hal membuat 
saya tenang :
1.       Secara ekonomi, kami merasa sanggup memenuhi kebutuhan gizi bayi kami, 
gak seperti anak pertama, yang masih bingung gak punya uang
2.       asuransi kantor bisa cover untuk persalinan
3.       suami senang sekali saya hamil dan memanjakan saya, saya boleh naik 
taksi kalau cape, boleh beli baju hamil baru, boleh makan apa aja.
4.       saya bisa merasakan nikmatnya hamil, karena rekan sekantor ada yang 
juga hamil, dan bisa sharing sampai masa menyusui dan memeras asi bisa kami 
lakukan bersama nantinya
Tapi keyamanan itu sirna begitu si bayi lahir….
Kekacauan rumah, perebutan kasih sayang antara kakak dan adik, baby blues saya 
parah sekali, problem bayi sakit, gak mau minum susu dari botol sementara saya 
harus masuk kerja, gak ada pembantu, semuanya membuat saya terpuruk dan depresi 
berat.
Suatu hari orang tua saya menengok, dan saya langsung menangis tak terkendali, 
untung suami sangat memahami dah selalu menghibur saya.
Kami berdua menghadapi hari demi hari, bulan demi bulan, dan akhirnya tahun 
demi tahun.seperti anak pertama, semuanya kami lakukan sendiri, suster hanya 
back up kalau kami kerja. Menyusui sampai 2 th, memasak sendiri, mendongengi 
mereka sebelum tidur. Permasalahan silih berganti, saya merasa sudah tidak 
punya waktu untuk diri saya sendiri. Sekarang si kakak sudah berumur 7 th dan 
si adik 3 th. Entah darimana rasa keibuan itu muncul, saya sudah tidak ingat 
lagi. Tapi saya mensyukuri keputusan untuk memiliki mereka berdua pada waktu 
itu. Dan saya mensyukuri tiap detik yang saya lalui bersama mereka, memandang 
wajah mereka di waktu mereka tidur. Kalau mereka lagi bangun sih, belum tentu 
bisa mikir begini, dua duanya pecicilan gak mau diam. Tapi mereka berdua, 
sehat, cerdas, dan sangat dekat dengan kami meskipun kami berdua bekerja.
Saya baru ingat, dalam masa penuh kekacauan itu, mama saya pernah bilang, sabar 
saja, anak anak cepat sekali besar, sekarang mereka menghabiskan seluruh energi 
kamu, nanti tanpa kamu sadar mereka sudah pergi meninggalkan kamu. Jadi jangan 
pernah berfikir direpotkan oleh mereka, karena akan tiba saat mereka sudah 
tidak membutuhkan kamu lagi, dan jika saat itu tiba, kamu tidak perlu 
mencampuri hidup mereka untuk menutupi perasaaan menyesal karena tidak pernah 
mengurus mereka sewaktu kecil. 
Sekarang saya berfikir untuk punya anak ke 3 , dan perasaan saya balik lagi ke 
paragraph yang diatas …….:-P belum tahu nih kapan punya anak ke 3 nya……..

--- On Wed, 3/18/09, Niken Ariati <niken.ari...@gmail.com> wrote:


From: Niken Ariati <niken.ari...@gmail.com>
Subject: Re: [balita-anda] OOT gak ya?
To: balita-anda@balita-anda.com
Date: Wednesday, March 18, 2009, 1:14 AM


Nggak OOT kok mbak..selama masih tetep bisa dihubungkan dengan balita..
kalo ada mo nanya tentang balita terus disemprot..semprot balik aja..
Disini biar modienya kekar2..tapi pada baek..(kalo nggak baek..timpukin aja)

Iyeee tau non..gua dukung...
Tull kata bu editor kita ini mbak..

banyak cara menikmati kehamilan dan punya anak..
caranya ya..banyak diskusi dengan temen, suami terutama..terus banyak
membaca..
dan.. yang paling penting positip tingking..n selalu bersyukur...
Fuihhh nikmat lo ngeden mbrojolin si dedek bayi..(dibanding ngeden karena
ambeien..)
Fuihh...nikmat lo payudara bengkak gara2 ASI
(dibanding pd kempes kagak ada isinya)
Asoyy lo gendong2 si kecil..sambil disayang2
(daripada gendong karung beras..berat bo!!)

see?? banyak kan nikmatnya??

Pada 18 Maret 2009 11:50, Noni MT <n...@gramediabooks.com> menulis:

> Mbak baca aja buku yg judulnya "melahirkan tanpa rasa sakit"nya mbak
> evariny
> Soalanya, di situ bukan cuma dibahas saat proses kelahiran aja, tapi
> mulai dari persiapan kehamilan... biar pas hamilnya juga bisa enjoy...
>
>
> *bukan jualan, cuma kasih info*
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Yanti [mailto:ya...@bukopin.co.id]
> Sent: Wednesday, March 18, 2009 11:01 AM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: [balita-anda] OOT gak ya?
>
> Moms...mohon sarannya ya
>
> Anak saya sekarang dah 2 tahun 9 bulan, dan rencananya mau ngasih adek
> dengan jarak sekitar 4 tahun (berarti mungkin sekitar 6 bulan lagi saya
> planning u/ hamil).
>
> Masalahnya kok sampai sekarang saya kok gak siap mental ya untuk punya
> anak lagi. Terlalu banyak yang membebani pikiran dan perasaan saya
> seperti gimana melalui hamil dengan enjoy, menikmati proses melahirkan,
> memberikan ASIX, membagi kasih sayang dengan kakaknya lah, dll
>
> Saya ingin meniknati kehamilan tersebut, jangan sampai seperti kehamilan
> saya yang pertama.
> Waktu hamil pertama saya juga tdk terlalu siap, mood saya jelek sekali,
> sampai2 suami saya bingung harus bagaimana. Terlebih pada waktu saya mau
> melahirkan, saya terlalu takut dengan proses melahirkan (yang akhirnya
> saya melahirkan dengan proses caesar).
>
> Saya berfikir dengan seiring waktu saya siap untuk punya anak lagi, tp
> kok rasa itu masih blm muncul dalam hati saya.
> Sampai2 saya bilang sama suami" Fachry gak usah dikasih adek aja ya?"
> Tapi kayaknya gak dikabulkan deh krn Fachry juga pengen banget punya
> adek.
>
> Sama satu lagi, terkadang terbersit keinginan untuk melahirkan dengan
> cara normal. Tapi sekali lagi saya terlalu takut untuk melakukan hal
> itu, saya pikir "atas" usah rusak ya "bawah" jangan ikut2an dirusakin.
> (moms ngerti kan..??)
>
> Jadi saya minta sarannya/ sharring pengalaman moms yang pernah
> melahirkan normal setelah caesar.
>
> Klo bisa jawab secara japri biar tdk menggangu yang lain
>
> Thx
>
> Yanti
> http://www.ismudiati.co.cc
>
>
>
>  --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>
>


      Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke