[EMAIL PROTECTED]

Fadjar Nurswanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Seandainya record kesehatan kita bisa 
dibawa pulang dan berlaku juga
untuk rumah sakit yang lain.

Seandainya record kesehatan kita unique seperti KTP dan semua Rumah
Sakit selalu mengacu pada itu ...

Seandainya pemerintah punya data center untuk record kesehatan kita yang
bisa diakses dan diupdate oleh RS sebagai client...

Seandainya ... titik titik ...

Yah .. cuman seandainya...

Fadjar Nurswanto
http://www.rindudendam.com

On Wed, 2004-09-29 at 16:23, Wanda Manoppo (HRD, AGS-HO) wrote:
> Turut berduka cita u/ Bp. Heston & kel......
> 
> Makin hari sepertinya makin banyak RS yg di nyatakan mal praktek, sebenarnya
> salah prosedur nya RS, Dokternya atau pihak mana......?
> Apa tindakan Ikatan Dokter Indonesia menanggapi hal ini, apa dokter yg beken
> yg banyak tempat prakteknya juga menjadikan susah dihubungi saat penting
> seperti itu, atau kinerja suster yg menggangap enteng atau RS yg gak cepat
> tanggap......?
> 
> Mohon pihak Polri juga lebih respon ......atau pihak lain mungkin, jangan
> lagi ada berita sedih seperti ini.......
> sorry banget u/ yg gak berkenan.......tp aku sendiri ngebayangin gimana
> paniknya kita mau bersalin, gak ada panduan, tp ngadu gak ada tanggapan
> berarti...bingung, en di layani seadanya......:)
> 
> Thx yah mba u/ artikelnya.......
> 
> 
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: Kumila Addina [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, 29 September, 2004 4:04 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [balita-anda] kasus rs eva sari
> 
> 
> Nih..buat lebih jelasnya...
> 
> 
> Malpraktek, Giliran RS Evasari Dilaporkan ke Polda
> Reporter: Dadan Kuswaraharja
> 
> detikcom - Jakarta, Nyaris saban hari laporan malpraktek diadukan ke
> polisi. Sekarang giliran RS Ibu dan Anak Evasari yang beralamat di
> Jl.Rawamangun No 45, Jakpus, yang jadi korban.
> 
> Pengaduan dilakukan Heston Sinurat ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK)
> Polda Metro Jaya karena RS itu dianggapnya melakukan kelalaian yang
> mengakibatkan bayi yang dikandung istrinya, Ny.Asdhianie, meninggal
> dunia. Bayi yang baru lahir beberapa jam itu diberi nama Farrel Davin
> H.A.Sinurat.
> 
> Heston menyatakan, RS dianggap lalai dalam merawat istrinya yang akan
> melahirkan anak pertama. Laporan Heston bernomor 2992/K/IX/2004/SPK Unit
> II tertanggal 28 September ditandatangani Kepala SPK Komisaris Anton
> Suyanto. Tuduhan Heston adalah akibat lalai mengakibatkan orang lain
> meninggal.
> 
> Kronologi
> 
> Menurut Heston, dokter yang menangani istrinya adalah dr.Enud.
> Kronologinya, pada 21 September 2004, atas petunjuk dr.Enud, istrinya
> masuk RS Ibu dan Anak Evasari.
> 
> Tiba di sana, Ny.Asdhianie masuk ruangan prabersalin dan suster
> mengadakan pemeriksaan CTG untuk memeriksa detak jantung bayi dan
> hasilnya dinyatakan baik.
> 
> Tanggal 22 September, pukul 12.00 WIB, Ny.Asdhianie merasakan air
> ketuban yang keluar. Dia segera melapor ke suster supaya keadannya
> dilaporkan ke dr.Enud. Suster menyatakan itu hal yang biasa dan baru
> pembukaan dua. Suster menyatakan masih bisa melahirkan normal.
> 
> Sekitar 17.00 WIB, air ketuban keluar lagi tapi cukup deras, suster
> masih menggapnya hal biasa.
> 
> Pukul 19.00 WIB, Ny.Asdhianie merasa tidak kuat dan meminta suster agar
> dilakukan tindakan operasi. Tapi tanggapan suster masih mengatakan, itu
> biasa. Suster menyatakan, itu sudah pembukaan empat mau kelima.
> 
> Pasien lalu dipindahkan ke kamar bersalin dan suster memperkirakan anak
> akan lahir pukul 24.00 WIB. Heston dilarang para suster mendampingi
> istrinya. Ternyata hingga pukul 24.00 WIB, anak belum lahir dan malahan
> dua suster yang berjaga tidur semua.
> 
> Tanggal 23 September pukul 02.00 WIB, Ny.Asdhianie merasakan ada air
> mengalir di bagian bawah perutnya. Dia membangunkan suster, suster
> memeriksa dan ternyata air itu adalah darah.
> 
> Ketika itu ada dua suster. Suster yang satu menelepon dr.Enud, satunya
> menangani Ashianie berdasarkan perintah dr.Enud. Dokter menyarankan agar
> dilakukan pemeriksaan CTG lagi. Asdhianie mendengar laporan suster ke
> dokter kalau hasil CTG tidak sesuai dengan yang diharapkan. Lalu Dr Enud
> segera memerintahkan para suster melakukan operasi pada hari itu juga.
> 
> Pukul 03.30 WIB, dr Enud tiba disusul dr Dahlan. Lalu dilakukan operasi
> cesar. Tetapi setelah operasi dilakukan, Asdhianie melihat bayi diangkat
> dalam keadaan tidak menangis.
> 
> Pukul 05.15 WIB, dr Enud memanggil Heston dan mengatakan operasi telah
> selesai. Asdhianie dalam keadaan selamat tapi bayinya kritis.
> 
> Menurut dr Dahlan yang turut mengoperasi, bayi mengidap asphixia atau
> pernafasan berat yang disebabkan lepasnya plasenta. Karena di RS Evasari
> tidak ada fasilitas ICU, maka bayi segera dirujuk ke RS MH.Thamrin
> Internasional di Salemba Tengah, Jakpus.
> 
> Sekitar pukul 06.00 WIB, bayi dipindahkan ke RS Thamrin dan langsung
> menjalani perawatan di Ruang Neo Natal Intensive Care Unit (NNICU).
> 
> dr Purba yang menerima bayi menyatakan, bayi dalam keadaan asphixia
> berat. Setelah perawatan intensif, pukul 17.35 WIB, bayi tidak dapat
> diselamatkan lagi.
> 
> Maaf
> 
> Menurut Heston, dr Enud secara lisan telah meminta maaf kepada istrinya.
> "Secara lisan dia mengaku kelalaian, tapi buat saya itu tidak cukup.
> Harus ada pertanggungjawabannya. RS terlambat melakukan penanganan,"
> tandas Heston.
> 
> Kondisi istrinya saat ini, kata Heston, sudah membaik tapi belum bisa
> beraktivitas normal. "Kalau melihat foto bayinya, suka menangis,"
> katanya.
> 
> Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Tjiptono menyatakan, dalam kasus
> malpraktek, pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan kepada pihak-pihak
> yang terkait. "Polisi serius dalam menanggapi laporan-laporan malpraktek
> seperti ini," janjinya.
> (nrl)
> 
> Sumber
> http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/09/tgl/28
> /time/131414/idnews/215271/idkanal/10



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

Kirim email ke