Sekarang ini memang lagi abad televisi (age of television), jadi tayangan apapun yang
hadir di televisi kita tampaknya bagaikan teror, sehingga kita sendiri yang harus
pinter-pinter membuat filter terhadap tayangan-tayangan tsb, apalagi yang menurut kita
kurang pantas untuk dilihat anak-anak. Kan sudah banyak buku yang membahas
mengenai eksistensi televisi, yang di satu sisi membuat kita maju karena
tayangan-tayangan informatif lebih cepat sampai, tapi di sisi lain juga memberikan
pengaruh buruk seperti adegan-adegan kekerasan, iklan-iklan yang kurang etis dll.
Sementara anak balita kita tentunya belum mengerti betul apa yang dimaksud, mereka
paling suka meniru apa yang diucapkan pengiklan, contohnya seperti iklan sampo Clear :
"pake hitam, siapa takut?" juga diikuti oleh anak saya, "pake itam, capa tatut?"....
Media televisi juga dulu pernah ada iklan layanan masyarakat yang menyarankan agar
anak-anak didampingi saat menonton tv, ya supaya itu.. tidak salah mempersepsi gitu.
Begitulah...pengaruh positif dan negatif numplek di tv. Di satu sisi masyarakat
menuntut tayangan yang lebih mendidik daripada tayangan hiburan yang menyesatkan.
Tapi, di sisi lain, tayangan keagamaan peminatnya kurang dari 10 % dari tayangan
hiburan yang lebih menarik. Yah, gimana lagi dong? Televisi sekarang kan katanya sudah
menjadi "First God" nya masyarakat industri saat ini.
Wassalam,
Mamanya Cynthia