Sudah sering beredar >5 thn dimilis2...

Dini

-----Original Message-----
From: pram...@gmail.com [mailto:pram...@gmail.com]
Sent: Wednesday, April 13, 2011 2:53 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita - Mohon distop posting 
ini

Rasanya sy sudah pernah baca postingan ini setahunan yl, ini beneran atau bukan 
y? Maaf jika kurang berkenan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Novri andy <costcontrolle...@yahoo.com>
Date: Wed, 13 Apr 2011 00:11:23
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita - Mohon distop posting 
ini
Yth Bapak & Ibu

Dengan hormat
Mohon distop posting-an ini membuat teriris perasaan dan hati saya dan ngilu
melihat subject email ini
dan membuat saya lemas.Saya mohon.


Best regards
Abi-nya Amil dan Maritza


________________________________
From: Valhalland Babycare <aidavy...@yahoo.com>
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Wed, April 13, 2011 1:46:52 PM
Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita

Kalau aku lihat ortu spt itu, ku siksa tp gak sampai mati.


Sent from Nibiru®
powered by The Moon, The sky, The Sun

-----Original Message-----
From: sofiafirdausta...@yahoo.com
Date: Wed, 13 Apr 2011 06:26:46
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita
Baca ini bukan menangis mbak.. Yg ada marah..
Powered by Mama-nya Fathiya ^_^

-----Original Message-----
From: amyju...@yahoo.com
Date: Wed, 13 Apr 2011 05:30:32
To: balita-anda@balita-anda.com<balita-anda@balita-anda.com>;
ba-de...@yahoogroups.com<ba-de...@yahoogroups.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita
Siapkan beberapa helai tisue sebelum membacanya....
Ayah kembalikan tangan Dita

November 21st, 2010 by adminkamarsolusi

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini,
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun
memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat
mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun
membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan
ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung
tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru
setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang
belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” ….

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga
beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya.
Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya
tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?”
hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya.
Dengan penuh manja dia berkata “DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah
yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan
rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang
tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan
hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama
memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si
ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak
kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2
dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya
dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih
saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu.
Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan
harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke
majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab
pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu
masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita
dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk
hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita
terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap” kata
majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter
mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius.
Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.
“Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan
anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. “Ini sudah bernanah, demi
menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah”
kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar
kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata
isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan
pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis,
si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut
kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah.
Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit,
si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan
melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita
sayang ayah.. sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal
menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok
Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu
meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan
mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau
bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, ” katanya
berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat
hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah
jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua
tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski
sudah minta maaf.

NB: Buat anda yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua.
Ingatlah….semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang
tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg
masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.
dan ingatlah, anak adalah anugrah dan amanah yang dititipkan oleh TUHAN untuk
kita.
Powered by Telkomsel BlackBerry®




IMPORTANT -
The contents of this email and its attachments are intended only for the 
individual or entity addressed above and may contain confidential and/or 
privileged material.
Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you receive 
this email in error, please contact us, then delete the email.
Please note that any views or opinions presented in this email are solely those 
of the author and do not necessarily represent those of the company and should 
not be seen as forming a legally binding contract without express written 
confirmation.
Finally, the recipient should check this email and any attachments for the 
presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any damage 
caused by any virus transmitted by this email.

Kirim email ke