Istana Merdeka, Tempat Tinggal Presiden Itu Digerogoti Rayap Rayap ternyata sudah merangsek ke mana-mana, hingga ke pusat kekuasaan. Istana Merdeka yang menghadap ke Monumen Nasional pun tidak aman lagi untuk ditinggali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya. Istana peninggalan pemerintah kolonial Belanda ini akan diperbaiki pada bagian atap. Kuda-kudanya semakin melengkung karena habis dipakai pesta pora kaum rayap.
Presiden Yudhoyono yang tentu saja sudah sangat repot mengurus negara pun masih dilapori aksi rayap yang menggerogoti Istana Merdeka. "Saya melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa kondisi Istana Merdeka sudah sebaiknya diperbaiki, sebab sudah terlalu lama. Saya sampaikan kepada Presiden mengenai kuda-kuda yang sudah tidak pantas bagi seorang Presiden harus tinggal di tempat yang tidak aman," ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto seusai menghadap Presiden di Kantor Presiden, Selasa (21/3). Menurut Djoko, kerusakan atap Istana Merdeka terutama terjadi di ruangan di mana Presiden kerap menerima tamu-tamu negara dan melakukan pembicaraan bilateral di Istana Merdeka. "Di tempat Presiden untuk menerima tamu negara di Istana Merdeka itu sudah melendung. You bayangin kalau nanti pas ada tamu negara dan sedang ngomong-ngomong begitu tahu-tahu jegleg (ambruk)," ujarnya. Djoko didampingi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan Ahmad Rusdi melihat-lihat kondisi Istana Negara dan Wisma Negara yang kemungkinan akan ditinggali Presiden dan keluarganya saat perbaikan Istana Merdeka dilakukan. Menurut Djoko, perbaikan atap Istana Merdeka yang dibangun tahun 1879 oleh arsitek Drossares diperkirakan memakan waktu sekitar enam sampai tujuh bulan. "Besar anggaran untuk perbaikan itu belum tahu, saat ini sedang dihitung," ujar Djoko. Saat ini belum diputuskan akan tinggal di mana Presiden dan keluarga selama perbaikan Istana Merdeka dilakukan. Tampaknya diperlukan sejumlah penambahan ruangan untuk Istana Negara atau Wisma Negara yang akan digunakan untuk Presiden dan keluarganya "mengungsi", seperti kamar mandi dan penyekat antarruangan. "Kalau harus ke Istana Negara, kita lihat pantas atau tidak seorang Presiden tinggal di sana. Atau di Wisma Negara, pantas tidak seorang Presiden tinggal di Wisma Negara yang begitu kondisinya," ujarnya. Yang jelas, Presiden tidak akan tinggal di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, selama perbaikan Istana Merdeka. "Presiden sangat memikirkan masyarakat. Kalau tinggal di Cikeas, kalau mau ke kantor jauh dan mengganggu lalu lintas. Setiap Presiden lewat itu akan ada iring-iringan yang mengganggu masyarakat. Presiden tidak berkemauan seperti itu," ujarnya. Djoko menjelaskan, pihaknya tidak mau berspekulasi dengan keamanan Presiden. "Kalau saya di situ barangkali tidak apa-apa. Akan tetapi, kalau seorang Presiden, menurut saya sudah tidak pantas," ujarnya. (INU) http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/ [Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/