Makanya jangan percaya yang bukan2. Saya pikir, karena anda percaya, 
dihati anda ada juga perasaan bersalah dan takut hukuman. Lalu 
bermimpi buruk, mungkin sang dewa bulan mau motong telinga anda dan 
dalam mimpi itu anda ketakutan dan berusaha menutupi telinga anda. 
Saking kerasnya tangan anda malah melukai telinga anda sendiri. 
Ketika bangun, sudah robek sedikit atau luka kena kuku anda sendiri. 
Iya enggak?

Dulu sekali waktu kecil, belum sekolah kali, saya suka dibawa oma 
saya kekelenteng. Waktu pertama kali kesana, dibilangi, jangan 
nunjuk twapekong di kelenteng, nanti jari dibawah kuku yang nunjuk 
akan kena bisul yang sangat menyakitkan. Orang jawa bilang cantengen.
Saya sih memang tidak pernah nunjuk2 patung itu biar sampai 
dewasapun, soalnya memang serem. Boro2 mau kurang ajar, ngeliat aja 
sudah ada perasaan takut. Di kelenteng kan suasananya serem. iya 
enggak?

MJ


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Alec <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear all,
> numpang nimbrung ya..
> 
> Saya punya pengalaman menarik waktu kecil, pernah
> sekali saya menunjuk bulan (tidak sengaja karena takut
> telinga dipotong. heheh) keesokan harinya setelah
> bangun pagi belakang telinga saya timbul luka seperti
> luka sayat. Posisi pada belakang telinga sebelah atas.
> 
> 
> Mungkin suatu kebetulan belaka seperti yang diuraikan
> Bung Rinto, namun sampai saat ini saya tetap segan
> untuk menunjuk kesana. :)
> 
> Alec 
> 
> --- Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Tanya:
> > Anak2 sering dinasehatkan orang tua untuk tidak
> > sembarangan menggunakan 
> > jari menunjuk ke bulan, apalagi bila bulan sedang
> > sabit karena nampak 
> > seperti pisau karena akan dipotong telinganya oleh
> > bulan. Apakah ini 
> > benar adanya?
> > 
> > Jawab:
> > Ini ada ceritanya, di zaman dulu, orang2 percaya
> > bahwa dewi bulan itu 
> > sangat buruk rupanya. Karenanya ia merasa bahwa bila
> > ada orang yang 
> > menunjuk kepadanya, maka orang itu pasti sedang
> > membicarakan keburukan 
> > rupanya. Makanya, ia akan memotong telinga orang
> > yang menunjuk 
> > kepadanya, baik sengaja maupun tidak.
> > 
> > Dari sinilah, kemudian muncul kepercayaan bahwa
> > seseorang akan dipotong 
> > telinganya bila menunjuki bulan, dipotong bukan
> > dalam arti kehilangan 
> > telinga, namun cuma terluka sedikit di bagian bawah
> > telinga, terutama 
> > dekat bagian pertemuan juntai telinga dengan sendi
> > tulang rahang.
> > 
> > Saya sendiri ingin mencerita pengalaman saya.
> > Seingat saya, setua ini 
> > saya cuma pernah 1 kali menjadi korban "potongan"
> > sang bulan. Namun bila 
> > ditanya apakah benar ini dikarenakan saya sebelumnya
> > berani2nya 
> > menunjuki bulan? Terus terang saja, saya sudah lupa.
> > Namun ada satu hal 
> > yang sangat saya pastikan, bahwa saya sering
> > menunjuk ke bulan tanpa 
> > sengaja, namun pada akhirnya tidak menjadi korban
> > potongan telinga sang 
> > bulan.
> > 
> > Bagi, saya bulan tidak ada hubungannya dengan
> > telinga kita yang terluka. 
> > Biasanya, jenis luka pada telinga tersebut bukan
> > luka sabetan pisau atau 
> > benda tajam, melainkan adalah luka infeksi yang
> > memang lumrah terjadi 
> > pada anak kecil di zaman dulu. Di zaman dulu,
> > kebersihan dan higienis 
> > memang merupakan hal yang mewah. Apalagi telinga
> > memang merupakan bagian 
> > tubuh yang sering tidak mendapat perhatian sewaktu
> > mandi atau 
> > membersihkan badan. Bagi dokter, infeksi tersebut
> > mayoritas divonis 
> > sebagai atopic dermatitis, yang terjadi karena
> > infeksi kuman pada 
> > permukaan kulit yang tipis. Kulit di juntai telinga
> > memang merupakan 
> > kulit yang tipis relatif dibanding dengan bagian
> > tubuh lainnya.
> > 
> > Jadi, jangan salahkan bulan bila kita sendiri yang
> > kurang bersih menjaga 
> > telinga. Kasihan bulan yang selalu menjadi kambing
> > hitam bila ada anak2 
> > yang menderita infeksi kulit pada telinganya.
> > 
> > Namun, saya kira masih banyak yang percaya akan hal
> > ini. Bagi yang 
> > percaya, tidak apa2, teruskan komitmen anda tidak
> > menunjuki bulan. Namun 
> > saya kira tidak etis untuk menakuti dengan
> > memberitahu mereka agar tidak 
> > menunjuki bulan lagi. Tugas kita sebagai orang tua
> > adalah mengajari 
> > anak2 bagaimana menjaga kebersihan telinga dengan
> > baik. Jangan 
> > bangkitkan rasa takut anak2 pada bulan yang indah
> > itu. Bagi yang tidak 
> > percaya jangan menertawai yang percaya dan mencari
> > pembuktian menunjuki 
> > bulan terus menerus di malam hari. Jangan salahkan
> > saya bila anda 
> > dianggap sebagai orang kurang kerjaan.
> > 
> > 
> > Rinto Jiang
> > 
> 
> 
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke