--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>.
> 
> Saya dari dulu sudah mulai menghimbau seluruh orang yang peduli 
akan 
> negeri ini untuk melakukan aksi, jangan cuma berkoar2 di milis 
> menghujat2 pemerintah atau oknum2 yang korup. Bagi yang punya 
waktu, 
> cobalah untuk mengurus surat2 lewat jalan resmi, jangan lewat 
belakang 
> atau lewat calo2. Bila dimintai SBKRI, jangan kasih, tunjukkan 
fotocopy 
> Inpres dan Keppres yang sudah membatalkan keharusan menyertakan 
SBKRI 
> bila mengurus surat2. Fotocopy itu ada di bagian "Files" milis, 
boleh 
> didownload sendiri.
> 
> Konteks memberantas oknum2 seperti ini ada 2 macam, top-down dan 
> bottom-up. Top-down adalah niat pemerintah untuk melaksanakan 
penegakan 
> hukum, sedangkan bottom-up adalah usaha kita, para korban 
pemerasan 
> untuk melakukan "perlawanan kecil". Top-down boleh dengan cara 
> melaporkan sang oknum kepada atasan atau telepon hotline SBKRI 
yang saya 
> kurang tahu masih aktif atau tidak.

> Rinto Jiang
>
DH: Anjuran ini juga berlaku bagi kita semua, dari semua etnis. 
Obyek pemerasan tidak saja ditujukan bagi etnis tertentu (yang tentu 
saja paling dianggap mudah diperas), namun bagi semua pemakai jasa 
pemerintah atau negara.

Ini juga saya praktekkan. Waktu cuti baru baru ini, supir saya 
ditahan polisi. Saya katakan pada supir saya: "jangan berdamai, biar 
kita ditilang!". Kepada polisi itu saya katakan: " kamu jangan 
biasakan minta suap! jadilah kamu abdi negara yang baik!". Petugas 
itu melotot dengan mata yang marah. saya tanya:" masih ada apa?" Dia 
jawab "tidak pak".

Pada waktu memperpanjang SIM, saya dan istri pergi sendiri ke kantor 
SIM, tanpa biro jasa. Langkah demi langkah kami lalui. Petugas 
beruniform menawarkan jasa, kami jawab: " mari kita jadi warga yang 
patuh hukum".

Di bandara: ketika mengurus fiskal dari saudara, ada yang menawarkan 
jasa agar hanya 50% fiskal dibayar. kami tolak, kami katakan: "kalau 
demikian negara miskin terus dong".

Memang menyuap juga hobby kita semua, terutama yang kebetulan cukup 
uang, karena uang relatif tak berarti bagi kita. Tapi ini mendidik 
bangsa kita untuk terus terpuruk demikian.

Benar mas Rinto.

Salam

danardono










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke