iye, semua pendapat baek2 tawwa sa kira setiap orang melihat suatu riwayat sejarah tentu berbeda-beda perspektif nya.. ada yg menganggap selama Orde Baru dia hidup lebih nyaman, namun ada juga yang merasa bobrok..
karena yang diminta adalah pendapat orang, maka pendapat itu bisa macam2 tergatung pengalaman dia terhadap masalah... saya sendiri lebih banyak menikmati pembangunan di zaman Orde Baru, dari SD sampai kuliah saya disubsidi.. [walaupun siapapun pemimpin negeri, pasti akan begitu juga kebijakannya]... saya dapat beasiswa dan berbagai kemudahan lain.. tapi saya juga miris melihat teman2 lain yang mengalami nasib buruk, terutama secara politis, hak2 nya diberangus...untuk itu saya bersimpati dan menganggap bahwa pemerintah melakukan kesalahan, walaupun itu didasarkan pada produk hukum yang legal.. tp atas nama kemanusiaan, itu tetap tidak bisa dibenarkan.. alaa kulli hal... mari kembalikan semuanya ke pribadi masing2.. Pak Harto memang gagal dibukitikan kesalahannya di pengadilan manusia, karenanya kita juga tidak tahu betul apa saja kesalahan beliau, tp kini beliau sudah dalam penanganan Yang Maha Adil, sedang menjalani pengadilan sesungguhnya, kita serahkan saja ke Yang Maha Adil itu.. ttg gelar pahlawan nasional buat beliau, agak aneh rasanya...karena di satu sisi, pernah ada 'upaya' pemerintah yg hendak mengadili beliau.. walaaupun demikian, boleh kita berkaca pada kasus Soekarno...beliau dulu di akhir pemerintahannya, dianggap 'salah jalur'...tapi toh itu tidak mengurangi rasa hormat masyarakat utk memberi gelar Pahlawan... On 1/29/08, Kamaruddin Azis <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > DM dan De-Gas, > broder and sistaa.... > > saya saranki, "*tentang kalimat aturmi saja atau atur sajalah*" > itu adalah kalimat pasif, pasif sekali. kalau saya > jadi presiden nanti atau kepala desa dan ada wargaku > terbiasa bilang begini......maka.....yah..... > > artinya, sebagai warga > peran kita menjadi tidak ril. menurut hemat saya ini disebut > partisipasi semu (hahhaha...pammopporanga) > > walaupun ini hanya pandangan > alangkah bagusnya kalo kita pertegas saja bahwa memang > kita perlu membuka mata dan membuat "batasan" bahwa rezim itu > sarat masalah dan tidak jauh beda dengan rezim diktator lainnya di dunia > yang mengakibatkan dampak sosial yg begitu dahsyat > > apa itu? karena pola pemerintahan yang sangat toleran pada KKN. > > dalam konteks ini sy tidak bicara lagi ttg pak Harto (almarhum) > tetapi tatatan pemerintahannya yang sangat korup itu... > > **mari keluar dengan kepala tegak, bahwa di dalam telah terjadi kejahatan > terorganisir"* > > setubuh? eh setujuh? > > On 29/01/2008, DM <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > De-Gazz...., > > "atur sajalah.."? Artinya itu sama dengan, "atur mi saja" toh? > > Saya lebih cocok itu cess. Atur mi saja. > > > > Ada beberapa item yg perlu dikritisi. > > - Pembangunan oleh utang > > Yang utang itu sendiri sudah disunat untuk kepentingan pribadi > > Akibatnya, anak cucu kita ikut menderita karena olah Pahlawan kita > > itu. > > - Pelanggaran HAM yg digolongkan terburuk sepanjang sejarah peradaban > > (kalo meliihat pelaku dan ragamnya) > > - Kemajuan yg rapuh > > Karena bukan pondasi dulu yg dibuat. > > Lagian masa selama 32 tahun gak akan ada peningkatan. > > Jangan dibandingkan hanya dalam negeri, tp bandingkan dgn tetangga, > > malaysia, vietnam misalnya. > > Siapa yang bener-bener lebih membangun? (walau gak ada bapak > > pembangunannya) > > -> Artinya, buka mata buka telinga. > > > > Terlepas dari beberapa point yang bisa dikritisi di atas, > > tentu tdk bisa dipungkiri bahwa Suharto adalah ikon perebutan jogja > > kembali. > > Beliau adalah seorang pejuang, terlepas fakta sejarah sudah ditambah2i > > atau bukan. > > Dan yang pasti, dia adalah mantan presiden kita. > > > > Sorry...., sekedar nambahin. Dan jangan lupa...... > > Ada "Halima* Yang Terlupakan <http://selayar.blogspot.com/>". :) > > > > piiiiissssss, > > -- > > @ef PremanG JatibeninG > > http://prima-softindo.co.id http://catatanku.com > > http://selayar.blogspot.com http://selayar.com > > http://airport.singapore-e.info http://jalan-jaksa.indonesia-e.info > > > > > > -- > Thanks & Regards, > > Kamaruddin Azis daeng Nuntung > http://daengnuntung.com > -- salama' daengrusle http://daengrusle.com "Which is it, of the favors of your Lord, that ye deny?" (QS. Ar-Rahmaan)