Huruf Tionghoa, Melalui sejarah yang panjang huruf Tionghoa telah berubah beberapa kali dari jiaguwen sampai yang kita lihat sekarang. Padahal partai komunis baru berdiri tahun 1921! Jadi jelas perubahan huruf adalah sebuah evolusi kemajuan, makin lama makin praktis sesuai tuntutan zaman.Lihat dokumen-dokumen zaman Qin Shihuang kita tak akan mampu membacanya. Sudah hurufnya lain, hurufnya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Huruf ma kuda misalnya kabarnya sampai ada 20 macam. Hal ini bukan merupakan kebanggaan tapi merupakan kekacauan. Penyederhanaan huruf Tionghoa dalam abad 20 sudah merupakan proses sosial, masyarakat sendiri menciptakn huruf yang disederhanakan, celakanya tiap orang tiap daerah menciptakan sendiri huruf sederhana. Untuk mencegah kekacauan ini maka pemerintah RRT khusus membentuk panitia untuk menstandarisasi huruf yang disederhanan. Yang kemudian disahkan setalah melaui percobaan puluhan tahun. Tahun 1956 kabinet mengumumkan daftar pertama huruf yang disederhanakan, setelah melalui masa percobaan, dimana banyak usulan maupun kritikan masuk tahun 1984 konsep terakhir dipublikasi dan disahkan. Taiwan menolak konsep ini bukan alasan budaya atau pendidikan, tapi alasan politik. Masakah kita tidak tahu, yang mengadakan politik de-sinifikasi atau Qu-Zhonguohua (membuang segala sesuatu yang berbau Tionghoa) adalah pemerintah Taiwan di bawah Chen Suibian. Ia ingin mengganti bahasa nasional dari Mandarin menjadi Hokkian. Ini tidak berarti ia cinta Hokkian, ia sendiri tak mau memgakui bahwa ia adalah turunan orang Kheq dari propinsi Hokkian, maksudnya agar tak ada konunikasi antara rakyat Taiwan dan Tiongkok daratan. Dialek Hokkian hanya berpenduduk sekitar 5% saja dari seluruh rakyat Tiongkok Tidak ada hubungan kaligrafi dengan penyederhanaan huruf. Semoga menjadi jelas.
--- kanaria_chandra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sedikit membahas mengenai pen"simpel"an huruf > mandarin dari kalangan > seni dan budaya Tionghoa, terutama dari seni > kaligrafi Tiongkok. > > Dari pencinta budaya Tionghoa, terutama kaligrafi, > pernah berdiskusi > mengenai hal ini, dan saya ingat sekali ungkapan > salah seorang > master kaligrafi Tiongkok di Indonesia, mengapa > dalam seni kaligrafi > tidak pernah menggunakan huruf simpel. > > Kaligrafi Tiongkok (huruf huruf mandarin) telah ada > sejak ribuan > tahun, semua huruf mengandung arti yang mendalam, > dan bernilai seni > tinggi (satu-satunya huruf/bahasa di dunia yang > dijadikan seni > kaligafi hanya huruf mandarin), memang setiap > garisnya bermakna, > contohnya huruf apa digabung dengan apa membentuk > suatu arti baru. > Adalah Cangjie, leluhur bangsa Tiongkok yang > menciptakan huruf huruf > ini sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. > > Adalah sangat disayangkan bahwa pada tahun 1949, > partai komunis > tiongkok yang saat itu berkuasa, menyuruh beberapa > orang mengganti > huruf-huruf bernilai sejarah dan kebudayaan tinggi > ini, dengan huruf > yang disingkat, simpel dan banyak yang kehilangan > makna, artinya > sudah jauh, banyak yang tidak logis, menjadi > berantakan. Sungguh > sudah tidak bisa dipakai dalam kaligrafi, karena > banyak yang > menyalahi kaidah aturan dan teori. Bila kita mau > mempelajari > kaligrafi, terdapat kamus kamus kuno bahasa mandarin > yang sangat > berharga nilainya, para master kaligrafi sangat > senang apabila > generasi penerus dapat melestarikannya, semua ada > aturannya, tidak > bisa sembarangan. > > Ada juga master kaligrafi yaitu Prof. Song, yang > menjelaskan bahwa > dalam penulisan kaligrafi Tiongkok mengandung 4 > unsur penting yaitu : > -(goresan) > -(konstruksi) > -(aturan main) > -(irama) > > Sama seperti seni lukis dan seni musik, seni > kaligrafi (huruf > mandarin) adalah memang kebudayaan yang diturunkan > dari langit > kepada manusia, sejak ribuan tahun lampau > dilestarikan dari leluhur > kepada anak cucu. Bahkan bangsa Yunani kuno > mempunyai Dewa kesenian. > Manusia dapat menciptakan seni lukis yang indah, > baik di aliran > Timur (Tiongkok) maupun Barat, semua inspirasi dan > keahlian > berkaitan erat dengan kepercayaan pada Tuhan dan > Dewa. Bila kita > menyaksikan karya para maestro seni lukis Barat > seperti Leonardo Da > Vinci, Michaelangelo, mereka dapat melukis dengan > indahnya, begitu > nyatanya, Yesus Tuhannya, pemandangan surgawi > seperti malaikat dan > Dewa Dewi, seperti dalam gereja gereja di Eropa, > manusia menggambar > Dewa yang agung dan menyebarkan energi belas kasih, > hasil karya > demikian membawa manfaat bagi manusia, menimbulkan > niat pikiran yang > baik dan mulia. Tentu dalam menciptakan suatu karya > seni lukis juga > ada aturannya, bagaimana membentuk warna, proporsi > melukis manusia, > komposisi terang gelap, melukis cahaya, dan membuat > karya secara > keseluruhan tampak seperti hidup, indah mengagumkan, > keahlian > semacam ini adalah hasil belajar selama puluhan > tahun dari > kebudayaan yang sudah tercipta sejak lampau. > Sebenarnya lukisan yang > seperti aslinya (aliran realis) barulah yang dapat > dikatakan indah > dan bermakna. Seperti lukisan Raden Saleh dan > pelukis Bali yang > sering melukis alam yang indah. Namun orang sekarang > ada yang > melanggar aturan-aturan dalam seni lukis, membuat > coretan kuas kian > kemari dan cipratan cipratan tinta diatas kanvas, > tidak jelas apa > yang digambar, lalu dijual dengan harga tinggi, > disebut karya > lukisan abstrak. Ada juga yang melukis serba kelam, > melukis mahluk > mahluk aneh dan kawat berduri. Dari sisi manapun > tidak ada yang > dapat menjelaskan darimana keindahannya, > dibandingkan dengan karya > lukis yang sesungguhnya, yang bisa membuat hati > senang apabila > melihatnya, mengaguminya. Inspirasi dalam seni > musik, seperti saat > kita menikmati indahnya petikan kecapi, musik > Tiongkok dan tarian > tradisional Tiongkok seperti zaman dinasti Tang, > seperti kita > mendengar musik dari khayangan dan melihat Dewi-Dewi > menari, > menenangkan jiwa dan mencerahkan hati. Dalam seni > musik juga ada > teorinya, belajar musik juga harus mengerti > tekniknya. Bagaimana > aliran metal dan dentuman instrumen yang > keras¢®¨£vokalisnya entah > menyanyi entah teriak-teriak, darimanakah sisi > keindahannya dari > seni musik itu? Banyak hal yang lurus telah dibuat > menyimpang, > dalam kesenian dan budaya umat manusia. Merusak seni > yang diturunkan > dari langit kepada manusia, bahkan manusia dapat > memandang sesuatu > yang buruk sebagai yang indah, moralitasnya telah > merosot. > Begitupula pada kaligrafi, semuanya karakter > Tionghoa memang > mengandung makna yang dalam, ada teori baku dan > teknik yang harus > dipelajari dan diturunkan turun temurun, jadi memang > tidak bisa > disingkat, disimpelkan, atau diubah-ubah, mungkin > orang sekarang > sudah kurang memahaminya. > > Sedikit mengutip sebuah kisah > Makna Bahasa Tionghoa : Airmata Cangjie. > > Ketika langit di atas bumi menguning menjadi gelap > dan alam semesta > menjadi tandus > Pangu menciptakan alam semesta, langit dan bumi > lahir > Nuwa menciptakan manusia, berawal dari wanita > Cangjie menemukan karakter huruf Tiongkok, > memberikan sinar > kebijaksanaan kepada rakyat Tiongkok > Sejak itu, budaya Tiongkok tumbuh bermekaran selama > puluh ribuan > tahun dalam sejarah > > Suatu hari, para Dewa mengadakan perjamuan besar di > atas Gunung Hua > di Tiongkok. Pesta ini diadakan setiap 100 tahun > sekali, para Dewa > datang dari berbagai tempat untuk menikmati > perjamuan tersebut. Di > suatu sisi lain Gunung Hua, Cangjie dan muridnya, > Wentong, sedang > duduk menikmati dinginnya cuaca di bawah pohon > besar. Setelah > beberapa waktu¢®¡© > Wentong: "Guru, saya dengar andalah yang menemukan > karakter huruf > Tionghoa!" > Cangjie: "Saya tidak berani mengatakannya. > Sebenarnya saya membawa > karakter tersebut dari langit untuk Tiongkok. > Karakater huruf > Tionghoa sangat mendalam dan mengandung arti yang > luas. Karena > mereka sebagai media yang sangat cerdas untuk > menyebarkan dan > melindungi kebudayaan Tiongkok." > W: "Karakter huruf Tiongkok benar-benar bermakna! > Guru, di Gunung > Hua ada perjamuan besar hari ini. Tidakkah anda > pergi menghadirinya?" > C: "Saya lebih suka tinggal di sini untuk beberapa > saat. Engkau > pergi saja sendiri. Jika ada sesuatu yang unik > terjadi, cepatlah > kembali dan ceritakan padaku." > Kemudian Wentong pergi ke perjamuan itu sendirian. > Di sana banyak > sekali Dewa yang menikmati pesta tersebut. Mereka > saling === message truncated === __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/