hmm... mohon maaf, saya mungkin ada salah sebelum nya, pemintaan ini bukan permintaan saya pribadi tapi saya komentar disini atas nama owner krn ada bbrp member yg merasa terganggu. dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada semua yg ada disini, saya setuju tulisan-tulisan ini adalah baik dan mengingatkan kita sebagai orang tua, tetapi buat sebagian orang tua pola berpikir nya beda, kalau sebagai orang tua masa iya hal spt ini dilakukan? dengan kata lain dewasa lah sbg orang tua.
indah nya perbedaan :) rgds, Rahman-G From: amyju...@yahoo.com To: "balita-anda@balita-anda.com" <balita-anda@balita-anda.com> Date: 04/13/2011 03:03 PM Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita Bapak2,Ibu2,saya selaku yg mengirim message ini,mohon maaf,jika ternyata kisah yg saya anggap dapat dijadikan sebuah masukkan,ternyata malah "mengganggu"(terutama bagi Bapak Rahman,mhn maaf),mungkin sebagian merasa tersinggung dan terpancing emosi......mohon maaf. N.B. Seseorang yang bijak adalah yg bisa memetik pelajaran dari hal yang paling buruk sekalipun. P.S. sy forward jg ke milis tetangga,namun Alhamdulillah,tanggapan mereka baik-baik saja.... Terima kasih.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "Ighfirli" <ighfi...@thiess.co.id> Date: Wed, 13 Apr 2011 15:45:11 To: <balita-anda@balita-anda.com> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita Pak Rahman . Message pada kisah di bawah sangat bagus kok.ini untuk mengingatkan kita.agar jangan pernah menjadikan karier sebagai surga duniawi.Anak adalah rejeki terbesar dan paling berharga di dunia ini.. Jadi menurut saya mungkin Judulnya yang membuat para ayah menjadi teriris,padahal pelakunya adalah kedua orangtuanya dengan sikap dingin ibu yang merestui perbuatan suaminya. Menangis lah jika kita sedih membaca ini.karena ini menandakan kita masih memiliki hati,cinta dan sayang dengan keluarga dan sesama mahkluk Allah.. Regards Firli From: Rahman Gunawan [mailto:rahman_guna...@carrefour.com] Sent: Wednesday, 13 April 2011 3:19 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita teman-teman... saya pikir message ini malah tdk baik ya? saya mohon CASE CLOSED dan tidak usah dibahas atau dikomentari lagi. rgds, Rahman-G Inactive hide details for LIa Ginting ---04/13/2011 02:10:47 PM---Orang tua lebih sayang mobil dari pada anaknya...Pengen ku jiLIa Ginting ---04/13/2011 02:10:47 PM---Orang tua lebih sayang mobil dari pada anaknya...Pengen ku jitak kepala bapaknya..... --- On Wed, 4/ From: LIa Ginting <anjeli...@yahoo.com> To: balita-anda@balita-anda.com Date: 04/13/2011 02:10 PM Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita _____ Orang tua lebih sayang mobil dari pada anaknya...Pengen ku jitak kepala bapaknya..... --- On Wed, 4/13/11, Valhalland Babycare <aidavy...@yahoo.com> wrote: From: Valhalland Babycare <aidavy...@yahoo.com> Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita To: balita-anda@balita-anda.com Date: Wednesday, April 13, 2011, 1:46 PM Kalau aku lihat ortu spt itu, ku siksa tp gak sampai mati. Sent from NibiruR powered by The Moon, The sky, The Sun -----Original Message----- From: sofiafirdausta...@yahoo.com Date: Wed, 13 Apr 2011 06:26:46 To: <balita-anda@balita-anda.com> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita Baca ini bukan menangis mbak.. Yg ada marah.. Powered by Mama-nya Fathiya ^_^ -----Original Message----- From: amyju...@yahoo.com Date: Wed, 13 Apr 2011 05:30:32 To: balita-anda@balita-anda.com<balita-anda@balita-anda.com>; ba-de...@yahoogroups.com<ba-de...@yahoogroups.com> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Ayah,Kembalikan Tangan Dita Siapkan beberapa helai tisue sebelum membacanya.... Ayah kembalikan tangan Dita November 21st, 2010 by adminkamarsolusi Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya. Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya. karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah. Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .. Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik .kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa. Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu".jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu. Dita tidak akan melakukannya lagi.. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi. Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris. "Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?. Bagaimana Dita mau bermain nanti?. Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang. Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf. NB: Buat anda yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua. Ingatlah..semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2. dan ingatlah, anak adalah anugrah dan amanah yang dititipkan oleh TUHAN untuk kita. Powered by Telkomsel BlackBerryR This e-mail and any attachment are confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. If you are not the intended recipient, please telephone or email the sender and delete this message and any attachment from your system. Unauthorized publication, use, dissemination, forwarding, printing or copying of this e-mail and its associated attachments is strictly prohibited. http://disclaimer.carrefour.com <http://disclaimer.carrefour.com> Let's respect the environment together. Only print this message if necessary Click here <https://www.mailcontrol.com/sr/wQw0zmjPoHdJTZGyOCrrhg== I8PlaXg6PxtrfASB0fPjAZwBw6yirKEAI1jSF4rfTg==> to report this email as spam. _____________________________________________________________________ IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and privileged. If received in error, please contact Thiess and delete all copies. You may not rely on advice and documents received by email unless confirmed by a signed Thiess letter. This restriction on reliance will not apply to the extent that the above email communication is between parties to a contract and is authorised under that contract. Before opening or using attachments, check them for viruses and defects. Thiess' liability is limited to resupplying any affected attachments.