Waktu kecil saya dan beberapa teman kadang-kadang kalau ditanya "cita-citamu apa?", mereka jawab "jadi pak harto" atau "jadi pak habibi". ^_^ betapa pak harto saat itu menjadi idola dan panutan sebuah kesuksesan.
Bapak saya juga ngefans sama Pak Harto. Tahun 1998 beliau (bapak) marah sekali waktu pak Harto didemo habis-habisan sama mahasiswa. Dan puncaknya setelah pak Harto mundur, dan presiden diganti, dengan berapi-api bapak menyatakan "saya bersumpah ndak mau lagi bikin KTP" ( HAHAHAHAHAHAHAHA ) Begitu cintanya beliau ke pak Harto. Beliau juga selalu bilang, "bagaimana pun, di masanya pak Harto, Indonesia itu jadi bangsa besar. Kita masih bisa swasembada pangan, kita ekspor beras ke thailand, ke vietnam. Tapi sekarang, malah kita yang beli beras dari mereka" Seorang pedagang kue keliling langganan keluarga saya juga tidak kalah mengelu-elukan pak Harto. Bibi Tonjol (kami memanggilnya begitu) dengan loga jawa campur banjarnya mengatakan "dulu waktu jamannya pak Harto jadi presiden apa-apa murah. Beli kacang di pasar cuma seratus lima puluh, minyak tanah murah. Di rumah saja saya bisa beli kulkas, tipi, kompor gas. Sekarang, mau beli krupuk saja susahnya minta ampun, bu." Di mata mereka pak Harto, sekejam dan seburuk apapun di mata orang lain, tetaplah seorang pahlawan. Saya sendiri sejak kecil ngefans sama pak Harto. Buktinya, saya akan sangat girang sekali kalau bapak kasih saya uang bergambar wajah pak Harto. ^_^ -- http://blogaholicacute.blogspot.com http://designta.multiply.com