Mau sharing.
Di kelenteng tempat mertua saya aktif, ada seorang katolik yang punya
prinsip 'nyeleneh' maksudnya tiap minggu dia ke gereja, tapi di
kelenteng pun cukup aktif. Di kiri kanan diterima saja lha wong agama
mana yang dijalanin kan terserah orang masing masing, yang mau peluk
banyak agama sekaligus juga urusan orangnya sendiri, orang lain gak hak
campur. 
Tapi kebayang ngga sih betapa jadi "wagu" nya itu orang sewaktu di
gereja, keluar misa (soalnya katolik) dia sembah langit pay tiga kali
sementara di kelenteng kalau ada acara makan dia lebih dulu bikin tanda
salib?
Alhasil ya jadi bahan omongan orang lah, dilihat sebagai orang yang
'miring' otaknya. 

Mau ke gereja sekaligus sembayang dewa, boleh boleh aja selama bisa
membawa diri jangan jadi "wagu" atau jadi "sandungan" bagi orang lain.
Yang penting diri sendiri bisa menikmati apa yang dilakukan tidak
terganggu keraguan atau merasa bersalah dalam hati nurani. 

Seorang romo pernah bilang, orang katolik ke kelenteng boleh, piara meja
sembayang leluhur pun boleh, selama nuraninya tidak mengusik "jangan
jangan ini salah, jangan jangan ini berhala", sebab keadaan nurani
terusik itu menjadikan hidup tidak nyaman menjauhkan dari ketenangan
batin, ujung ujungnya ibadah ke kiri tidak tuntas ke kanan pun tidak
ikhlas, itu kan sama aja menyiksa diri sendiri. Padahal agama Cuma bisa
dirasakan nikmatnya kalau dijalankan dengan keyakinan dan keikhlasan.
Gitu katanya.

Bener apa nggak, tergantung pengalaman masing masing, silakan eksperimen
sendiri.




-----Original Message-----
From: pru239 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, June 21, 2005 10:27 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tuhan vs Dewa --> Mang Ucup

kalau menurut Mang Ucup, apakah boleh saya yang merupakan peranakan 
Tionghua tapi beragama Kristen sekaligus boleh menjalankan 
keimanannya dan sekaligus juga menghormat kepada Dewa-dewa di 
Kelenteng? Saya pikir hal itu perlu dilakukan mengingat salah satu 
akar ketionghuaan adalah bisa menghormat kepada leluhur. Mohon 
pendapat.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "mangucup88" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "pru239" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> > Kenapa orang Kelenteng menyembah Dewa-dewa?
> > Bukankah yang tertinggi dan layaknya disembah itu adalah Tuhan 
> saja?
> > Kalau ada Tuhan mengapa menyembah Dewa-dewa, bukankah itu 
> menimbulkan 
> > kecemburuan Allah?
> 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke