Turut Prihatin ya mbak, dan tks for share..

Amaar demam karena ada benda asing di tubuhnya, makanya di sakit itu ya.

Btw pengalaman dg pembantu tidak ada habisnya, dan memang kita selaku
pekerja harus selalu monitor anak2 kita. baik via telpon atau kalau perlu
dipasang CCTV.

Pengalaman saya ketika tahu ART begitu memang lgs sy berhentikan, pada waktu
itu efeknya hanya manasin makanan jadi gosonog, tapi hal itu bagi sy sudah
membahayakan. Apalagi kalau terjadi ke anak kita, pasti kita juga akan
sangat marah dan kecewa.

Semoga Amaar tambah sehat dan pintar.

2009/5/25 Mamanya Amaar <enon...@yahoo.com>

> ini aku repost ya mba...
>
> Akibat ART sering mainan HP
>
> 2 minggu yang lalu Amaar sakit selama seminggu.
> Pertama kali ke RS jam 2 malam karena demam tinggi yang diderita Amaar
> hingga 39,5’C.
> Dokter UGD bilang karena radang tenggorok.
> Sehingga hanya disuruh ganti obat penurun panas n dikasih obat panas yang
> dimasukkan di anus jika sampai besok demamnya belum turun juga.
>
> Setelah pulang dari RS, demam Amaar mulai turun, dan Amaar mulai bisa tidur
> walau sesekali tetap rewel.
> Paginya, ketika saya tinggal kerja, Amaar kembali panas hingga 39,5’C dan
> diberi obat dari anus oleh suami, dan 15 menit kemudian panasnya turun
> menjadi 37,5’C dan tetap stabil hingga maghrib.
> Sayangnya, lewat maghrib kembali panasnya tinggi hingga 38,5’C.
> Saya langsung bawa lagi ke RS yang sama, di daerah Manggarai.
> Dan dokter specialis anak (dsa) bilang kalau Amaar hanya menderita radang
> tenggorok, sama hal nya dengan ucapan dokter UGD tadi malam.
> Aku minta tes darah, tapi menurut dsa nya belum perlu karena Amaar baru
> panas 1 hari. Tapi kalau 2 hari lagi masih demam, disarankan tuk tes darah.
>
> Besok paginya demam Amaar masih saja turun naik, antara 37,8’C – 38,7’C.
> Akhirnya, karena kasian melihat kondisi Amaar yang lemah n tanpa
> senyum/tawa, aku balik lagi ke RS tersebut, namun ganti dokter dengan tujuan
> mencari 2nd opinion.
> Dan dsa yang kedua ini menyarankan untuk tes darah.
> Saat itu hasilnya bukan DBD namun Typus.
> Saya sempat bingung, kenapa Amaar bisa kena typus padahal makanan Amaar
> saya yang buat dan masih berupa bubur tim.
> Dokter menyarankan saya mengganti lauk, jangan menggunakan sayuran hijau
> dikhawatirkan pencernaan Amaar belum siap untuk itu.
> Oleh dokter diberikan antibiotik dan obat penurun panas sebelumnya diganti.
>
> Siang sepulang dari RS, Amaar mulai reda panasnya, dan mulai tenang.
> Dia mulai bisa tersenyum walau belum ada suara tawa yang keluar dari bibir
> mungilnya.
>
> Hari kelima sejak demam pertama, setelah Amaar mulai bisa tertawa, bangun
> tidurpipnya merah-merah seperti campak yang belum keluar.
> Semakin sore, semakin penuh badannya berwarna merah, dan sepertinya gatal
> karena Amaar selalu menggaruk kepala dan kupingnya.
> Jam 10 malam, Amaar menangis kencang, dan tidak bisa tidur.
> Mungkin karena sakit dan gatal yang dideritanya.
> Akhirnya, karena papa Amaar sudah berangkat kerja dinas malam, saya
> mengetok rumah tetangga untuk minta tolong diantar ke RS.
>
> Sesampainya disana, Amaar dinyatakan terkena campak. Karena berasal dari
> virus, maka dokter tidak memberikan obat apapun karena nantinya akan hilang
> dengan sendirinya. Saya hanya disarankan untuk tidak memandikan Amaar, tidak
> membiarkan Amaar keringetan. Dan agar selalu memakaikan bedak talc di badan
> Amaar.
>
> Saya ikuti saran itu, hingga akhirnya beberapa hari kemudian terlihat Amaar
> berangsur-angsur pulih dan bisa tertawa riang seperti biasa.
> Saya tidak khawatir dengan kondisi kesehatan Amaar, hingga Sabtu pagi
> kemarin, tanggal 23 Mei 2009 jam 3.30 wib Amaar pup.
> Saat saya bersihkan pupnya, saya kaget setengah mati, rasa jantung copot,
> sampai lemes, gemeteran, dll semua jadi satu rasanya melihat ada sesuatu
> seperti tongkat berwarna merah, sepanjang jari telunjuk, dan agak keras
> (dari bahan plastik), bercampur dengan faeces Amaar.
>
> Saya langsung membangunkan suami saya seperti sedang terjadi kebakaran
> hingga suami saya kaget dan marah-marah. Namun begitu melihat yang ada
> ditangan saya, suami saya langsung terduduk, dan minta saya untuk mencuci
> barang itu. Saya cuci barang itu untuk mencari tahu apa itu.
> Saya lemes banget, bener-bener gak bisa membayangkan bagaimana Amaar bisa
> menelannya, dan berada di perut Amaar, hingga keluar melalui faecesnya.
>
> Begitu asisten rumah tangga (art)  saya bangun dan selesai sholat subuh,
> langsung saya panggil dia. Saya tanyakan ke dia tentang barang itu, dan dia
> hanya balik bertanya: ‘kok bisa ya bu?’
> Saya jawab dengan nada agak tinggi: ‘seharusnya saya yang tanya ke kamu
> bagaimana barang itu bisa masuk kedalam perut Amaar?’
>
> Akhirnya paginya saya coba bicara dengan tetangga saya mengenai kejadian
> itu, karena sehari-hari Amaar diajak mbak nya (art) main di rumah tetangga.
> Tetangga saya kaget setengah mati, dan bereaksi seperti reaksi saya saat
> melihat benda itu. Lalu dia teriak memanggil suaminya. Dan tetanggaku ingat
> kalau barang yang berwarna seperti itu sepertinya itu adalah jemuran baju
> Amaar. Begitu saya cek, ternyata benar ada yang patah di jemuran payung baju
> Amaar.
>
> Lemes, sbel, gregetan, marah, campur aduk rasanya dengan pembantuku.
> Saya tau memang Amaar suka mainin baju-baju yang menggantung di jemuran
> kalau mbak nya sedang menjemur baju.
> Tapi yang lebih sebel lagi, bagaimana bisa patahan jemuran itu masuk ke
> dalam mulut Amaar tanpa pengawasan mbak nya.
> Memang saya pernah menasehati mbak nya karena sering telpon2an, mainan HP
> karena memang sedang masa pubernya tuk kenal laki-laki. Tapi tidak menyangka
> kalau hal tersebut benar-benar bisa membuat lengah dia.
>
> Karena kejadian itu, saya sampaikan ke mbak nya kalau saya sudah tidak bisa
> lagi percayai dia untuk memegang Amaar. Karena saya takut kejadian itu
> terulang lagi.
> Alhamdulillah Tuhan melindungi Amaar, masih memberi umur pada Amaar, dan
> mengeluarkan barang itu dari perut Amaar.
>
> Kejadian tersebut jelas menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk tidak
> mempercayai art sepenuhnya. Karena jujur saja, selama ini saya menganggap
> dia sudah seperti adik saya sendiri. Saya tidak pernah perhitungan dengan
> dia, dan dibandingkan dengan teman-teman /  sodaranya, gaji art saya ljauh
> lebih besar dari teman-teman / sodaranya.
> Hal ini juga semoga menjadi pelajarn bagi ex-art saya itu untuk lebih
> bertanggungjawab terhadap pekerjaan daripada memikirkan nafsu untuk
> telpon2an dan pacaran.
>
> Semoga kejadian ini bisa menjadi peringatan bagi orangtua yang bekerja,
> yang anaknya sepenuhnya dipercayakan pada art / pembantu.
> Dan semoga kejadian seperti ini tidak terulang, baik terhadap saya maupun
> terhadap oranglain.
>
> Terima kasih sudah membaca sharing saya...
>
>
> Mamanya Amaar
> http://www.enonk79.multiply.com
>
>
>
>
>
> ________________________________
> From: reni <r...@assabindonesia.co.id>
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Sent: Monday, May 25, 2009 1:31:35 PM
> Subject: RE: [balita-anda] Sharing: Akibat ART sering mainan HP
>
> Disharing disini aja mom,..ga semuanya bisa buka inet dikantor termasuk
> aku ;p
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Mamanya Amaar [mailto:enon...@yahoo.com]
> Sent: Monday, May 25, 2009 1:02 PM
> To: bayi-k...@yahoogroups.com; balita-anda@balita-anda.com;
> mumsandkidsc...@yahoogroups.com; pasutri; milis mpr; uje jemaah
> Subject: [balita-anda] Sharing: Akibat ART sering mainan HP
>
> Dear all...
>
> hanya ingin sharing kejadian yang menimpa Amaar, anakku.
> Semoga menjadi pelajaran tuk orangtua yang bekerja,
> dan menitipkan putra-putrinya terutama yang masih baby kepada ART
> (asisten rumah tangga / pembantu)...
>
> Baca ya di blog ku:
> http://enonk79.multiply.com/journal/item/13/Akibat_ART_sering_mainan_HP
>
>
> thx & rgds,
>
> Mamanya Amaar
> http://www.enonk79.multiply.com
>
>
>
>
>
> __________ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus
> signature database 4099 (20090525) __________
>
> The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.
>
> http://www.eset.com
>
>
>
>
> __________ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus
> signature database 3553 (20081024) __________
>
> The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.
>
> http://www.eset.com
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>
>
>

Kirim email ke