Thx infonya mom :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com>
Date: Wed, 8 Jun 2011 10:58:34 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Khitan, Obesitas & Mikropenis anak
hi BA members,

Semoga tidak bernuansa 'tabu' ;)

Dapat cerita dari kenalan, kalau putranya yang rencananya mau di-khitan
liburan sekolah bulan ini terpaksa 'ditunda' dulu karena masuk kategori
'mikropenis'.  Kelihatannya kondisinya membuat sulit prosedur khitan
nantinya. Saat ini anaknya mulai menjalani terapi hormon dan diet untuk
mengurangi obesitas sekaligus terapi penis-nya.
Refer to kondisi di atas, dan kebetulan baca info kesehatan di majalah
_Tempo_ baru2 ini, saya coba rangkum issue seputar kasus ini, siapa tahu
bisa jadi tambahan info buat kita semua :)

'Summary' dari info tsb. kurang lebih:
[sumber: Majalah _Tempo_, Edisi 05 Juni 2011, Rubrik: Kesehatan, hlm. 78-79]


* Kasus anak2 di Indonesia yang mengalami mikropenis, 90% nya juga mengalami
obesitas.  Anak obesitas cenderung ngalamin penurunan kadar hormon
testoteron yang mengganggu pertumbuhan penis (baik ukuran panjang maupun
diameter-nya). Jumlah kasusnya mulai terus meningkat dalam 10 tahun terakhir
ini.

* Ada pula kasus mikropenis anak bukan karena hormonal, tapi lebih cenderung
ke obesitas-nya.  Untuk kasus ini, pasti terapi lebih terfokus ke
obesitasnya.

* Terapi mikropenis, kalau memang nggak ada indikasi kelainan bawaan lain
(mis.: kelainan susunan saraf pusat, dll), ternyata cukup sederhana.
Terapinya menggunakan obat hormon testoteron
(suntikan/pil/krim oles) selama beberapa kali secara periodik (di _RSCM_
terapi semacam ini memakan biaya Rp. 400.000 an)

* Poin penting: terapi mikropenis akan efektif dilakukan saat anak belum
mengalami pubertas.  Prinsipnya: Lebih dini, lebih baik.

* Ada juga kasus anak yang 'makropenis' yang juga perlu diwaspadai.  Kasus
seperti ini dikenal istilah 'pubertas dini' atau pubertas prekoks.  Kasus
pubertas dini anak sebagian besar bersifat patologis, jadi perlu diobati
penyebab semua gangguan dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan hormon
testosteron, untuk menghindari anak dewasa lebih dini dan profil tubuh yang
pendek.

* Indikasi mikro/makro penis pada anak bisa dikonsultasikan terlebih dahulu
ke dokter endokrin anak.

* Panduan dasar yang bisa dilakukan ortu, di antaranya dengan melakukan
pengukuran penis (dilakukan di saat penis dalam keadaan 'rileks' dimulai
dari pangkal penis)
Data di bawah ini bisa dijadikan acuan sederhana (ukuran dalam cm):

Usia Prematur
Normal: 2,1 - 2,9
Penis kecil: 1,5 - 2,1
Mikropenis: < 1,5

Usia Lahir Normal
Normal: 3,1 - 3,9
Penis kecil: 1,87 - 3,1
Mikropenis: < 1,875

Usia 0-5 bulan
Normal: 3,1 - 4,7
Penis kecil: 1,9 - 3,1
Mikropenis: < 1,9

Usia 6-12 bulan
Normal: 3,5 - 5,1
Penis kecil: 2,25 - 3,5
Mikropenis: < 2,25

Usia 1-2 tahun
Normal: 3,9 - 5,5
Penis kecil: 2,5 - 3,9
Mikropenis: < 2,5

Usia 2-3 tahun
Normal: 4,2 - 6,0
Penis kecil: 2,85 - 4,2
Mikropenis: < 2,85

Usia 3-4 tahun
Normal: 4,6 - 6,4
Penis kecil: 3,25- 4,6
Mikropenis: < 3,25

Usia 5-6 tahun
Normal: 5,1 - 6,9
Penis kecil: 3,75 - 5,1
Mikropenis: < 3,75

Usia 10-11 tahun
Normal: 5,3 - 7,5
Penis kecil: 3,75 - 5,3
Mikropenis: < 3,75

Anyway, selamat mempersiapkan acara khitanan untuk BA members yang punya
agenda tsb. untuk putra tercintanya liburan ini :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

Kirim email ke