Buat Mba' Tini, mba' setelah aku buka2 file-ku ... ini ada bbrp artikel ttg pre-Eclampsia mungkin bisa membantu Devi, mama Gabby (Embedded image moved to file: pic24272.jpg) Jangan anggap enteng jika pada masa akhir kehamilan berat badan Anda naik drastis, kaki, lengan serta wajah bengkak dan tekanan darah cukup tinggi. Bisda jadi Anda mengalami keracunan kandungan. Ny Ria baru saja kehilangan sahabat baiknya. Reni (35 tahun) yang sedang hamil 8 bulan meninggal secara mendadak. Sahabatnya itu muntah-muntah hebat setelah makan ikan goreng, padahal suaminya juga makan ikan yang sama, tetapi tidak merasakan apa-apa. Sebelumnya Reni memang mengeluh pusing dan kaki serta lengannya membengkak. Setelah muntah-muntah sang suami membawanya ke rumah sakit. Ia berfikir, istrinya keracunan makan ikan. Namun, jiwanya tak tertolong lagi demikian juga dengan bayi yang dikandungnya. Dokter yang menanganinya mendiagnosa bahwa Reni telah keracunan kandungan, bukan keracunan makanan. Banyak orang yang beranggapan bahwa bengkak di kaki dan lengan serta wajah itu hal yang biasa pada masa akhir kehamilan. Cukup disarankan untuk mengurangi garam saja. Tapi ada baiknya jika Anda langsung konsultasi dokter. Sebab pembengkakan pada kaki, lengan, dan wajah itu bisa saja pertanda fisik dari tingginya tekanan darah pada masa kehamilan apalagi jika Anda juga merasakan pening hebat. Jika dokter memeriksa urine Anda, kemudian menemukan kandungan albumine pada urine, berarti Anda telah mengalami keracunan kandungan. Itu artinya haris segera diambil tindakan. Memang, bukan berarti wanita hamil yang mengalami pembengkakan pada kaki, lengan dan sedikit di wajah selalu keracunan. Tetapi, gejala ini tidak jauh berbeda dengan gejala keracunan pada umumnya. jadi, jangan dianggap remeh jika ini terjadi. Keracunan Keracunan adalah penyakit yang khusus terjadi pada kehamilan, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Keracunan kandungan ini akan berakibat buruk pada sang ibu dan juga pada bayinya.Penyakit ini hanya terjadi oada tiga bulan terakhir masa kehamilan. Tanda-tandanya adalah adanya oedema atau pembengkakan pada kulit, dan jelas sekali pada pergelangan kaki ataupun lengan dan wajah, tekanan darah meninggi dan pada urine ditemukan albumin. Pembengkakan ini hanya merupakan tanda-tanda umum yang dapat dilihat dan dirasakan oleh penderita. Namun, banyak juga wanita hamil yang mengalami pembengkakan pada kaki, lengan dan wajahnya tapi bukan karena keracunan. Biasanya pembengkakan akan sembuh jika penderita sudah mengurangi garam dan air saja. Jika pembengkakan tersebut akibat dari keracunan, maka selain diet makanan dan garam, penderita juga harus meminum obat dan istirahat yang cukup di rumah sakit. Dengan pemeriksaan kehamilan yaitu tekanan darah, urine dan berat badan, dokter dapat menemukan kemungkinan terjadinya keracunan. Itulah sebabnya, saat hamil, Anda diharuskan memeriksakan kehamilan secara rutin, sejak awal hamil hingga menjelang kelahiran. Sehingga bila terjadi pening berat, atau pertambahan berat badan yang tiba-tiba melonjak, pembengkakan di lengan dan kaki, bisa segera diketahui bila gejala-gejala tersebut merupakan kelainan. Keracunan ini lambat jalannya seperti kebanyakan penyakit yang lain. Namun, dapat disembuhkan asalkan belum didahului oleh proses penyakit yang lebih parah. Misalnya, jika tekanan darah saat hamil naik dari 120 menjadi 140, keracunan ini bisa diobati dan disembuhkan. Namun, jika kenaikan tekanan ini sampai mencapai 180 atau 200, penyakit ini sangat sulit untuk diperbaiki, dan kesehatan sang ibu beserta bayinya dalam keadaan kritis. barangkali hal ini juga yang dialami Reni. Ia tidak begitu memperhatikan gejala awalnya, selain pembengkakan, kepala pusing juga tekanan darahnya tinggi. Maka sehabis makan ia merasakan pusing-pusing, mual lalu muntah-muntah dan tekanan darah meningkat. Penanganan dokter sudah terlambat, akibatnya Reni dan bayinya tak tertolong lagi. Yang menyebabkan keracunan adalah penimbunan garam yang berlebihan. Juga berat badan wanita hamil bertambah secara berlebihan mudah terjadi keracunan. Maka harus diperhatikan secara seksama cara diet yang benar dalam masa-masa kehamilan. Untuk mencegah terjadinya keracunan kandungan, wanita hamil perlu diet reguler, mengurangi konsumsi garam, dan pemeriksaan sebelum kelahiran. Pengobatan kerabunan biasanya dengan istirahat bed rest, obat-obatan penenang, pengurangan garam, maupun obat penurun tekanan darah. Terkadang dokter juga memberikan diuretics atau pil air, namun ada kalanya tidak. Jika pengobatan dirasa tidak memberikan hasil maksimal, maka akanm dilakukan tindakan untuk melahirkan bayi tersebut secepatnya. Penyebab penyakit ini belum diketahui dengan pasti. Tapi jika dilihat dari tanda-tandanya, kemungkinan dari cara diet, faktor hormonal dan psikologi. Keracunan ini lebih sering terjadi pada wanita yang menderita penyakit tekanan darah tinggi, diabetes serta kehamilan bayi kembar. Preeklampsia Dalam buku 'Nine Months a Medical Guide for Pregnant Women', Dr Robert E. Hall menulis, bahwa implikasi dari keracunan kandungan adalah preeklampsia. Preeklampsia ini adalah jenis keracunan yang paling ringan. Penyakit ini berbahaya bagi sang ibu dan ada kalanya mematikan janin. Gejala preeklampsia sama dengan keracunan kandungan, yaitu pembengkakan pada kaki dan lengan serta tekanan darah tinggi. Maka jika menderita preeklampsia digolongkan sebagai kehamilan resiko tinggi. Jika seluruh gejala tadi terjadi, ditambah dengan sawan, tidak sadarkan diri maka bisa menyebabkan kematian sang ibu dan resiko kematian pada bayi. Menurut Dr. Robert, preeklampsia tak akan pernah terjadi jika pemeriksaan dilakukan secara rutin. Dr Karmini, SpOG juga menyebutkan bahwa preeklampsia disebabkan oleh penimbunan garam yang berlebihan pada saat hamil. Dokter yang berpraktek di RS Harapan Kita, Jakarta ini menganjurkan mengurangi garam, terutama saat kehamilan memasuki usia 5 bulan. Karena preeklampsia ini biasanya terjadi ketika kandungan di atas lima bulan. Selain itu dianjurkan untuk periksa rutin kehamilan. Karena gejala dan akibat yang ditimbulkan sama, maka pengobatan dan penanganan penderita preeklampsia sama dengan penderita keracunan kandungan. Jika pengobatan dianggap tidak memberikan hasil yang baik, maka upaya persalinan menjadi alternatif akhir untuk menyelamatkan jiwa ibu. Terkadang malah tanpa memperhatikan usia maupun kondisi janin dalam kandungan. Maka, sebelum hal ini terjadi lebih baik jika kita mencegahnya. (Anna F) Sumber: Tabloid Ibu & Anak Istilah keracunan kehamilan (toxemia gravidarum) itu sudah tidak pernah dipakai lagi. Yang sekarang dipakai adalah penggolongan berdasarkan : hipertensi gestationes ( kenaikan tensi darah yang diperberat kehamilan), Preeclampsia, Eclampsia, Preeclampsia yang disertai hipertensi kronik, dan hipertensi kronik. Hipertensi didiagnosis kalau saat hamil tensi darah melampaui 140/90 mmHg, dulu kenaikan tensi darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolik lebih dari 15 mmHg sudah masuk kriteria diagnosis, sekarang tidak. Edema (bengkak) di kaki ndak dimasukkan ke kriteria karena sedemikian banyaknya ibu hamil yang mengalami gejala ini padahal tensinya normal saja. Hipertensi gestationes kriterianya kalau tensi 140/90mmHg atau lebih tanpa disertai proteinuria di test kencing. Setelah 12 minggu pasca partus tensi harus sudah kembali normal. Kalau disertai gejala lain dan terjadinya setelah usia kehamilan masuk 20 minggu maka disebut PREECLAMPSIA, disertai proteinuria lebih dari 300 mg/ hari dan tensi 140/90mmHg adalah kriteria minimum-. Kriteria maximum kalau tensi sampai 160/110mmHg, proteinuria sampai 2g/ hari, creatinin serum meningkat, trombositopenia(platelet) menurun sampai < 100.000/mm3, peningkatan enzim LDH. AST, ALT, nyeri kepala, dan nyeri ulu hati. Kalau disertai satu gejala tambahan yaitu kejang-kejang, sampai pingsan dan bahkan lidah bisa tergigit maka disebut ECLAMPSIA, tak peduli berapapun tensi darahnya. Namun harus dibedakan dgn Epilepsia yang dimiliki ibu hamil sebelumnya !!!! Preeclampsia yang disertai hipertensi kronik, kriterianya kalo ada proteinuria > 300mg/hari, tapi kemudian gejalanya proteinuria menghilang setelah umur kehamilan 20 minggu. Kriteria lain adalah trombositopenia dan peningkatan protein tiba-tiba di bawah kehamilan 20 minggu. Paling gampang mau periksa proteinuria di air kencing istri Anda yang sedang hamil ya, suruh kencing di tabung reaksi, terus kencingnya dipanaskan di bawah api sebentar sampai mendidih, kalau ada pembentukan protein kaya godokan putih telur, ya hati-hati ada gejala proteinuria. Untuk terapi saya tidak bersedia mengungkapkan secara mendetil, karena terapi ini harus dikuasai oleh DSOG dan dokter, bukan oleh pasien agar ndak asal ada tensi tinggi langsung tembak minum obat anti hipertensi, Asal minum obat antihipertensi, bahayanya KEMATIAN JANIN mendadak !!!! akibat gangguan sirkulasi fetomaternal mendadak !!! Terapi ini wajib diketahui oleh para bidan dan paramedis, tapi untuk penanganan preeclampsia dan hipertensi dalam kehamilan dan eclampsia, jangan main-main, KEMATIAN ibu hamil dan bayi dalam kandungan taruhannya. Yang perlu awam ketahui adalah, kontrol teratur selama periode antenatal, minimum 12 kali, dan kontrol tekanan darah secara teratur, sukur kalau punya tensi sendiri, juga perhatikan gejala yang saya jelaskan diatas, pusing, nyeri kepala, nyeri ulu hati, bengkak kaki juga perlu diperhatikan !!! Selalu catat kenaikan Berat si ibu, agar ndak gila-gilaan makan sewaktu hamil, DSOG anda bisa pusing menyuruh diet ekstra ketat rendah garam !!! Cek pertambahan berat janin dgn USG dan cek kecukupan air ketuban, kalau sampai ada gejala tensi ibu menggila meski sudah dapat terapi antihipertensi adekuat, TAK PEDULI umur berapa kehamilan, SAAT itu juga kehamilan HARUS DIAKHIRI dgn cara apapun!!!!! karena nyawa ibu taruhannya. Kalo pasien mau periksa tes darah rutin sendiri silahkan, boleh cek trombositnya, cek enzim yang saya sebutkan diatas, cek protein kencing, lalu konsul ke DSOG atau dokter,. INGAT !! tidak semua obat golongan anti hipertensi AMAN untuk ibu hamil !!! banyak obat antihipertensi yang untuk orang normal aman tapi untuk ibu hamil, bisa membunuh janin kalau dipakai !!!! JANGAN asal minum obat anti hipertensi sendiri sebelum konsul ahlinya. ===== Wiku Andonotopo, M.D Department of Obstetrics and Gynecology Medical School University of Zagreb Zagreb Institute of Ultrasound Sveti Duh General Hospital Sveti Duh 64, Zagreb, CROATIA Tel.+385(1)3745277, +385(1) 98-1969-078 DISCLAIMER : The information contained in this communication (including any attachments) is priveleged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission. We apologize if you have received this communication in error; kindly inform the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that do not relate to our official business.
AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]