Hi mbak Erwinda,

Seperti yang disarankan DSA nya, option surgery mungkin memang perlu
ditunggu sambil tetap diobservasi, apalagi baby masih usia 1 bulanan.
Pastinya cukup banyak DSA yang trampil untuk penanganan kasus seperti ini
karena option surgery pusar bodong lebih ke treatment kosmetik.

Setuju dengan jeng Listi, penggunaan koin dan gurita tidak akan menolong
kondisi 'bodong' seperti ini karena perbaikan harus dilakukan dari 'dalam'
tubuh.
Coba observe terus area sekitar pusar yang biru, make sure itu bukan
indikasi infeksi , dll. dan upayakan jangan sampai ada luka di area itu ya
mbak apalagi disertai gejala baby-nya rewel banget terus-menerus, segera
hubungi DSA-nya.

Saya coba re-post Artikel yang pernah  dikirim ke milis BA Apr 2006 lalu
tentang pusar bodong, siapa tahu jadi tambahan info untuk semua :)
Di artikel itu disebutkan juga nama DSA yang jadi narasumber kasus pusar
bodong, mungkin bisa juga hubungi beliau sebagai salah satu referensi.

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

-------------------------
http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg118002.html

SEPUTAR PUSAR BODONG
www.tabloid-nakita.com

Kecuali jika bodongnya kelewat besar, tak perlu dicemaskan.
Itu pun, masih bisa dibenahi lewat operasi.

Orang tua zaman dulu paling suka menasehati agar di pusar bayi, ditempeli
uang koin yang sudah dibungkus kain, lalu perut bayi diikat gurita. Katanya,
agar pusar bayi tidak menonjol alias bodong. Tapi benarkah saran ini perlu
dilakukan?

Pusar alias umbilikus, adalah salah satu bagian tubuh. "Ketika bayi masih
dalam kandungan, pusar merupakan bagian dari tali pusat yang menghubungkan
bayi dengan ari-ari ibu. Fungsinya menyuplai makanan dari ibu ke bayi,"
terang dr. Rini Sekartini, SpA, dari RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta.

Setelah lahir, tali pusat harus dipotong, sehingga yang tinggal adalah
bagian tangkainya. Dalam waktu sekitar 5 hari sampai 2 minggu, tangkai tali
pusat ini akan mengering dan lepas atau kerap diistilahkan dengan puput
pusar. Lama pengeringan tergantung dari perawatan tali pusat. Nah, saat
puput pusar, yang tersisa hanyalah bagian pusar yang tidak ada fungsinya.

TAK SEMPURNA
Pusar yang menonjol alias bodong dalam bahasa Latin disebut hernia
umbilikalis. Biasanya akan terlihat lebih menonjol bila si anak menangis,
batuk, mengejan, atau karena ada tekanan intra abdomen yang meningkat.

Lalu kenapa pusar menjadi bodong? Menurut Rini, karena kurang sempurnanya
penutupan dari cincin pusar yang ada di bagian dalam pusar. Ini terjadi pada
waktu pembentukan organ-organ tubuh. Biasanya pada usia trimester pertama
kehamilan. "Karena penutupannya kurang sempurna, terjadi lubang pada dinding
perut/abdomen di sekitar pusar. Bentuk permukaan dinding perut yang
normalnya rata, jadi bodong atau hernia karena penutupan cincin pusar tak
sempurna."

Ketika masih berupa tali pusat, pusar bodong belum terlalu kelihatan.
Kecuali kalau bagian lubang cincin pusarnya besar, yaitu pada bagian dasar
tali pusat lebih lebar. "Tapi umumnya bila tali pusatnya sudah lepas, baru
terlihat lebih jelas."

USUS TERJEPIT
Kecenderungan pusar bodong bisa dialami baik anak laki-laki maupun
perempuan. Ukuran lubang pun bisa kecil dan besar. Yang kecil, sekitar 1-2
sentimeter dengan penonjolan permukaan pusar sekitar 2-3 sentimeter. Ini
termasuk bodong ringan. Untuk bodong besar,ukuran lubang sekitar 5-6
sentimeter. Yang jelas, lanjut Rini, "Tak ada masalah yang serius kalau
bodongnya hanya kecil. Hanya saja orang tua seringkali khawatir karena
secara kosmetik, dirasa agak seram dan menakutkan dilihatnya. Apalagi kalau
anaknya perempuan." Kalau lubangnya kecil, lanjut Rini, "Nantinya juga bisa
menutup sendiri secara spontan.

Biasanya hingga bayi berusia sekitar 6 bulan." Sedangkan jika lubangnya
besar,bisa ditunggu sampai usia sekitar 5-6 tahun. "Kalau sampai menimbulkan
masalah kosmetik, bisa juga dilakukan operasi, minimal saat anak berumur
setahun." Namun bila sampai mengganggu dan ada komplikasi, harus dilakukan
tindakan bedah dengan segera.

Pusar bodong baru berbahaya bila sampai terjadi inkarserata, yaitu
terjepitnya sebagian usus gara-gara masuk ke dalam lubang cincin pusar. Sama
dengan kejadian hernia inguinal, yaitu usus terjepit masuk ke dalam lubang
di daerah lipatan paha.

Kemungkinan terjadinya inkarserata akan makin besar jika lubangnya besar.
Akibatnya, bisa menimbulkan akut abdomen. "Kalauususnya terjepit, anak akan
merasa nyeri dan sakit. Manifestasinya, bayi akan rewel terus dan bisa
berpengaruh terhadap masukan makanan dan minuman."

Gejala lain dari inkarserata adalah adanya benjolan yang makin besar dan
terlihat kebiruan di pusat pusar. Dinding perut bayi juga menjadi tegang
karena sudah terjadi proses penjepitan usus. Kalau lubangnya besar,usus yang
terjepit akan terlihat. "Kalau didiamkan saja, lama- kelamaan bisa terjadi
infeksi. Apalagi bila ada luka, kuman bisa masuk dengan mudahnya."

Jika tak segera ditangani, bagian usus tersebut bisa mati dan tidak
berfungsi lagi. Hal ini akan mempengaruhi kerja usus lainnya. Mengingat
fungsi usus adalah mencerna makanan, "Kedaaan ini dapat mempengaruhi proses
pencernaan makanan." Karena itulah, ususharus dibebaskan dari lubang cincin
pusar dengan jalan operasi. "Bila keadaan usus masih baik dan tidak hitam
atau tidak ada tanda-tanda mati, tidakdilakukan pemotongan dan penyambungan
usus." Pada operasi ini, sekaligus dilakukan penutupan lubang cincin pusar
agar tidak terjadi hernia lagi.

MERASA MALU
Bukannya tak mungkin, pusar bodong bisa berpengaruh pada kepribadian anak
bila ia sudah agak besar dan mengerti. Apalagi kalau ia kerap diejek. "Dia
merasa malu."
Yang penting, lanjut Rini, orang tua harus menjelaskan, pusar bodong bukan
suatu kelainan yang menakutkan. "Hanya secara kosmetik saja, kelihatan
kurang bagus. Tapi yang jelas, bukan masalah serius." Jika ia masih merasa
rendah diri dengan pusar bodongnya, jalan keluarnya adalah operasi

Perawatan Tali Pusat
Ketika bayi baru lahir, umumnya ibu diajarkan untuk merawat tali pusat bayi.
Ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi tetanus neonatorum. Gejala jika
terjadi infeksi adalahbayi tidak mau menyusu, sering menangis, rewel terus,
dan bahkan bisa kejang.Masa inkubasinya berkisar antara 2-14 hari.

Kasus tetanus neonatorum terjadi bila penolong persalinan tidak menggunakan
peralatan steril. "Ada, kan, yang menggunakan bilah bambu untuk memotong
tali pusat. Nah, ini yang kadang bisa menyebabkan infeksi. Karena itulah,
pemotongan tali pusat harus menggunakan peralatan yang steril," papar Rini.

Jadi, perawatan tali pusat setelah bayi lahir sangat penting. Caranya,
bersihkan tali pusat, terutama bagian yang dekat dengan dinding perut,
dengan menggunakan kasa steril dan alkohol. Kemudian tutup kembali dengan
kasa steril. Bila sudah puput, jangan lupa untuk selalu membersihkan bagian
pusar. "Saat mandi, bersihkan dengan sabun. Keringkan bagian dalam pusar
agar tak ada air yang tergenang di dalamnya."

Sebetulnya, pencegahan tetanus neonatorum bisa dilakukan dengan pemberian
imunisasi tetanus toksoid (TT) pada si ibu sebelum menikah dan dua kali pada
masa kehamilan trimester terakhir, yaitu sekitar usia kehamilan 7 dan 8
bulan.

Maunya Mengobati, Malah Jadi Infeksi
Untuk mengatasi pusar bodong,masih banyak ibu yang menggunakan uang logam
yang dilapisi kain,kemudian ditempelkan di pusar, lalu diplester atau diikat
dengan gurita. Cara ini, menurut Rini, sebetulnya tidak ada manfaatnya.
"Tidak berarti pusar bodongnya akan masuk ke dalam dan jadi rata dengan
permukaan perutnya."

Pusar bodong pada dasarnya tidak bisa ditutup dari luar, tapi harus dari
dalam dengan cara menutup lubangnya. Pemakaian koin justru bisa saja
menimbulkan infeksi bila koinnya kotor, tidak steril, dan tak dibungkus
kain. "Belum lagi kalau diplester, kulit bayi bisa alergi terhadap
plester.Kulitnya juga dapat teriritasi akibat pengangkatan plester dari
kulitnya."

Guritapun tidak disarankan karena akan mengganggu pernapasan. Padahal,bayi
baru lahir, bernapasnya dominan masih menggunakan perut (abdomino torakal).
"Belum lagi kalau ikatan guritanya terlalu kencang. Bayi akan sering muntah
atau gumoh."

Yang juga patut dihindari adalah memberi ramuan tertentu dengan tujuan
mengobati pusar bodong. "Sebaiknya jangan lakukan pengobatan sendiri karena
bisa menyebabkan infeksi kulit di bagian luar mengingat lapisan kulit ari
bayi masih tipis." Selain itu, bisa mempengaruhi bagian dalam pusar
sehinggaterjadi infeksi ke dalam tubuh (infeksi sistemis).

-------------------------

2009/10/9 erwinda anggraini <erwinda_anggra...@yahoo.com>

>
> Dear moms n dads,
>
> Saya butuh informasi ttg dokter spesialis anak yang bisa menangani kasus
> pusar bayi yang keluar/bodong. Ini kebetulan terjadi pd ponakan sy, usia 1
> bulan, setelah puput pusar, pusarnya bulat dan keluar, sudah dicoba ditekan
> dengan koin dibebat kain kassa, trus dibungkus gurita,tapi tetap aja koinnya
> gak kuat n lepas krn tekanan pusar.
>
> Kondisi lain area di sekitar pusar warna agak biru dan menonjol banget.
> Sudah dikonsultasikan dengan dokter anak di Bandung (kebetulan domisili di
> Bandung), disarankan ditunggu sampe usia 1 th, kalo blm masuk jg pusarnya,
> kemungkinan harus dioperasi. Takutnya mengganggu kinerja usus dan
> mempengaruhi pencernaan.
>
> Kira2 moms n dads ada yg tau gak dokter spesialis anak yang biasa nangani
> kasus spt ini, di Jakarta, kebetulan adik ipar saya sering ke jakarta.
> Kelihatannya adik ipar saya mencoba utk cari second opinion,sekaligus dokter
> spesialis anak di jkt yang biasa nangani kasus itu, ketimbang di Bandung,
> takutnya kurang ahli.
>
> Terima kasih sblmnya...
>
> Regards,
> Winda
> Mamanya Haikal n Nadine
>
>
> <deleted>
>

Kirim email ke