Saya mau berbagi cerita, saya pernah mengalami hal buruk juga dengan RS
Harapan Kita. Waktu umur anak saya 10 bln, terserang ISPA akut.
Sebenernya Dr. Anak saya di RSPI, jadi waktu terserang ISPA kami segera
membawanya ke UGD RSPI, tapi menurut DSAnya anak saya harus masuk ICU
anak. Ternyata di RSPI penuh. Hanya ada satu rumah sakit yang masih
available, RS Harapan Kita. Anak kami segera dilarikan kesana. Sampai
disana kami harus membawanya dulu ke UGD dengan mamberikan deposit uang
8 juta. Karena dalam keadaan darurat kami tidak bawa uang sebanyak itu,
kami sempat "dicuekin", tapi untungnya kami diantar oleh perawat RSPI,
dia langsung bilang bahwa anak kami harus segera masuk ke ICU karena
harus segera mendapatkan pertolongan, biaya tanggungan RSPI, barulah
meraka mengurus anak kami. Alhamdulilah anak kami hanya 1 malam di ICU,
besoknya anak saya boleh dirawat diruang biasa, saya minta kamar sendiri
karena anak saya masih bayi, mereka bilang penuh dan akhirnya anak saya
dijadikan satu dengan anak lain yang umurnya sudah diatas 5 tahun
mengidap penyakit demam berdarah, dll, Saya putuskan untuk membawa
kembali anak saya ake RSPI karena DSA nya disana. DSA Harapan Kita
mengijinkan, tapi kami harus mengurus sendiri semuanya, karena para
perawat disana begitu mendengar saya mau membawa kembali anak saya ke
RSPI, mereka tidak mau lagi menolong bahkan waktu saya minta air panas
untuk bukin susu, harus berapa kali diminta. Ambulance pun kami harus
mencari sendiri, akhirnya kami sewa dari 119, karena katanya di RS
Harapan Kita ambulancenya dipakai semua. 


Uang deposit yang sebesar Rp 8 jt, ternyata hanya terpakai 1,5 juta.
Bayangkan untuk orang-orang yang tidak mampu, apa harus menunggu sampai
uangnya ada sedangkan sakitnya bertambah parah??. Kebetulan ada orangtua
yang anaknya sempat sama sama di ICU dengan anak saya, tapi kemudian
meninggal, karena terlambat penanganannya akibat dia tidak bisa
menyanggupi biaya yang diberikan oleh RS Harapan Kita.

Memprihatinkan sekali kalau RS di Indonesia, hanya untuk orang-orang
yang memilki uang.

Tri Indriyati S
Corporate Communication Department
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
 % (62-21) 52991015
* [EMAIL PROTECTED]


                -----Original Message-----
                From:   Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
                Sent:   Monday, April 01, 2002 5:01 PM
                To:     '[EMAIL PROTECTED]'
                Subject:        [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah
sakit HARAPAN KITA

                Sekedar info, Benar kah?????


                > Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu,
mengecewakan, tidak
                > manusiawi dan Diskriminasi.
                > 
                > Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak
rumah sakit Harapan
                > Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk
melakukan perawatan
                > terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat.
                > Pada hari Selasa malam (12 Maret 2002) pukul 08.00
kami membawa anak kami
                > Rafi Akbar yang berumur baru 4 hari ke rumah sakit
Harapan Kita untuk
                > mendapat pertolongan. Anak kami mengalami sakit badan
kuning mendadak.
                > Saat kami tiba di rumah sakit tersebut kami sudah
mendapat sambutan yang
                > tidak sesuai dengan tempatnya yaitu UGD ANAK, anak
kami boleh masuk
                > setelah kami menyelesaikan segala tete bengek yang
makan waktu lebih dari
                > 30 menit.
                > Setelah kami masuk (walaupun itu dengan sedikit
memaksa) kami tetap tidak
                > dilayani seakan-akan kami tidak kelihatan perawat dan
dokter hanya
                > lalulalang padahal saat itu hanya ada satu pasien lain
selain kami.
                > Setelah menunggu lebih dari satu setengah jam kami
baru dihampiri oleh
                > seorang perawat pria (kami masih hapal wajahnya) dia
hanya menanyakan nama
                > alamat dan dilahirkan di mana anak kami. Setelah kami
jawab dia
                > meninggalkan kami dan berkasak-kusuk dengan beberapa
orang temannya.
                > Sesaat kemudian kemudian perawat tersebut menelpon
entah kemana dan kami
                > mendengar pembicaraan mereka sebagai berikut "Ini ada
pasien kuning tapi
                > bukan lahir di sini gimana? Apa bilang aja nggak ada
kamar kan nggak lahir
                > di sini" kami mendengar dengan jelas pembicaraan
mereka, berarti
                > sebenarnya masih ada kamar namun tidak diberikan.
Dokter jaga yang ada
                > pada saat itu hanya bersantai dan tidak melakukan
tindakan apapun seakan
                > dokter berpangkat lebih rendah dari perawat, kami juga
melihat pasien y!
                > ang datang setelah kami (kurang lebih satu jam setelah
kami) langsung
                > diberi pelayanan sebab anak mereka lahir di situ.
Apakah pantas sebuah
                > rumah sakit besar dan memiliki nama besar
memberlakukan calon pasiennya
                > seperti itu?
                > Kami merasa dilecehkan terhina dan dirugikan. Mengapa
kami merasa
                > dirugikan sebab dokter yang menagani anak kami
(setelah kami pindah rumah
                > sakit) menjelaskan kepada kami bahwa anak kami terkena
infeksi parah dan
                > terlambat mendapat pertolongan pertama. Sehingga kami
dengan pasti dan
                > yakin bahwa pihak yang bersalah dan bertanggung jawab
adalah RUMAH SAKIT
                > HARAPAN KITA sebagai tempat dimana kami meminta
pertolongan pertama namun
                > tidak mendapat pelayan semestinya.
                > Saat ini anak kami telah wafat dalam usia yang relatif
sangat muda yaitu 5
                > hari. Kami mencari info dan baru mengetahui bahwa
prinsip dari Rumah Sakit
                > Harapan Kita hanya mau memberikan pertolongan kepada
orang atau anak yang
                > lahir atau memiliki kenalan di rumah sakit tersebut. 
                > Kami menghimbau pada pihak Manajemen rumah sakit
perbaikilah system anda !
                > Jika tidak mungkin rumah sakit Harapan Kita akan lebih
dikenal sebagai
                > rumah sakit yang menyebabkan banyak kematian anak
karena KESALAHAN
                > MANAJEMEN dan DISKRIMINASI. Kami juga mendapat info
sudah sering kali hal
                > ini terjadi (banyak yang tidak berani bilang)
                > Kami pribadi sebagai orang tua menyarankan kepada Ibu
bapak yang memiliki
                > anak lebih baik jangan membawa anak anda ke rumah
sakit HARAPAN KITA bila
                > anda butuh pertolongan cepat apalagi anak anda tidak
lahir di sana.
                > 
                >   
                > 
                > 



                >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara?
Klik, http://www.indokado.com/

                >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com

                Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]



                


>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke