Anak bisa berbahasa asing, terutama inggris, memang penting, ya. Oleh karena
itu saya juga sedikit-sedikit mulai mengenalkannya pada anak saya (13 bln).
Karena keterbatasan waktu kami ortunya untuk bisa full ketemu anak hanya
pada hari sabtu dan minggu, maka kami juga mengajarkan bhs Inggris tsb kpd
pengasuh anak saya. Karena dia yg bisa sering bermain dgn anak saya, maka
diharapkan dia juga ikut mengenalkan bhs inggris pada anak saya.

Kebetulan saya dapat pengasuh yg memiliki kemampuan dan kemauan untuk
belajar meskipun dia bukan seorang BS. Hampir setiap malam, kalau si kecil
sudah bobok, dia belajar sendiri dari buku-2 pelajaran bhs Inggris yg kami
belikan. Pada saat dia tdk mengerti baru bertanya pada kami dan kami adakan
semacam ujian buatnya diakhir minggu. Alhamdulillah disela-sela kesibukannya
dia skrg sudah mempelajari buku II. Oleh karena itu saya minta kepadanya
untuk berkomunikasi dgn anak saya menggunakan bhs inggris sebanyak yg dia
tahu.

Begitu, semacam tips dari saya menyiasati agar pengasuh anak juga bisa
ikutan mengenalkan bhs asing (inggris) kepada anak.

endra

----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, October 16, 2000 12:22 PM
Subject: Re: [balita-anda] mengenalkan bahasa asing


>
>
> Dear mbak Silvi,
>
> Saya kebetulan juga punya dua bayi: perempuan umur 22 bulan dan laki-laki
umur 5
> bulan. Saya dan istri sepakat untuk mengenalkan bahasa asing (Inggris)
kepada
> anak-anak kami sejak mereka lahir. Saat ini anak pertama saya sudah mulai
> mengerti sejumlah kata-kata bahasa Inggris dan sudah memakainya. Misalnya,
ia
> akan berkata "No!" untuk hal-hal yang dia tidak mau atau tidak suka. Dia
juga
> sudah mengerti kalau kita bilang, "Please close the door!", ia akan
langsung
> menuju pintu untuk menutupnya.
>
> Namun, karena waktu kami terbatas (hanya hari Sabtu dan Minggu bisa full
time
> dengan anak-anak kami), saat ini perbendaharaan kata Indonesia si sulung
yang
> didapat dari baby-sitter jadi lebih banyak dibandingkan bahasa Inggris.
Kami
> harus balapan dengan si baby sitter, karena dia tidak bisa bahasa Inggris
sama
> sekali, bahkan kadang-kadang mengajarkan bahasa Jawa kepada anak kami.
>
> Tapi kami tidak pernah berhenti untuk terus men-drill penggunaan kata-kata
> bahasa Inggris dalam dialog kami dengan anak kami. Pada saat dia bilang
"mimi"
> ketika haus, kami bertanya "Are you thirsty?" atau "Do you wanna drink?".
>
> Dengan cara ini si anak jadi belajar dua bahasa sekaligus. Dan menurut
kami, si
> anak tidak bingung. Namun, kalau lebih dari dua bahasa tentu saja si anak
akan
> menjadi bingung.
>
> Selain itu, kami pun berencana untuk mengenalkan bahasa German (yang
sederhana,
> karena saya tidak begitu fasih berbahasa German) kepada anak saya . Tapi
ini
> akan kami lakukan nanti setelah anak kami umur 3 atau 3.5 tahun, sampai
> pemahaman bahasa Inggris-nya sudah mulai sempurna, dan perbendaharaan
> kata-katanya sudah cukup banyak. Otherwise, she will be confused...
Madame.
>
> Demikianlah pendapat dan sharing dari saya. Mungkin ada rekan netter lain
yang
> mau bagi pengalaman?
>
> Thanx,
>
>
>
> Papanya Raiza & Renzo




### FREE DOMAIN [.COM|.NET|.ORG *] >> http://www.indoglobal.com << ##
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke