Indomilk, milo itu dari susu bubuk. Kalau yang komposisinya susu segar saja ya kalau UHT, setahu saya ya Ultra.
2011/2/24 Rahman-G <rahman.guna...@gmail.com> > Mungkin saran saya kasi nya selang seling aja tdk usah dicampur, karena uht > kan rasanya plain sementara sufor biasa nya manis, nanti takutnya lama > adaptasi nya. > > Kalau _indomilk_ rasanya bukan uht, tetapi _ultra_ iya, liat aja yang > komposisinya cuma 1 saja yaitu: susu sapi murni. > > > > Rgds, > Rahman-G > > sent from my BlackBerry > > -----Original Message----- > From: "Rumia Rotuana" <m...@lionair.co.id> > Date: Thu, 24 Feb 2011 15:15:52 > To: <balita-anda@balita-anda.com> > Reply-To: balita-anda@balita-anda.com > Subject: RE: [balita-anda] Mpasi > Moms, > > Sy sepertinya tertarik mau mencoba UHT ke reyna (19 bln) > > Pls advice, > Bgmn sebaiknya mengenalkan anak ke UHT secara selama ini dia pakai sufor > dan tidak gonta ganti merk. > Apakah lgs begitu aj sy kasi atau perlu di campur dulu setengah2 dgn sufor? > Mksdnya sih spy perutnya ga kaget or pengen liat reaksinya dl cucok apa > tidak reyna minum UHT > Tp apa boleh sufor di campur UHT dlm penyajiannya? > > Kedua, UHT disini itu susu cair (sapi) spt yg dijual bebas di > mini/super/hiper market kan? Yg ada berbagai rasa termasuk plain? > Kl boleh nyebut merk..kyk susu ultra / indomilk gitu bukan? > > Maaf ya kl pertanyaannya kyk kuper...drpd sok tahu malah salah. > > Terima kasih sebelumnya mom. > > Brgda,rumia > > -----Original Message----- > From: Lif Rahayu [mailto:lifrah...@gmail.com] > Sent: 24 Februari 2011 13:50 > To: balita-anda@balita-anda.com > Subject: Re: [balita-anda] Mpasi > > UHT beda lagi, tidak perlu dipanaskan sampai suhu 70 deg C, karena proses > UHT berbeda dengan susu bubuk. Intervensi selama pemrosesan susu UHT > berbeda. Anak saya dari usia 1 tahunan sudah UHT plain, alhamdulillah so > far > baik2 saja. > > Untuk UHT, yang penting, begitu dibuka, langsung dikonsumsi, dan jika tidak > habis, langsung masuk kulkas, masih bisa dikonsumsi sampai 3 hari ke depan. > Jika sudah 4 jam di suhu ruang dalam kondisi terbuka, sebaiknya tidak > dikonsumsi. > > > 2011/2/24 <marisalu...@gmail.com> > > > Thanks infonya mbak. Tp saya mau tanya, itu kan cara penyajian untuk Susu > > Bubuk, kalo UHT gmn ya? Apa harus dipanaskan smp 70 derajat juga? > > > > > > Mia > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -----Original Message----- > > From: Lusika Yuliana <u...@jateng.aimi-asi.org> > > Date: Thu, 24 Feb 2011 13:24:15 > > To: <balita-anda@balita-anda.com> > > Reply-To: balita-anda@balita-anda.com > > Subject: Re: [balita-anda] Mpasi > > share dikit yaaa.. > > produk makanan/minuman kemasan apapun termasuk susu formula akan selalu > > bersiko terkontaminasi zat2 lain dr luar termasuk bakteri.. > > > > so, yg perlu DIPERHATIKAN bila memberikan susu formula adalah > > - pastikan meja tm membuat sufor dlm kondisi bersih > > - pastikan tangan si pembuat telah cuci tangan dg sabun > > - pastikan botol / wadah dlm kondisi steril > > - seduhlah sufor dg suhu min 70 der C..bakteri akan mati ps suhu tsb.. - > > tutup dg tutup yg aman > > - saat memberikan ke anak ushkan sudah hangat2 kuku > > - usahakan sufor yg sudah diseduh adl untuk selalu sekali minum spy ga > ada > > sisa yg diminum kmd (susu sisa rawan terkontaminasi bakteri) > > - kemasan sufor yg sudah dibuka WAJIB ditutup rapat n diletakkan pd wadah > > yg > > steril.. > > > > > > ada 1 lagi ni artikel ok utk menyikapi issu seputar susu formula > > terkontaminasi bakteri.. > > > > > > Dunia Apresiasi Penelitian Susu IPB, Kenapa Terus Dikontroversi? > > > > *AN Uyung Pramudiarja* - detikHealth > > & > > > > > http://health.detik.com/read/2011/02/24/090159/1577967/763/dunia-apresiasi-penelitian-susu-ipb-kenapa-terus-dikontroversi > > > > [image: img] > > *Rektor IPB (dok: detikHealth)* > > *Jakarta,* Andai Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak pernah melakukan > > penelitian susu yang mengandung *Enterobacter sakazakii*, hingga kini > dunia > > tak akan pernah punya standar kesehatan susu dan makanan yang baik. > > > > Berkat penelitian yang dipimpin Dr Sri Estuningsih, dunia internasional > > jadi > > tahu bagaimana risiko infeksi *E.sakazakii* pada manusia. > > > > Penelitian berjudul 'Potensi Kejadian Meningitis pada Mencit Neonatus > > akibat > > Infeksi *Enterobacter sakazakii*' ini pun dipresentasikan dalam > > sidang-sidang *World Health Organizatio*n (WHO) dan *Food and Drug > > Administration* (FAO). > > > > Dunia menilai penelitian Dr Sri Estuningsih sebagai kontribusi penting > > untuk > > kemanusiaan sehingga ia terpilih sebagai delegasi Asia dalam pertemuan > para > > ahli di Roma yang membahas risiko infeksi *E.sakazakii* pada manusia. > > > > Menurut Rektor IPB Herry Prof Herry Suhardiyanto, penelitian tersebut > > akhirnya dijadikan pertimbangan untuk penetapan standar Codex > Alimentarius > > (Standar Internasional Kesehatan Konsumen). > > > > *Dus*, sejak saat itu standar Codex menetapkan susu formula tidak boleh > > mengandung *Enterobacter sakazakii*. Alhasil, seluruh negara anggota > Codex > > sejak tahun 2008 harus mengikuti standar terbaru tersebut untuk susu > > formula, makanan dan kosmetik termasuk Indonesia. > > > > "Penelitian ini justru menyadarkan agar tidak keterusan mengonsumsi susu > > yang mengandung *E.sakazakii*. Terbukti setelah BPOM mengadopsi aturan > > Codex > > pada Oktober 2008, hanya 4 bulan sejak ditetapkan Codex, penelitian ulang > > dengan metode yang sama menunjukkan hasil negatif pada semua sampel yang > > digunakan," ungkap Prof Herry dalam jumpa pers di Gedung Kementerian > > Pendidikan Nasional, Rabu (23/2/2011). > > > > Tapi hasil penelitian yang mendapatkan apresiasi dari dunia internasional > > ini justru menjadi kontroversi di dalam negeri. Mewakili suara konsumen, > > seorang pengacara bernama David Tobing menggugat Menkes, BPOM dan IPB > untuk > > mengumumkan merek susu yang digunakan dalam penelitian tersebut. > > > > Sejak saat itu masyarakat resah, bahkan muncul tuduhan ada kongkalikong > > antara pabrik susu dengan pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan > tidak > > diumumkannya merek susu yang diteliti tersebut. Penjelasan pihak tergugat > > bahwa risiko infeksi *E.sakazakii* hanya terjadi di rumah sakit pada bayi > > tertentu yang bermasalah dengan ketahanan tubuh hingga kini belum mampu > > meredam keresahan tersebut. > > > > Begitu pula dengan hasil penelitian ulang yang > > *dilakukan*< > > > http://health.detik.com/read/2011/02/10/140336/1568640/764/mengapa-hasil-penelitian-susu-formula-ipb-dan-bpom-berbeda > > >oleh > > Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tidak menemukan lagi susu > > yang mengandung *Enterobacter sakazakii*, juga dirasa tidak cukup. > > > > Publik terus-terusan menuntut agar susu yang diteliti IPB itu diumumkan, > > walaupun menurut beberapa pakar kesehatan seperti *Dr Utami Roesli, SpA, > > MBA, IBCLC*< > > > http://health.detik.com/read/2011/02/10/112459/1568421/764/pakar-laktasi-tidak-ada-susu-formula-yang-benar-benar-steril > > >yang > > pernah dihubungi > > *detikHealth* mengatakan, pengumuman nama susu tersebut sudah tidak lagi > > relevan karena penelitiannya dilakukan tahun 2003 sementara penelitian > > terbaru menunjukkan hasil negatif. Fokus sekarang menurut Dr Utami adalah > > menyelamatkan bayi di bawah 1 tahun agar tidak mengonsumsi susu formula > > tapi > > lebih utamakan ASI. > > > > Sementara Prof Herry dalam jumpa pers Rabu kemarin mengatakan tidak semua > > penelitian harus mempublikasikan identitas sampel yang digunakan. > > > > "Harus dilihat tujuan penelitiannya. Yang dilakukan IPB tahun 2003-2006 > > adalah penelitian isolasi dan identifikasi bakteri patogen, atau > kiasannya > > adalah 'berburu bakteri'. Bukan surveilance yang tujuannya memang > > mengungkap > > susu apa saja yang terkontaminasi," jelas Prof Herry. > > > > Karena jenis penelitian IPB adalah penelitian isolasi, menurutnya tidak > > lazim mencantumkan identitas sampel yang digunakan karena tidak bisa > > mewakili seluruh populasi susu formula. Dalam jurnal internasional, > > perusahaan dan merek susu yang menjadi sampel penelitian isolasi hanya > > disebut dengan kode tertentu. > > > > Tapi jika itu penelitian surveilance maka harus dicantumkan merek susu > yang > > diteliti. Namun tentunya ada syarat keterwakilan populasi yang harus > > dipenuhi dalam penelitian *surveilance*. Misalnya untuk meneliti > > kontaminasi > > *E.sakazakii*, dari tiap *batch* susu formula harus diambil 30 sampel > > masing-masing sebanyak 10 gram. > > > > "Kalau penelitian isolasi harus menyebutkan merek sampel yang dipakai, > > menjadi tidak fair bagi yang tidak diteliti. Belum tentu yang lain bebas > > dari *E.sakazakii*. Apalagi penelitiannya dilakukan tahun 2003-2006, > > sementara Codex baru mengatur kontaminasi *E.sakazakii* dalam susu > formula > > bulan Juli 2008," jelas Prof Herry. > > > > Penelitian isolasi IPB menguji bayi tikus yang terkena bakteri > > *E.sakazakii*terbukti bisa memicu meningitis. Meski belum dibuktikan > > pada manusia, namun > > bakteri ini diyakini punya potensi yang membahayakan terutama pada bayi > > yang > > punya masalah ketahanan tubuh misalnya karena lahir prematur atau > > terinfeksi > > HIV. Karena itu, *E.sakazakii* disebut juga parasit oportunistik yakni > > parasit yang hanya menyerang jika kekebalan tubuh lemah seperti kekebalan > > tubuh bayi dan penderita HIV > > (*up/ir*) > > > > > > Pada 24 Februari 2011 13:06, <linaherlina1...@gmail.com> menulis: > > > > > Jd pgn nanya soal sufor..aku skrg pake asi sich...klo keteter aja aku > > > campur...berhubung pernah sedikit..jd jatah stock asi menipis..krn aku > > > ngantor..kalo di pompa nggak sebanyak klo di susuin lgs... > > > > > > Skrg kan fatih (4m) pake selingan sufor nut**on r*yal..aku pernah dapet > > > info lewat klo b**lac kena bakteri itu mba angke..?..nanti kan mau 6 > > > bln.sebaiknya pake apa ya?aku jd takut.. > > > > > > Tp mba angke nggak ada apa2 kan sama bayiny? > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > > > > > > > > > > > -------------------------------------------------------------- > Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download > lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi... > Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com > Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com > Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com > Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com > -------------------------------------------------------------- > Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam > Merawat dan Mendidik Balita > >