punten Teh...setelah membaca apa yang Teteh sampaikan ada terbesit berbagi 
warna...
 
apa yang Teteh sampaikan adalah BENAR...itulah pola pikir yang ada di diri 
Teteh, berdasar pada kenyataan hidup yang ujud saat ini...dan ini pun terjadi 
pada suku-suku yang ada di Indonesia pada umumnya...."yang jawa hilang 
kejawaannya....yang sunda hilang kesundaannya..."...berbagai alasan bisa 
dikemukakan atas fakta tersebut....dan benang merahnya yang nampak adalah 
manusia yang mengaku Indonesia lebih banyak "muja" kepada budaya yang belum 
mendasarkan kepada kesejatian nilai-nilai luhur bangsa ini awalnya....
 
nilai luhur yang dimaksudkan di sini adalah musyawarah dalam nuansa asah, asih, 
dan asuh tuju kesejatian manusa....inilah inti yang saya pahami dari kata-kata 
"nyukcruk galur mapaytapak"....
 
tanah Indonesia yang ada saat ini dibangun dari berbagai nuansa sebagai mana di 
atas, terutama dari tanah pasundan...punten Teh...ini menurut keyakinan saya, 
setelah mengkaji lebih dari 20 tahun...tidak ada ajak2 manusia lain memiliki 
keyakinan ini....ujudna satu budaya mesti ada "jiwa"nya...tidak bisa hanya ujud 
semata...contoh sederhana, kata debat...jelas-jelas bukan berakar dari budaya 
Indonesia sejatinya....kata ideologi, juga bukan berakar dari budaya indonesia 
sejatinya....Sejak karuhun bangsa ini diberi gambaran animisme dan dinamisme, 
maka gambaran sejatinya bangsa ini awalnya adalah gambaran penyembah batu 
dsb...eta saha yang buat seperti itu Teh?
 
merujuk perjalanan sejarah yang ada itulah, manfaat menatap ke depan kepada 
sejatinya nilai budaya bangsa ini sendiri sebagai perekat bangsa ini....tidak 
serta merta ikut budaya yang bukan sejatinya...inilah warna dasar Teh..yang 
sampai kapan pun tidak bisa terhapus....Jika setiap diri meyakini kekuasaan dan 
ijin Gusti Pangeran, maka apa pun bisa terjadi ke depan ini....Memang ujudnya 
bisa berbeda, disesuaikan dengan kondisi yang ada...namun, jiwa tetap akan 
tidak bisa dihilangkan begitu saja...inilah sejatinya makna regenerasi....bisa 
saja bukan berdarah sunda, namun apakah ini menjadikan amanah karuhun dari 
tanah pasundan tidak bisa jatuh kepada manusia yang tidak memiliki darah sunda? 
Gusti Pangeran Nu Maha Agung yang akan pastikan ini Teh...bukan orang...
 
contoh sederhana aja Teh....pernahkah Teteh tahu ada sebuah pura masyarakat 
Hindu di Gunung Salak, Bogor?...Pura itu dibangun, bukan semata untuk tempat 
ibadat bagi masyarakat Hindu Bali...namun, juga sebagai bentuk penghormatan 
kepada Prabu Silihwangi....silahkan Teteh ke sana, akan ada tiga tempat 
penghormatan...pertama untuk YMK, kedua untuk para karuhun, dan ketiga untuk 
Gusti Prabu....
 
Teteh yang baik....semua nilai-nilai itulah yang akan menjadi perekat kehidupan 
berbangsa kemudian hari....tanpa ini bangsa Indonesia akan berat menembus 
perjalanan berikutnya, karena sudah didominasi budaya yang bukan sejatinya dari 
tanah karuhun....apakah iya, mengelola tanah sendiri, pakai cara budaya lainnya 
bisa subur?....
 
punten Teh ini hanya urun rembug saling asah...dalam asih dan asuh....kitu abdi 
pahami ucapna ti Gusti Prabu :-)
 
 
baktos,
ss


--- On Tue, 2/10/09, anianjani_2008 <anianjani_2...@yahoo.com> wrote:

From: anianjani_2008 <anianjani_2...@yahoo.com>
Subject: [Baraya_Sunda] sunda sudah tiada
To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 10, 2009, 12:37 PM






kenangan masa lalu memang indah,... jika memang benar ada itu juga...
sudan bukan hanya sekedar sebuah nama, tetapi lebih merupakan realitas
nyata dari sekedar nama belaka...(pun. .. sekali lagi rlitas nyata
dimaksud hanya alam cerita atau sejarah, karena kita tidak pernah ikut
terlibat kejadian pada masanya).

sunda memang masih ada nama nya (atau)
mungkin tinggal nama itu yang tersisa ???

lalu dimanakah wilayah sunda secara geografis ?

lihat dalam peta resmi negara indonesia (jangan mengada2 dengan peta
kuno atau yang lainnya lah.... lihat kenyataan bro.... lihat peta
nasional saat ini !!! )

tidak ada wilayah sunda !!! tidak ada pulau sunda !!!

yang ada juga pulau jawa, yang terdiri dari : jatim, jateng, jawa
barat, jakarta, banten...dan seterusnya.. ........

tuh... pulau jawa !!! <= bukan pulau sunda !!!

kalau masih tersisa ada nama sunda di peta adalah "selat sunda"...

nah, barangkali buat yang masih berminat mencari tanah leluhur wilayah
sunda.... bisa mencari di bawah perairan selat sunda....
sudah terkubur.... . sudah hilang.... gak ada taneuh sunda !!!

kemudian dimanakah masyarakat sunda ???...

masyarakat bandung disebut urang bandung, masyarakat sumedang di sebut
urang sumedang, masyarakat purwakarta, bogor, banten...dan yang
lainnya...di sebut "urang purwakarta, bogor, banten"... dan seterusnya
mengikuti tempat tinggal dimana dia berada...

saya urang indramayu... .. 

lalu di manakah masyarakat sunda yang disebut urang sunda ???

karena sudah "tidak jelas" dimana wilayahnya, karena "sudah tidak
jelas" identitasnya. ... karena ...banyak alasan ketidak jelasan yang
lainnya..... yang pada intinya bermuara pada 1 kesimpulan :

"urang sunda kehilangan identitas ???...jatidiri. .. dan atribut tanda
pengenal lainnya...."

maka beberapa orang narsis, jumud, dan sombong mengkalim wilayah
kasundaan di internet dengan menamakan diri komunitas orang sunda di
internet (kusnet)... hihihih....

itulah, urang sunda. kalau mau mencari urang sunda ya ada di kusnet !

inna lillahi wa inna lillahi rojiun.

bilih aya anu teu acan mileuleuyankeun ka sunda...
hayu urang bikin koor bareng2...
"pileuleuyan sunda"...
.
.
.
ani.


















      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke