Nich saya punya artikel dimaksud yg kudapat dari milis BA bbrp wkt yll:

BAYI LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN, ADA KIATNYA
Dari hasil penelitian para ahli ternyata diketahui sbb:

 1. Spermatozoa y mempunyai kepala, volume dan density yang lebih kecil
dibandingkan dengan spermatozoa x, sehingga spermatozoa y lebih mudah
menembus leher rahim pada proses pembuahan.

2. Spermatozoa y berenang lebih gesit/lebih cepat dibanding spermatozoa x,
sehingga spermatozoa y lebih cepat masuk ke dalam rahim untuk pembuahan sel
telur.

 3. Spermatozoa y umurnya lebih singkat (hanya bertahan 1 hari atau paling
lama 2 hari), sedangkan spermatozoa x dapat bertahan sampai 3 hari.

 4. Spermatozoa y peka terhadap suasana asam, sedangkan spermatozoa x lebih
tahan terhadap suasana asam.

Berdasarkan pada pengetahuan tersebut diatas, para ahli membuat beberapa
metode untuk pemilihan jenis kelamin sesuai yang diinginkan pasangan suami
istri, yaitu a.l:

1. Pengaturan diet
Diet ibu yang banyak mengandung kalium dan natrium, lebih besar kemungkinan
melahirkan bayi laki2, sedang diet yang kaya kalsium dan magnesium, besar
kemungkinan melahirkan bayi wanita. Oleh sebab itu bagi ibu2 yang
mendambakan anak laki2 dianjurkan makan-makanan yang sangat banyak
mengandung K/Na seperti: garam, buah2an/juice, teh, kopi, ikan/ ikan laut
dsb. Sebaliknya bagi ibu2 yang menginginkan bayi wanita dianjurkan makan
makanan yang banyak mengandung Ca/Mg seperti: kacang2an, susu serta
chocolate yang bebas garam.
Stolkowski dan Choukroun (1981) menganjurkan pemberian diet tsb 1,5 bulan
sebelum saat konsepsi yang direncanakan. Dilaporkan angka keberhasilan
sebesar 84 %.

 2. Pengaturan waktu hubungan
 Seperti telah diterangkan diatas bahwa spermatozoa y bergerak lebih
cepat/gesit dibanding spermatozoa x, namun hanya dapat bertahan selama
kurang lebih 1-2 hari dalam kandungan. Oleh sebab itu hubungan yang
dilakukan tepat pada saat ovulasi (saat lepasnya sel telur dari indung
telur), besar kemungkinan menghasilkan bayi laki2, sedang hubungan yang
dilakukan 2-3 hari menjelang saat ovulasi besar kemungkinan menghasilkan
bayi wanita. Kleegman (1954) melaporkan angka keberhasilan dengan metoda
tersebut sebesar 80%.

Untuk menentukan saat ovulasi, dapat dilakukan melalui beberapa cara:
- Pengukuran suhu basal badan (suhu badan saat baru bangun pagi, sebelum
melakukan kegiatan), dimana saat ovulasi ditandai dengan penurunan suhu
badan secara mendadak diikuti kenaikan kembali sesudah 1-2 hari (suhu
bifasik). Biasanya kenaikan suhu sekitar 0.5 derajat celcius dan hal ini
terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Cara ini dapat dilakukan
sendiri dirumah.

- Pemeriksaan lendir serviks, dimana sebelum ovulasi lendir serviks hampir
tidak ada. Pada saat ovulasi, lendir serviks mulai banyak/encer serta dapat
diregangkan. Sesudah ovulasi lendir serviks jadi kental serta tidak dapat
diregangkan. Hal inipun dapat diperiksa sendiri dirumah.

- Cara lain hanya dapat dilakukan di lab/RS, seperti pemeriksaan hormonal,
pemeriksaan mikroskopis atas lendir serviks, pemeriksaan USG atau pemberian
clomifencitrat. Kesulitan pada metoda ini, bila siklus menstruasi istri
tidak teratur sehingga sulit menentukan saat ovulasi secara tepat.

3. Pengaturan keasaam vagina
Dianjurkan pemakaian vaginal douche (obat untuk mencuci vagina), sesaat
sebelum melakukan hubungan/inseminasi buatan sbb:
- larutan asam/cuka yang encer, bila menginginkan bayi wanita (2 sendok
makan cuka/ 1 liter air).
- larutan alkalia/sodium bicarbonat encer bila ingin bayi laki2 (2 sendok
tepung soda/1liter air).

 4. Metode Shettles
Shettles (1970) menganjurkan suatu metode gabungan sbb:
*) Bila ingin bayi laki2 dilakukan sbb:
    - hubungan dilakukan saat ovulasi
    - pemakaian douche alkalia sebelum hubungan
    - diusahakan agar saat ejakulasi suami bersamaan dengan saat orgasme
istri
    - diet alkalis kurang lebih 1,5 bulan sebelumnya.

 *) Bila menginginkan bayi wanita, dilakukan sbb:
    - hubungan dilakukan 2-3 hari sebelum saat ovulasi
    - pemakaian douche asam sebelum hubungan
    - diusahakan agar istri tidak orgasme
    - diet yang asam kurang lebih 1,5 bulan sebelumnya.

5. Preparasi sperma

 Metode lain dilakukan dengan cara memproses sperma terlebih dahulu,
sebelum
dilakukan inseminasi buatan. Hal ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit.
Pada metode invitro, dilakukan preparasi sperma (semen) untuk memisahkan
spermatozoa (semen) untuk memisahkan spermatozoa x dan y terlebih dahulu,
sebelum diinseminasikan (intravaginal, intra servikal atau intrauterin).
Metode ini didasarkan atas perbedaan volume, density, bentuk serta ukuran
antara spermatozoa x dan spermatozoa y.

you wrote :
Dear Rekan Milis,

APakah ada yang mengetahui metode untuk memperoleh anak laki-laki /
perempuan ?
Bagimanakah dengan metode asam-basa dan mengatur pola makan, mohon
informasinya.

Terima kasih
Herijanto




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke