Ini artikel nya dari kompas.com

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0407/08/102337.htm

Darah Tali Pusar, Asuransi Biologis Masa Depan


Bila selama ini darah dari tali pusar dibuang begitu saja sesaat setelah
seorang ibu melahirkan, pikirkan sekali lagi. Sebab, di sana terkandung
sel induk yang bisa menjadi obat macam-macam penyakit. Inilah "asuransi
biologis" masa depan! 

Wahai para ibu, semoga anak Anda tidak bernasib buruk seperti Keone
Penn. 

Anak Lesslie Penn ini menderita sickle cell (sel arit), suatu penyakit
genetis yang menyerang darah. Sel darah normal berbentuk seperti donat,
yang mengalir sepanjang pembuluh membawa oksigen. Pada penderita sel
arit, darah menjadi keras dan lengket, bentuk selnya berubah mirip arit
(sabit) seperti biasa dipakai petani untuk memotong rumput. Saat
melewati pembuluh yang mirip pipa kecil, sel darah berbentuk sabit itu
akan menyumbat saluran dan berhenti. Ini menimbulkan kesakitan, serta
merusak dan menurunkan jumlah darah. 

Keone terdiagnosis menderita penyakit itu saat berusia enam bulan. Lalu,
ketika berumur lima tahun, penyakit sel arit menyebabkan Keone menderita
stroke. "Sepanjang yang kuingat, begitu bangun, kulihat ibu di sampingku
beserta keranjang dan boneka beruang Teddy. Sangat menakutkan," kenang
Keone. 

Ditemani ibunya, Keone rajin keluar- masuk sebuah rumah sakit di Atlanta
untuk menjalani transfusi darah. Ia berjuang melawan stroke yang bisa
merenggut nyawanya kapan saja. Namun, saat menjelang umur 11 tahun,
transfusi yang dia jalani tak lagi menolong. Secara perlahan penyakitnya
telah merusak persendian dan tulang belakangnya. Akibatnya, Keone tidak
bisa beraktivitas layaknya anak sebayanya. "Jika aku main basket,
kesenggol saja membuatku sakit sekali," keluhnya. 

Sejatinya, pasien macam Keone bisa menjalani tranplantasi sumsum tulang
belakang. Tapi prosesnya rumit, antara lain karena harus ada kecocokan
gen antara pendonor dan penerima. Celakanya lagi, tidak ada donor yang
cocok untuk Keone. Namun, secercah harapan bersinar ketika Dr. Andrew
Yeager dari University Pittsburgh menawarkan pengobatan dengan metode
baru, yakni transplantasi menggunakan darah tali pusar (umbilical cord
blood, UCB). 

"Saya tidak yakin prosedur ini berjalan baik. Peluangnya fifty-fifty dan
terserah Anda. Saya tidak bisa menjanjikan sebuah kesembuhan," tutur Dr.
Yeager mengakhiri penjelasan panjang lebar soal metode baru itu kepada
Lesslie Penn. 

"Ibu masuk ke kamarku dengan wajah tertekan dan menarik kursi mendekati
tempat tidurku. Ia lalu menceritakan semua yang dijelaskan Dr. Yeager
kepadaku. Aku hampir menangis. Ibu mulai bisa menguasai emosinya dan
dengan tenang berkata, 'Waktumu tinggal lima tahun lagi.'" Keone
mengenang saat-saat ibunya memberi kabar soal metode yang akan digunakan
untuk menyembuhkannya. 

Selepas Natal 1988, setelah dibombardir dengan kemoterapi untuk
menghancurkan darah "jahat" di tubuhnya, Keone menerima suntikan darah
tali pusar. Ajaib, beberapa minggu kemudian sistem darah Keone berubah
dari tipe O menjadi B, sesuai dengan tipe darah yang disuntikkan ke
tubuhnya. Setahun kemudian dokter menyatakan, sel arit di tubuh Keone
sudah hilang. 

Selain Keone, Oh Tze Sun, bocah asal Singapura penderita thalasemia
mayor sejak berusia enam bulan, pun tertolong berkat UCB. Juli 2001 Oh
diberi darah tali pusar dari bocah yang tidak punya hubungan kerabat
dengannya. Kini ia tidak perlu disuntik setiap hari dan transfusi darah
setiap tiga minggu. 

Dari otak sampai gigi

Transplantasi UCB memang tergolong metode baru jika mengacu ke
transplantasi pertama yang dilakukan terhadap seorang bocah berusia lima
tahun di Prancis yang menderita anemia Fanconi tahun 1988. 
Anemia Fanconi adalah penyakit keturunan yang utamanya mempengaruhi
sumsum tulang belakang, berakibat pada menurunnya produksi semua jenis
sel darah. Saat itu ia menerima suntikan darah tali pusar adiknya yang
baru lahir. Sistem ini dikembangkan untuk mengatasi kelemahan
transplantasi sumsum tulang belakang, yang merupakan sumber
"tradisional" stem cell (sel induk). 

Apa itu sel induk? 

Menurut Academic Press Dictionary of Science Technology, sel induk
didefinisikan sebagai sel yang berfungsi sebagai sumber lanjutan sel
baru. Sel ini sanggup berkembang biak secara tidak terbatas dan
berkembang menjadi sel khusus. Bisa dibilang, inilah biangnya sel yang
menyusun jaringan tubuh. Manakala kita terluka, misalnya, sel ini
bertindak dengan membelah diri menjadi sel baru, menggantikan sel yang
rusak. 

Untuk lebih mengembangkan transplantasi ini, sejak 1986 National Marrow
Donor Program (NMDP), sebuah lembaga nirlaba di AS, memberi fasilitas
transplantasi sumsum tulang belakang dan - sekarang ini - transplantasi
sel induk. Dari daftar yang mereka susun, ternyata ada 72 pe-nyakit yang
bisa disembuhkan melalui sel induk. Kebanyakan adalah penyakit sangat
serius ma-cam leukimia, bermacam bentuk anemia, serta myeloma. Para
ilmuwan yakin, penyakit jantung, diabetes, maupun Alzheimer dan
Parkinson tinggal menunggu waktu "dijamah" dengan sel induk. 

Sungguh, kita patut berterima kasih pada para peneliti yang telah
berkutat dalam pelbagai penelitian tentang sel induk. Selama dekade
terakhir, ihwal sel induk memang menyedot minat para ilmuwan untuk
mempelajarinya. Banyak hal yang terungkap sehingga mereka semakin
mengerti soal sel ini dan apa yang bisa mereka lakukan. Salah satunya,
sel ini dapat berperan secara luas dalam bidang pengobatan medis. 

Umumnya, semakin muda sumber sel induk, semakin banyak gunanya. Sumber
sel induk paling oke sesunguhnya ya dari embrio. Sumber ini jauh lebih
jos karena bisa "menghasilkan" bermacam jenis sel: jantung, paru-paru,
otot, kulit. Pokoknya, semua organ! Sayangnya, karena alasan moral,
banyak negara yang mengontrol ketat penelitian soal sel induk yang
bersumber dari embrio ini. 

Makanya, kemudian dicarilah sumber sel induk dewasa. Kalau yang ini,
banyak sumbernya. Yang terbaru dari otak, otot, kulit, liver, bahkan
gigi! Tapi semua itu masih sebatas percobaan. Yang sudah berjalan yaitu
dari sumsum tulang belakang dan dari darah tali pusar yang kini mulai
marak dilakukan. 

Hanya saja kualitas kedua sumber itu masih di bawah embrio. Artinya,
belum bisa menghasilkan semua jenis sel. Ambil contoh, sel induk dari
sumsum tulang belakang dan UCB merupakan sel induk haemotopoietic (HSC).
Maksudnya, HSC hanya menghasilkan sel yang berhubungan dengan darah dan
sistem kekebalan - sel darah putih (yang berperang melawan infeksi), sel
darah merah (kurir oksigen bagi tubuh), dan platelet (keping darah,
berfungsi membekukan darah). Banyak penelitian kini diarahkan ke sumber
yang satu ini. 

HSC kemudian digunakan pada transplantasi untuk menghasilkan sumsum
tulang belakang pasien, yang lalu bisa menghasilkan sel darah merah, sel
darah putih, dan sel penggumpal. Transplantasi HSC diperlukan manakala
sumsum tulang belakang pasien tidak berfungsi karena suatu penyakit.
Namun, untuk tipe kanker tertentu, kemoterapi dosis tinggi atau terapi
radiasi tetap diperlukan untuk mempengaruhi pengobatan. Terapi itu akan
merusakkan sel-sel di sumsum tulang belakang. Tranplantasi HSC lalu
diperlukan untuk mengisi kekosongan darah dan sistem kekebalan. 

Lebih primitif

Sebagai sebuah metode baru, apa yang ditawarkan darah tali pusar ini
dibandingkan dengan transplantasi sumsum tulang belakang?
Dalam public talk yang dilakukan CordLife Singapura beberapa waktu lalu
yang juga dihadiri Intisari, Soren M. Bested - Chief Technology Officer
merangkap Laboratory Director CordLife - mengungkapkan beberapa
kelebihan UCB ini. 

Pertama, UCB bebas risiko dan rasa sakit saat diambil. Bagaimana mau
sakit wong pengambilannya tidak lama sesudah si ibu melahirkan, dan
hanya butuh waktu beberapa menit. Cara mengambilnya pun tinggal
menusukkan jarum ke tali pusar. Bandingkan dengan pengambilan sumsum
tulang belakang yang pendonornya harus dibius dan dibedah untuk melihat
risiko kemungkinan infeksi. Mengumpulkan sumsum tulang belakang sendiri
menyakitkan dan merupakan proses invasive. Selain itu, darah tali pusar
bisa dikatakan barang terbuang. 

Kedua, UCB selalu siap digunakan kapan saja diperlukan. Sebab, ia bisa
disimpan di kulkas cyrogenic yang sangat dingin, sampai minus 180oC.
Bandingkan dengan kulkas di rumah kita yang rata-rata hanya minus 20oC.
Berapa lama waktu penyimpanan memang belum ada angka pasti, seperti
diakui dalam situs The UCLA Umbilical Cord Blood Bank. Mereka
merencanakan untuk menyimpannya paling tidak selama 10 tahun.
Sebaliknya, sumsum tulang belakang diambil saat diperlukan, plus
memerlukan waktu berminggu-minggu - bahkan berbulan-bulan - untuk
menemukan donor yang cocok dan ... mau. 

Ketiga, rendahnya risiko Graftversus-Host Disease (GvHD), suatu
komplikasi yang terjadi setelah transplantasi sel induk, di mana sel
donor (graft) menyerang sel penerima (host). GvHD terjadi jika sel donor
dan penerima tidak kompatibel meskipun sesuai. Nah, karena dipandang
lebih "naif" ketimbang sumsum tulang belakang, darah tali pusar memiliki
kecenderungan untuk kompatibel antara donor dan penerima. 

Keempat, soal kecocokan. Jika seorang pasien memerlukan transplantasi,
donor harus cocok dengan pasien. Kecocokan ini dilihat dalam hal surface
antigen yang dikenal sebagai human leukocyte antigen, atau penanda HLA.
Ada enam HLA dalam tubuh kita, dan pada transplantasi sumsum tulang
belakang, keenam HLA pasien harus cocok dengan keenam HLA donor.
Tranplantasi darah tali pusar mensyaratkan minimal tiga HLA saja yang
cocok. Perlu diketahui, "Seorang anak memiliki tiga HLA dari
masing-masing orangtuanya," kata Soren. 

Masih banyak kelebihan lainnya. Salah satunya, UCB lebih "muda"
dibandingkan dengan sumsum tulang belakang dan memiliki potensi yang
besar untuk diekspansi, sehingga bisa dihasilkan sel induk turunan tanpa
berkembang menjadi sel khusus. 

Meski begitu, ada juga kekurangannya. Karena sel induk di darah tali
pusar tergolong lebih primitif dibandingkan dengan yang ada di sumsum
tulang belakang, proses penyatuannya yang memerlukan waktu lebih lama
membuat pasien penerima tranplantasi berisiko infeksi untuk jangka waktu
yang lama. Kelemahan lainnya, pengambilan UCB hanya mengandung sel induk
yang cukup untuk tranplantasi seorang anak atau dewasa muda berbobot 45
- 50 kg. 

Bagaimanapun, darah tali pusar telah menyelamatkan jiwa Keone Penn dan
Oh Tze Sun. 

IBARAT ASURANSI

Bagi Tini Widjaja darah tali pusar ibarat sebuah asuransi - utamanya -
bagi anak yang dilahirkan. "Selain itu ada peluang," ujarnya melalui
telepon. Maksudnya, inilah anak terakhirnya setelah ia melahirkan anak
pertama - keduanya melalui operasi caesar. 

Pengambilan UCB yang dilakukan pada 2003 itu, menurut dia, tidak
membuatnya sakit dan berlangsung hanya beberapa menit. Tini mengenal
CordLife dari saudaranya yang tinggal di Singapura. Sepintas, biaya yang
dikeluarkan terlihat mahal, Sin $ 3.750. "Sekarang sudah turun, sekitar
Sin $ 2.000-an," tambah Tini. Biaya itu belum termasuk biaya penyimpanan
sebesar Sin $ 250 per tahun. Namun, jika dikaitkan dengan manfaatnya
dalam melawan penyakit, sepertinya sepadan. Lagi pula kontraknya sampai
21 tahun. 

Makanya ia berpesan, jika keadaan memungkinkan, tak ada salahnya
menyimpan darah tali pusar. Tiga bulan setelah melahirkan, Tini mencoba
melihat tempat penyimpanan darah tali pusar anaknya di Singapura.
Maklum, begitu diambil, darah itu langsung diterbangkan ke Singapura.
"Saya menjadi yakin setelah melihat laboratorium mereka." (Intisari)

-----Original Message-----
From: Anna Dwiyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 30 Juni 2005 11:03
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Darah Tali Pusar

Koq didonorin sich ?! Bukannya darah tali pusar si baby itu justru akan
membantu si babynya itu sendiri kelak kalo ada masalah, emang bisa cocok
gitu sama darah orang lain ?! 
Bener ga sich ?!

-----Original Message-----
From: MEI LY [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 30, 2005 8:54 AM
To: BALITA ANDA
Subject: [balita-anda] Darah Tali Pusar

Mom & Dads,

Beberapa waktu yang lalu ada yang posting mengenai keajaiban Darah Tali
Pusar untuk mengobati, kebetulan dalam waktu dekat aku mau lahiran nich
(perkiraan pertengahan Juli), dan ada rencana mau donorin darah tali
pusar
bayiku.

Kalau ada yang berminat japri aja yach, tapi tanyakan prosedurnya ke
dokternya masing-masing yach, soalnya aku malas kalau mesti
contact-contact,

Mei Ly


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke