hi mbak Runi,

Saya sepakat dengan yang di-shared jeng Lita, back to job desc. nya
ART kita saja :)
Kalau memang ke Cibubur itu 'rutin' bisa di-mentioned dulu sebelumnya.
 Kalau ke Cibubur hanya weekend/tanggal merah, mungkin dia ingin
'day-off' juga dari kerja rutin-nya.  Artinya, kalau dia ikut dan
'bekerja' juga di Cibubur, ada 'kompensasi' untuk itu, kecuali kalau
dari semula sudah diinformasikan bahwa Cibubur trip is a part of her
duty :)

Saya lakukan hal yang sama juga.  Dari awal kami sudah sepakat, kalau
pengasuh anak2 saya hanya akan bekerja saat saya tidak di rumah/tidak
bersama anak2. Konsekuensi-nya, ART akan saya ajak ke luar rumah kalau
memang saya ingin 'treat' dia di luar rumah (lunch/dinner bareng,
nonton bareng, wisata bareng, etc).  Selain itu, bahkan untuk belanja
bulanan di hypermarket pun tidak saya ajak, tapi anak2 yang saya ajak
:)
Kalau ingin ajak anak2 ke rumah family/ortu, saya prefer untuk jalin
'networking' dengan ART di rumah family/ortu tsb., bantu untuk awasi
anak2 di sana dengan 'tip' yang lumayan :)
ART di rumah bisa santai di rumah atau punya agenda sendiri main ke
luar rumah :)

Sebaliknya, kalau ada tamu dari keluarga/kerabat yang datang ke rumah
dan menginap, umumnya mereka akan kasih 'tip' juga untuk kerja ekstra
:)

Dengan coba konsisten dengan cara ini, kadang ART yang jadinya malah
inisiatif untuk 'tetap menjaga anak2' walau saya di rumah, misalnya :)
 Keuntungan yang saya peroleh:
* ART tahu bahwa pekerjaan mereka hanya 'mengganti' tugas mengawasi
saat orang tua tidak di rumah -- karena memang itu deal nya :)
* Saya tetap merasakan kedekatan dengan anak2 saya, karena mereka akan
spend time untuk mandi dan makan dengan ayah ibunya alias ART nya
'tidak laku' lagi. Mereka sendiri yang punya rule, 'kalau mama nggak
di rumah, kami makan/mandi/main sama mbak' :)
* Mereka bisa 'menunda' waktu day-off mereka saat weekend dan
menggantinya untuk 'ikut ibu aja' karena mereka tahu pasti ke luar
rumah means 'something interesting/yummy/fun' will be happened :)
* Saya punya networking yang baik dengan ART family/ipar/ortu, in case
ART di rumah 'berhalangan' dengan antusias mereka akan ambil 'double'
kerjaan pengasuhan anak2.

Itu yang bisa saya share, mbak.  Saya yakin hal2 seperti ini juga
dipikirkan oleh mbak, hanya mungkin untuk kasus sekarang, ART di rumah
sudah mengungkapkannya dengan cara ala dia yang memang 'kurang
santun'. Kalau dia commented, 'rumah di Cibubur gede banget!', apa
memang ada kerjaan tambahan yang harus mau nggak mau dia kerjakan,
atau karena tugas jagain anak mbak jadi berkali lipat karena kejar ke
sana ke sini :)
Kalau memang ART berasal dari kerabat (dengan asumsi pernah bekerja di
kerabat), coba cari tahu mood-nya apakah selalu seperti itu.

Seperti sharing moms lainnya, coba bicarakan saja issue ini, ambil
waktu yang tepat.  Nggak ada salahnya kita coba pendekatan seperti
dengan 'pegawai/kolega di kantor' kalau lagi bermasalah hehehe
Kalau ada 'renewal' perjanjian kerja, dan dalam periode tertentu ybs.
tetap menunjukkan hal2 seperti ini, baru bisa dipikirkan untuk
terminasi dengan cara yang baik.

sekadar celutukan, maaf kalau saya nggak paham kondisi mbak dan ART
sebenarnya :)
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi



On 5/28/12, Besta Arlita <mam...@gmail.com> wrote:
Hai Runi,

Sebelumnya sdh dijelaskan belum sama art mu spek kerjaan dia apa aja? Terus
apakah ke cibubur itu rutin tiap hr ? Biasanya namanya art itu uud =
ujung2nya duit, mungkin buat dia apa saja yg dia kerjakan ga sesuai dg yg
dia terima krn adanya tambahan kerjaan di cibubur.

Kalo memang orgnya bagus, coba diajak ngomong baik2, ditanya kenapa ga mau
ke cibubur.

Kadang ya aku perhatikan dibanding reward berupa barang mereka akan lebih
menghargai / menyenangi reward berupa uang.

Tapi semua kembali ke hati nurani Runi. Kalo sdh ga nyaman ya lebih baik
dikeluarkan.

-----Original Message-----
From: Runi Aprastami <runiaprast...@gmail.com>
Date: Mon, 28 May 2012 14:10:49
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Curhat ART
Hi Moms,


Mau nimpang curhat lagi nih.... Saya baru satu bulan mempekerjakan ART
baru, ART lama sudah ikut dengan saya selama 2 tahun & keluar 1 bulan yg
lalu karena akan menikah. Saya dapat ART baru ini dari seorang
kerabat. Awal2 ART baru ini kerja, cukup bagus & rapih pekerjaannya...
baik, sopan, ramah, dan sangat helper sekali. Saya cukup puas dengan
pekerjaan & kelakuannya selama ini. Sikap nya menghadapi anak saya
(laki-laki 4y 3M) pun baik & sabar. Karena itu, saya pun tidak segan2
selalu memberi pujian / hadiah2 kecil untuknya. seperti underwear, t-shirt
& sandal yg murah tapi berkualitas bagus untuk sehari2. Maksud saya agar
dia tambah betah kerja dirumah saya.

Tapi, sudah 3 hari ini sikap dia pada saya & anak saya agak ketus. setiap
saya tanya dia selalu jawab dengan raut cemberut... saya suruh makan untuk
sarapan / makan siang selalu di tolak dengan geleng kepala yang kasar &
raut muka yg tidak menyenangkan. Saya tanya kenapa kok cemberut2 begitu...?
dia tidak menjawab... malah seharian tidak keluar kamar. untung nya hari
itu hari minggu.... saya bisa menjaga anak saya.

Tadi malam, saat keluar dari kamar, saya memergoki nya sedang merebus mie
goreng. Hati saya saat mulai senang melihat dia mau merebus mie goreng
sendiri tanpa saya suruh. berarti dia sudah adem (pikir saya begitu). Tapi
saat dia tahu saya lihat dia sedang memasak mie goreng, dia seperti orang
kikuk? saya senyum dan bilang "sekalian dimakan juga nasi & lauknya....
sayang masih banyak". ART baru saya tersebut malah balik pasang muka
cemberut dan bilang "Bu, nanti kalau ibu ke cibubur (cibubur rumah ortu
saya) saya gk mau ikut. males. saya mau dirumah aja. cape di cibubur. rumah
gede bgt...!" Shock saya dengar ART baru saya bicara bgitu. Berarti
beberapa hari ini saya dicuekin, dicemberutin, diketusin & dia kerja
asal2an hanya karena dia cape diajak ke cibubur???

Menurut saya kok rasanya kurang pantas ya, seorang ART bersikap & berbicara
begitu terhadap org yg menggaji nya? terus terang saya tersinggung. Tapi
saya bisa apa ya? terus terang saya juga butuh jasa dia untuk menjaga anak
saya & mengurus rumah saya karena saya ibu yang bekerja. Dilema sekali
rasanya, disatu sisi saya kecewa karena dia makin kurang ajar sama saya,
dan saya selalu mengalah. Disisi lain saya butuh dia juga....

Minta tips nya dong dari para member sekalian, bagaimana saya harus
bersikap? Rasanya selama ini saya bersikap sudah sangat baik, royal, dan
kekeluargaan terhadap nya.


<deleted>

--------------------------------------------------------------
Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download
lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi...
Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
--------------------------------------------------------------
Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam Merawat 
dan Mendidik Balita 

Kirim email ke