Selamt Siang ibu 

Mudah2an membantu 

===============================================================
NAMA
Perdarahan Hidung

DEFINISI
Perdarahan Hidung (Epistaksis, Mimisan) adalah pardarahan yang berasal
dari hidung.



PENYEBAB
Penyebab epistaksis:

Infeksi lokal
- Vestibulitis
- Sinusitis
Selaput lendir yang kering pada hidung yang mengalami cedera
- Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda
asing di hidung, trauma pembedahan atau iritasi oleh gas yang
merangsang
- Patah tulang hidung
Penyakit kardiovaskuler
- Penyempitan arteri (arteriosklerosis)
- Tekanan darah tinggi
Infeksi sistemik
- Demam berdarah
- Influenza
- Morbili
- Demam tifoid
Kelainan darah
- Anemia aplastik
- Leukemia
- Trombositopenia
- Hemofilia)
- Telangiektasi hemoragik herediter
Tumor pada hidung, sinus atau nasofaring, baik jinak maupun ganas
Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menars dan menopause
Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak
(seperti pada penerbang dan penyelam/penyakit Caisson) atau lingkungan
yang udaranya sangat dingin
Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan mimisan ringan disertai
ingus berbau busuk
Idiopatik, biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada
anak dan remaja.



GEJALA
Epistaksis dibagi menjadi 2 kelompok:

Epistaksis anterior : perdarahan berasal dari septum (pemisah lubang
hidung kiri dan kanan) bagian depan, yaitu dari pleksus Kiesselbach
atau arteri etmoidalis anterior.
Biasanya perdarahan tidak begitu hebat dan bila pasien duduk, darah
akan keluar dari salah satu lubang hidung. Seringkali dapat berhenti
spontan dan mudah diatasi.
Epistaksis posterior : perdarahan berasal dari bagian hidung yang
paling dalam, yaitu dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalis
posterior.
Epistaksis posterior sering terjadi pada usia lanjut, penderita
hipertensi, arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular. Perdarahan
biasanya hebat dan jarang berhenti spontan.
Darah mengalir ke belakang, yaitu ke mulut dan tenggorokan.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis epistaksis:
- Pemeriksaan darah tepi lengkap
- Fungsi hemostatis
- Tes fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan foto hidung, sinus paranasal dan nasofaring



PENGOBATAN
Epistaksis anterior

Penderita sebaiknya duduk tegak agar tekanan vaskular berkurang dan
mudah membatukkan darah dari tenggorokan
Epistaksis anterior yang ringan biasanya bisa dihentikan dengan cara
menekan cuping hidung selama 5-10 menit
Jika tindakan diatas tidak mampu menghentikan perdarahan, maka
dipasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan
lidocain atau pantocain untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi
rasa nyeri
Setelah perdarahan berhenti, dilakukan penyumbatan sumber perdarahan
dengan menyemprotkan larutan perak nitrat 20-30% (atau asam
trichloracetat 10%) atau dengan elektrokauter
Bila dengan cara tersebut perdarahan masih terus berlangsung, maka
diperlukan pemasangan tampon anterior yang telah diberi vaselin atau
salep antibiotika agar tidak melekat sehingga tidak terjadi perdarahan
ulang pada saat tampon dilepaskan. Tampon anterior dimasukkan melalui
lubang hidung depan, dipasang secara berlapis mulai dari dasar sampai
puncak rongga hidung dan harus menekan sumber perdarahan. Tampon
dipasang selama 1-2 hari.
Jika tidak ada penyakit yang mendasarinya, penderita tidak perlu
dirawat dan diminta lebih banyak duduk serta mengangkat kepalanya
sedikit pada malam hari. Penderita lanjut usia harus dirawat.



Epistaksis posterior
Pada epistaksis posterior, sebagian besar darah masuk ke dalam mulut
sehingga pemasangan tampon anterior tidak dapat menghentikan
perdarahan.
Perdarahan posterior lebih sukar diatasi karena perdarahan biasanya
hebat dan sulit melihat bagian belakang dari rongga hidung.
Dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), yaitu tampon
yang mempunyai tiga helai benang, 1 helai di setiap ujungnya dan
1helai di tengah. Tampon dipasang selama 2-3 hari disertai dengan
pemberian antibiotik per-oral untuk mencegah infeksi pada sinus
ataupun telinga tengah.

Pada epistaksis yang berat dan berulang, yang tak dapat diatasi dengan
pemasangan tampon, perlu dilakukan pengikatan arteri etmoidalis
anterior dan posterior atau arteri maksilaris interna.

Epistaksis akibat patah tulang atau septum hidung biasanya berlangsung
singkat dan berhenti secara spontan, kadang-kadang timbul kembali
beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelah pembengkakan
berkurang.
Jika hal ini terjadi mungkin perlu dilakukan pembedahan terhadap patah
tulang atau pengikatan arteri.

Pada penderita telangiektasi hemoragik herediter (kelainan bentuk
pembuluh darah), epistaksis yang hebat bisa menyebabkan anemia berat
yang tidak mudah dikoreksi dengan pemberian zat besi tambahan.
Untuk mengatasi anemia, dilakukan pencangkokan kulit ke dalam septum
hidung.

-----Original Message-----
From: Sariningtyas Maharani [mailto:ri...@blt.co.id] 
Sent: Thursday, June 03, 2010 1:47 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] mimisan

Dear : Parents

Mo Tanya dong anak saya umur 2 thn 9 bulan kenapa sering mimisan ya
Main sepeda mimisan, pilek mimisan, lompat2 mimisan
Pernah konsul kedokter nya she katanya nggak apa2 krn pembuluh darahnya
masih halus..
Ada yg pernah ngalamin nggak ...kondisi anak sih sehat, tidak panas.
Please dong buat sharingnya


Thanks & Best regards
Ririn



--------------------------------------------------------------
Info Balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com






--------------------------------------------------------------
Info Balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com

Kirim email ke