Daeng Lalo,
Masyarakat biasa yang membawa senjata, bahan peledak dan tidak mau menyerahkan 
diri oleh petugas ketika diminta, sudah sepantasnya disebut teroris. Tetapi 
sangat disayangkan cara analisis ahli porensik polri yang terlalu lama 
menentukan Noordin M Top atau bukan. Padahal sidik jarinya sudah dinyatakan 
tidak sama. Itu artinya mayat itu bukan Noordin M Top. Silahkan lebih agresif 
memburu...

--- Pada Rab, 12/8/09, mus mimin <primus022...@yahoo.com> menulis:

Dari: mus mimin <primus022...@yahoo.com>
Judul: Bls: [blogger_makassar] Ahli forensik POLRI ragu2 menentukan mayat 
Noordin atau bukan
Kepada: blogger_makassar@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 12 Agustus, 2009, 7:09 AM






 




    
                  Bung Sudarku,

Apakah anda yakin yang ditembak seorang teroris? Apa buktinya? Bisa saja itu 
warga biasa yang memiliki hak hidup yang wajib dihormati. Karena itu, mestinya 
seseorang yang dianggap teroris tidak boleh di tembak mati, kecuali melakukan 
perlawanan yang membahayakan aparat keamanan.

Cara densus 88 menggerebek teroris di Temanggung sangat brutal dan boros 
menghamburkan peluru. Orang yang tidak melawan kok ditembaki membabi buta, di 
kepung 18 jam, diliput secara massif. Nassami mati konyol. 

Perilaku densus 88 tidak ada beda perilaku sebuah ormas yang sering melakukan 
penggerebekan hiburan malam.  

Daeng Lalo

--- Pada Sel, 11/8/09, sudarku <suda...@yahoo. co.id> menulis:

Dari: sudarku
 <suda...@yahoo. co.id>
Judul: [blogger_makassar] Ahli forensik POLRI ragu2 menentukan mayat Noordin 
atau bukan
Kepada: blogger_makassar@ yahoogroups. com
Tanggal: Selasa, 11 Agustus, 2009, 4:58 PM






 

    
                  Minggu yang lalu terjadi pembunuhan 1 orang teroris di 
Temanggung oleh 1 peleton polisi anti teror. Prestasi polisi menemukan sarang 
teroris cukup bagus, tetapi penyelesaiannya yang kurang bagus. Karena untuk 
menangkap 1 orang saja, harus mengerahkan sekian banyak pasukan anti teror, 
berondong senjata dan bahkan melakukan pemboman untuk 1 orang dalam rumah 
sampai mati. Nah, sekarang setelah teroris yang diduga Noordin M Top itu mati, 
menyisahkan polemik baru. Polisi ragu2 menentukan apakah mayat itu adalah mayat 
Noordin M top atau bukan. Padahal setelah dilakukan pencocokan sidik jari, 
terbukti bahwa tidak sama dengan sidik jari Noordin M Top. Karena polisi tidak 
yakin, maka masih menunggu hasil DNA. Padahal menurut teori, apabila seseorang 
tidak sama sidik jarinya, maka pasti DNA pun tidak sama, titik. 




 

      


         
        
        

        Pemerintahan yang jujur  bersih? Mungkin nggak ya?  
 Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke