selamat pagi Teh, Ndak ada yang diinginkan Teh...bagi saya itulah kesadaran dalam diri dari makna menanggapi apa yang dinyatakan oleh para karuhun sebagai mana yang Teteh nukilkan dari apa yang tersampaikan sebelumnya.... Jika menurut Teteh ini menjadi satu hal yang tidak perlu, pun tidak apa-apa....hidup ini pilihan....setiap pilihan ada konsekuensinya....dan lebih sering terjadi, saat manusia jalani keyakinan ternyata ndak nyaman di ujung perjalananya, "biasanya" yang lebih sering disalahkan orang lain.....ini uniknya manusia Teh...:-) Silahkan lihat fakta aja Teh...mana yang manusia Indonesia itu sejatinya Teh? mana ujud musyawarah dalam nuansa saling asah, asih, dan asuh dalam kenyataan hidup saat ini Teh? Punten..tidak semua manusia yang mengaku Indonesia mau mengambil sari pati budaya ini...sederhana aja alasannya, lebih banyak yang takut dikucilkan dari kehidupan....mau bukti Teh?...silahkan lihat kampanye pemilu saat ini....ada yang benar-benar perhatikan kehidupan saudara-saudara yang masih berpegang teguh dalam menjalani kehidupan yang sejatinya budaya bangsa? yang jumlahnya lebih dari 20 juta...padahal yang mereka harapkan sederhana, agar kehidupan dalam bermasyarakat dalam negara Indonesia diterima dalam undang-undang yang berlaku...agar, pernikahan, kelahiran, sekolah, dan kehidupan sehari-harinya tidak diganjal oleh peraturan sehingga bisa hidup dalam garis minim kelayakan sebagai mana saudara-saudara manusia Indonesia lainnya... siapa yang membuat aturan ini Teh?...manusia yang ngaku Indonesia khan Teh?...lho koq bangsa sendiri malah dikerdilkan kehidupannya, malah kalu pendatang cepet bener diterimanya?...kenapa Teh?...mari kita kaji....Ini bukan tentang salah atau benar....Ini bukan tentang sesat atau tidak sesat.....ini bukan tentang bangga atau tidak bangga....Ini tentang KENYATAAN HIDUP yang ada di tanah Indonesia ini.....masih sadarkah manusia-manusia Indonesia kepada akar budaya yang benar-benar bisa menjadi perekat bagi bangsa ini? Katanya menjunjung HAM...kalau ini fakta yang ada, mana dong HAMnya?....katanya manusia Bertuhan?...apa ini kelakuannya?....katanya manusia pintar? apa ini pemahaman hidupnya?....mangga dikaji dalam hati...mangga diaji pakai akal sehat jeung hati tenang... ini hanya warna Teh....bukan sesuatu yang perlu dimasukkan ke hati...biasa-biasa saja...he..he..he..he...kitu abdi pahami ti Gusti Prabu... nuhun, ss --- On Tue, 2/10/09, anianjani_2008 <anianjani_2...@yahoo.com> wrote:
From: anianjani_2008 <anianjani_2...@yahoo.com> Subject: [Baraya_Sunda] Re: sunda sudah tiada To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 10, 2009, 4:55 PM yang jawa hilang "kejawaan" nya... yang sunda hilang "kesundaan" nya... yang batak hilang "kebatakan" nya... ??? => dan seterusnya .... parameter apa sih yang jadi pembanding ???? apakah jawa dengan masa lalunya ? apakah sunda dengan masa lalunya ? apakah batak dengan masa lalunya ? ,.... => dan seterusnya.. . sehingga bisa dibilang "disorientasi" kesukuan (lupa akan akar budaya) sebenarnya apa yang diinginkan oleh kalian wahai para pejuang budaya? apa makana budaya untuk kalian ? apa yang ingin kalian capai melalui perjuangan kalian ? apa sih ngamumule ???... sebegitu "SESATKAH" generasi muda zaman sekarang ?????? jika tidak bangga lagi diebut "urang sunda" ? nuhun, ani. --- In Baraya_Sunda@ yahoogroups. com, semar samiaji <kind_evil_06@ ...> wrote: > > punten Teh...setelah membaca apa yang Teteh sampaikan ada terbesit berbagi warna... > > apa yang Teteh sampaikan adalah BENAR...itulah pola pikir yang ada di diri Teteh, berdasar pada kenyataan hidup yang ujud saat ini...dan ini pun terjadi pada suku-suku yang ada di Indonesia pada umumnya...." yang jawa hilang kejawaannya. ...yang sunda hilang kesundaannya. .."...berbagai alasan bisa dikemukakan atas fakta tersebut.... dan benang merahnya yang nampak adalah manusia yang mengaku Indonesia lebih banyak "muja" kepada budaya yang belum mendasarkan kepada kesejatian nilai-nilai luhur bangsa ini awalnya.... > > nilai luhur yang dimaksudkan di sini adalah musyawarah dalam nuansa asah, asih, dan asuh tuju kesejatian manusa....inilah inti yang saya pahami dari kata-kata "nyukcruk galur mapaytapak". ... > > tanah Indonesia yang ada saat ini dibangun dari berbagai nuansa sebagai mana di atas, terutama dari tanah pasundan...punten Teh...ini menurut keyakinan saya, setelah mengkaji lebih dari 20 tahun...tidak ada ajak2 manusia lain memiliki keyakinan ini....ujudna satu budaya mesti ada "jiwa"nya... tidak bisa hanya ujud semata...contoh sederhana, kata debat...jelas- jelas bukan berakar dari budaya Indonesia sejatinya... .kata ideologi, juga bukan berakar dari budaya indonesia sejatinya... .Sejak karuhun bangsa ini diberi gambaran animisme dan dinamisme, maka gambaran sejatinya bangsa ini awalnya adalah gambaran penyembah batu dsb...eta saha yang buat seperti itu Teh? > > merujuk perjalanan sejarah yang ada itulah, manfaat menatap ke depan kepada sejatinya nilai budaya bangsa ini sendiri sebagai perekat bangsa ini....tidak serta merta ikut budaya yang bukan sejatinya... inilah warna dasar Teh..yang sampai kapan pun tidak bisa terhapus.... Jika setiap diri meyakini kekuasaan dan ijin Gusti Pangeran, maka apa pun bisa terjadi ke depan ini....Memang ujudnya bisa berbeda, disesuaikan dengan kondisi yang ada...namun, jiwa tetap akan tidak bisa dihilangkan begitu saja...inilah sejatinya makna regenerasi.. ..bisa saja bukan berdarah sunda, namun apakah ini menjadikan amanah karuhun dari tanah pasundan tidak bisa jatuh kepada manusia yang tidak memiliki darah sunda? Gusti Pangeran Nu Maha Agung yang akan pastikan ini Teh...bukan orang... > > contoh sederhana aja Teh....pernahkah Teteh tahu ada sebuah pura masyarakat Hindu di Gunung Salak, Bogor?...Pura itu dibangun, bukan semata untuk tempat ibadat bagi masyarakat Hindu Bali...namun, juga sebagai bentuk penghormatan kepada Prabu Silihwangi.. ..silahkan Teteh ke sana, akan ada tiga tempat penghormatan. ..pertama untuk YMK, kedua untuk para karuhun, dan ketiga untuk Gusti Prabu.... > > Teteh yang baik....semua nilai-nilai itulah yang akan menjadi perekat kehidupan berbangsa kemudian hari....tanpa ini bangsa Indonesia akan berat menembus perjalanan berikutnya, karena sudah didominasi budaya yang bukan sejatinya dari tanah karuhun....apakah iya, mengelola tanah sendiri, pakai cara budaya lainnya bisa subur?.... > > punten Teh ini hanya urun rembug saling asah...dalam asih dan asuh....kitu abdi pahami ucapna ti Gusti Prabu :-) > > > baktos, > ss > > > --- On Tue, 2/10/09, anianjani_2008 <anianjani_2008@ ...> wrote: > > From: anianjani_2008 <anianjani_2008@ ...> > Subject: [Baraya_Sunda] sunda sudah tiada > To: Baraya_Sunda@ yahoogroups. com > Date: Tuesday, February 10, 2009, 12:37 PM > > > > > > > kenangan masa lalu memang indah,... jika memang benar ada itu juga... > sudan bukan hanya sekedar sebuah nama, tetapi lebih merupakan realitas > nyata dari sekedar nama belaka...(pun. .. sekali lagi rlitas nyata > dimaksud hanya alam cerita atau sejarah, karena kita tidak pernah ikut > terlibat kejadian pada masanya). > > sunda memang masih ada nama nya (atau) > mungkin tinggal nama itu yang tersisa ??? > > lalu dimanakah wilayah sunda secara geografis ? > > lihat dalam peta resmi negara indonesia (jangan mengada2 dengan peta > kuno atau yang lainnya lah.... lihat kenyataan bro.... lihat peta > nasional saat ini !!! ) > > tidak ada wilayah sunda !!! tidak ada pulau sunda !!! > > yang ada juga pulau jawa, yang terdiri dari : jatim, jateng, jawa > barat, jakarta, banten...dan seterusnya.. ........ > > tuh... pulau jawa !!! <= bukan pulau sunda !!! > > kalau masih tersisa ada nama sunda di peta adalah "selat sunda"... > > nah, barangkali buat yang masih berminat mencari tanah leluhur wilayah > sunda.... bisa mencari di bawah perairan selat sunda.... > sudah terkubur.... . sudah hilang.... gak ada taneuh sunda !!! > > kemudian dimanakah masyarakat sunda ???... > > masyarakat bandung disebut urang bandung, masyarakat sumedang di sebut > urang sumedang, masyarakat purwakarta, bogor, banten...dan yang > lainnya...di sebut "urang purwakarta, bogor, banten"... dan seterusnya > mengikuti tempat tinggal dimana dia berada... > > saya urang indramayu... .. > > lalu di manakah masyarakat sunda yang disebut urang sunda ??? > > karena sudah "tidak jelas" dimana wilayahnya, karena "sudah tidak > jelas" identitasnya. ... karena ...banyak alasan ketidak jelasan yang > lainnya..... yang pada intinya bermuara pada 1 kesimpulan : > > "urang sunda kehilangan identitas ???...jatidiri. .. dan atribut tanda > pengenal lainnya...." > > maka beberapa orang narsis, jumud, dan sombong mengkalim wilayah > kasundaan di internet dengan menamakan diri komunitas orang sunda di > internet (kusnet)... hihihih.... > > itulah, urang sunda. kalau mau mencari urang sunda ya ada di kusnet ! > > inna lillahi wa inna lillahi rojiun. > > bilih aya anu teu acan mileuleuyankeun ka sunda... > hayu urang bikin koor bareng2... > "pileuleuyan sunda"... > . > . > . > ani. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]