Yang saya tahu epidural itu diberikan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu
melahirkan. Di Eropa sekarang ini legal kalau seorang dokter menawarkan
suntikan ini pada pasiennya yang mau melahirkan tapi tidak ingin merasakan
sakitnya (karena masih banyak wanita yang ingin merasakan susahnya jadi ibu).

Jadi kalau menurut saya tidak ada prosedur yang mengharuskan seorang dokter
menyuntikan epidural pada pasien yang diinfus, kalau pasiennya kuat menahan
sakit atau memang ingin merasakan sakitnya persalinan ya... tidak usah
di-epidural.

Pengalaman istri saya juga agak traumatik, untuk anak yang pertama dan ketiga
istri saya harus menunggu dan menahan sakit selama tiga hari, karena dua hari
pertama mulesnya (his) bagus tapi pembukaan sulit, akhirnya pada hari ketiga
diinfus sampai habis dua botol. Tapi tetap pembukaan tidak lengkap, akhirnya
melahirkannya didorong bayinya oleh bidan dan dokter yang menolong
mengambilnya di bawah (tadinya mau divakum, tapi takut ada apa-apa). proses
tersebut dilakukan tanpa suntikan epidural, jadi istri saya merasakan
kesakitan yang amat sangat, tapi alhamdulillah selamat.

Jadi ya... itu tadi, epidural hanyalah satu pilihan bagi ibu-ibu yang mau
melahirkan tapi tidak ingin merasakan sakit ...

Abinya Zahra, Silmi dan Daffa

Septia Yusanthi wrote:

> Dear netters,
> Saya ingin sharing tentang pengalaman melahirkan.
> Waktu itu saya berniat melahirkan secara normal, ternyata setelah lewat
> 10 hari dari perhitungan saya musti dipancing dengan cara infus. Dan
> untuk mengurangi rasa sakit yang "luar biasa" itu saya diberi suntikan
> melalui tulang belakang. Memang saya masih merasakan kontraksinya tetapi
> pada saat pembukaan sudah penuh, ternyata si bayi belum mau juga keluar.
> Akhirnya, saya melahirkan dengan selamat melalui bedah caesar. Yang
> mengganggu pikiran saya sampai sekarang, apakah memang prosedurnya tepat
> dengan memberikan suntikan pengurang rasa sakit tersebut jika ingin
> melahirkan secara normal? Karena sebagai orang awam, yang saya tahu jika
> seseorang di suntik epidural, itu untuk persiapan operasi. Sekarang
> putri kami sudah berusia 2 tahun dan ada rencana untuk memberinya
> seorang adik, tapi saya masih trauma jika mengingat hal tersebut.
> Adakah rekan-rekan netter yang mempunyai pengalaman seperti saya tetapi
> dapat melahirkan dengan normal?
> Mohon sharing-nya dan terima kasih sebelumnya...
>
> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com
> Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]




Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]










Kirim email ke