Ning, sori..aku ga punya pengalaman dgn hernia pd anak.
Coba cari 2nd opinion, Say..
Cuman bisa bantu dgn artikel..
===========================
Hernia bisa berbahaya
Gangguan kesehatan ini seringkali timbul tanpa keluhan. Padahal, komplikasinya 
bisa berakibat fatal. Di sinilah pentingnya deteksi dini. 
Hernia terjadi karena melemahnya otot dinding perut. Akibatnya, timbul benjolan 
atau sebagian isi dari perut keluar. Gangguan ini dapat terjadi pada semua 
umur. Tapi, faktor penyebabnya berbeda-beda. 
Seringkali terabaikan 
Pada bayi dan anak, hernia dapat terjadi pada beberapa bagian tubuhnya. Meski 
begitu, yang umum dikeluhkan oleh para orang tua adalah: 
1. Hernia pada pusar (umbilikus) 
Ketika si kecil berada dalam kandungan, ada bagian dinding perut yang terbuka 
di bawah pusarnya. Seharusnya, lubang tersebut tertutup setelah lahir. Namun, 
pada beberapa bayi, proses penutupan tidak berlangsung sempurna. Bila terjadi 
peningkatan tekanan dalam rongga perut, misalnya karena menangis atau mengejan, 
daerah sekitar pusar tampak membesar atau menonjol. 
Catatan: Hernia ini terjadi pada sekitar 20% bayi baru lahir. 
2. Hernia pada lipatan paha 
Hernia jenis ini lebih sering dialami oleh bayi/anak laki-laki. Ini antara lain 
karena saluran tempat turunnya testis* dari rongga perut ke kantung testis pada 
sekitar 4% bayi laki-laki (dan lebih dari 30% bayi prematur) tetap terbuka saat 
lahir. Ukuran lubang cukup besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun 
'mengikuti' buah pelir membentuk benjolan (kurang-lebih sebesar ibu jari orang 
dewasa). 
Catatan: Hernia lipatan paha sering dikira sebagai hidrokel (cairan di kantung 
buah pelir). Padahal, itu adalah dua hal yang berbeda. Hanya dokter yang bisa 
membedakan kedua hal ini. 
3. Hernia diafragmatik 
Pada hernia yang terjadi di sekat rongga dada dan perut ini, sebagian usus (dan 
dapat disertai isi rongga perut lain) masuk ke dalam rongga dada. Akibatnya, 
bayi baru lahir sering langsung sesak dan biru. Bila ini yang terjadi, ia perlu 
penanganan segera oleh dokter. 
Adanya benjolan di tempat-tempat tersebut seringkali terabaikan oleh para orang 
tua. Apalagi, bila si kecil tidak mengeluh atau merasa sakit. Kurangnya 
perhatian orang tua ini mungkin saja terjadi karena benjolan adakalanya hilang 
(misalnya ketika berbaring) dan timbul kembali (misalnya jika berdiri atau 
menangis). 
Hati-hati, bisa terjadi komplikasi 
Secara garis besar, hernia terdiri dari cincin, kantung dan isi hernia 
(misalnya usus atau jaringan penyangga usus). Biasanya, bayi/anak yang 
mengalami hernia baru merasa sakit atau nyeri bila isi hernia terjepit oleh 
cincin hernia. Bila tidak segera ditangani, jiwa si kecil mungkin saja terancam 
. Khusus hernia lipatan paha yang dapat keluar masuk sendiri (hilang-timbul), 
risiko untuk usus terjepit cincin hernia jadi lebih kecil ketimbang bila usus 
tersebut keluar saat si kecil batuk atau mengejan. Hernia bisa hilang timbul 
bila cincin hernianya relatif lebih longgar. 
Cuma, bila usus yang terjepit, gejala yang timbul menyerupai gejala usus yang 
mengalami sumbatan. Misalnya, muntah, perut kembung, serta gangguan buang air 
besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu 
aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus. 
Makanya, begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha si 
kecil, sebaiknya segera bawa ia ke dokter. Apalagi, bila benjolan tersebut 
tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap. Tindakan Anda ini bisa 
mencegah terjadinya komplikasi. 
Benarkah harus operasi? 
Saat pemeriksaan, dokter akan meraba isi hernia dengan ujung jarinya. Dengan 
begitu, ia bisa tahu apakah isi hernia masih bisa dimasukkan kembali ke 
tempatnya semula tanpa operasi atau tidak. 
Pada bayi/anak, proses masuknya kembali isi hernia bisa terjadi secara spontan. 
Ini karena cincin hernia pada anak masih elastis, terutama bila lubang hernia 
pusarnya lebih kecil dari 1 cm. Umumnya, cincin hernia pada pusar yang tanpa 
komplikasi ini akan tertutup sendiri ketika ia berusia 12-18 bulan. 
Jadi, si kecil tidak perlu dioperasi. Tutup saja lubang hernia dengan kain kasa 
yang diberi uang logam di dalamnya, lalu tempelkan di atas pusar. Operasi baru 
dilakukan bila ukuran lubang hernia si kecil sekitar 1,5 cm atau lebih. Pada 
kondisi seperti ini, lubang tidak mungkin menutup sendiri. Meski begitu, 
operasi bisa saja dilakukan secara terencana bila hernia tetap ada sampai anak 
memasuki usia sekolah. 
Untuk hernia pada lipatan paha, operasi adalah terapi terbaik. Karena, pada 
hernia jenis ini risiko untuk terjadi jepitan jauh lebih besar. Operasi harus 
segera dilakukan untuk menyelamatkan organ yang terjepit dalam kantung hernia. 
Biasanya, operasi dilakukan bila hernia menetap sampai si kecil berusia 3 
bulan. 
Usai operasi, orang tua sebaiknya tetap memantau kondisi si kecil. Sebab, 
hernia dapat kambuh lagi bila terjadi peningkatan tekanan di dalam perut. 
Misalnya, ia batuk hebat atau sembelit. 
Beda Usia, Beda Penyebab 
* Pada bayi atau anak 
Lebih sering disebabkan tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada 
semasa bayi dalam kandungan. Misalnya, lubang di bawah pusar serta saluran 
antara rongga perut dan kantung buah pelir. Lubang-lubang tersebut tetap 
terbuka (baik sebelum maupun sesudah ia lahir), sehingga usus keluar dan 
membentuk benjolan. Seringkali, hernia terjadi karena faktor bawaan. 
* Pada orang dewasa 
Lebih sering karena meningkatnya tekanan di dalam rongga perut atau lemahnya 
otot dinding perut. Padahal, bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot 
dinding perut, usus dapat keluar ke tempat yang tidak seharusnya. Peningkatan 
tekanan dalam perut dapat disebabkan oleh batuk yang kronik (lama), sembelit 
sehingga harus mengejan, adanya pembesaran prostat pada pria dan busung perut. 
Hernia juga sering dialami oleh orang yang sering mengangkat barang berat. 
Inilah Jenis-jenis Hernia 
Berdasarkan terjadinya: 
* Hernia bawaan 
* Hernia didapat 
Berdasarkan letaknya, antara lain: 
* Hernia pada lipatan paha 
* Hernia pada pusar 
* Hernia pada paha 
* Hernia pada diafragma 
Bisa Berbahaya lho... 
Hernia dikatakan berbahaya kalau sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin 
hernia. Bila tidak segera ditangani, pembuluh darah di daerah tersebut akan 
mati dan terjadi penimbunan racun. Jika ini dibiarkan terus, racun akan 
menyebar ke seluruh daerah perut. Akibatnya? Terjadi infeksi pada dinding usus. 
Selain terus merasa nyeri, nyawa penderita juga bisa terancam! Makanya, bila 
diduga ada hernia, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter. Dengan begitu, 
bisa dilakukan penilaian lebih rinci, apakah perlu penanganan segera atau 
tidak. Tindakan ini juga bisa menghindarkan kemungkinan terjadinya komplikasi. 
Kamus Istilah 
* Testis (buah zakar / buah pelir) : Biasanya, berjumlah dua buah dan berfungsi 
memproduksi sperma. Berada di dalam kantung kulit yang terletak di luar rongga 
panggul, karena pertumbuhan sperma butuh suhu yang lebih rendah daripada suhu 
tubuh. 
* Sembelit : Sulit buang air besar. 
* Diafragma : Sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut. 
Konsultasi ilmiah: dr. Setyadewi Lusyati, Sp.A, KK Perinatologi, RSAB Harapan 
Kita, Jakarta. 





--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com

Kirim email ke