Mohon Maaf seribu kali maaf Bung Shinjai:

Kalo anda katakan anda tidak mencari-cari rasionalisasi, berarti ada apa
pada diri anda??

Saya curiga jangan-jangan anda tidak pernah berkunjung ke negeri Cina
selama 10-20 tahun belakangan ini. Sebab bagi saya yang pernah kuliah
dan berkarya di sana, pandangan-pandangan anda tentang negeri Cina
benar-benar masih tertinggal pada pandangan 20 bahkan 30 tahun yang
lalu.

Saya kutip statement anda "Karena saya mengerti kebiasaan yang terjadi
di dunia ketiga, dimana sistem demokrasi belum bagus, sering dilakukan
stigma terhadap mereka yang dianggap berpolitik praktis. Itu dilakukan
di Amerika Latin waktu rejim militer bertebaran, di China, dan di
Indonesia waktu Orba. Politik praktis yang diperbolehkan adalah yang
sesuai dengan jalur penguasa. Politik praktis diluar partai atau
ideologi yang dibakukan, itu dianggap subversif. Kritikan terhadap
penguasa sering diberi label "politik praktis" sebagai alasan untuk
legitimasi menghantam mereka."

Benarkah separah itu negeri Cina? Tak perlu saya membela-bela atau
menjelaskan apa pun tentang negeri itu. Cobalah anda bersikap objektif
dan netral sedikit saja (tidak usah banyak-banyak) bandingkan informasi
yang anda peroleh dari Epoch Times dengan sumber-sumber lain, dan bila
memungkinkan terima tantangan bung Brianx Liu, yakni datang ke negeri
Cina lihat dan saksikan langsung dengan mata kepala sendiri seperti apa
sebenarnya kehidupan sosial kemasyarakatan di sana!!!

Baru setelah itu kita lanjutkan diskusi ini. OK??

Salam,

Erik

------------------------------------------------------------------------\
--------------------------------------------



In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Shinjai Hayashi" wrote:

Bung Erik, cobalah baca lagi penjelasan saya pada posting sebelumnya:  "
Sesudah Orba, kayaknya PRD tidak terlarang, jadi seharusnya tidak "di
bawah  tanah". Timeframe diatas adalah: Sesudah Orba.
Dan saya tidak mencari2 rasionalisasi pembenaran pendapat.  Saya hanya
mengemukakan apa yang saya ketahui. Sesuai dengan yang saya ketahui ttg
FLG, mereka tidak berpolitk praktis.
Tidak berarti kalau mereka berpolitik praktis ntar lebih jelek lho.
Mungkin kalau China ntar lebih bebas, dan bisa berdiri partai2 siapa
tahu banyak yang terjun dalam politik disana, dan kepopuleran FLG
menjadikan mereka salah satu potensi kekuatan politik.
Tetapi as we speak sekarang ini, mereka belum berpolitik praktis. Kenapa
saya menekankan fakta ini? Karena saya mengerti kebiasaan yang terjadi
di dunia ketiga, dimana sistem demokrasi belum bagus, sering dilakukan
stigma terhadap mereka yang dianggap berpolitik praktis. Itu dilakukan
di Amerika Latin waktu rejim militer bertebaran, di China, dan di
Indonesia waktu Orba. Politik praktis yang diperbolehkan adalah yang
sesuai dengan jalur penguasa. Politik praktis diluar partai atau
ideologi yang dibakukan, itu dianggap subversif. Kritikan terhadap
penguasa sering diberi label "politik praktis" sebagai alasan untuk
legitimasi menghantam mereka.
Sebenarnya dalam dunia bebas dimana manusia dihargai, politik praktis
itu biasa, dan adalah cara masyarakat untuk berkontribusi dalam
pengambilan keputusan. Politik praktis kemudian digunakan demi keadilan
dan kesejahteraan bersama.



[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke