Sdr Narpati,

Mungkin anda salah tangkap inti masalah reduksi kuota di UI ini. yang saya
tangkap dari pembicaran pak Edi adalah, kalau dulu berdasrkan kuota
dijurusan anda hanya boleh ada empat orang Tionghoa misalnya, sekarang,
karena pertimbangan duit, jumlahnya bisa lebih dari itu. tentu saja yang
masuk tetap melalui seleksi akademis, bukan asal berduit. hanya memang
perlu kejelasan dari Pak Edi, kalau ada petimbangan duit, apakah mhsw
tionghoa diharuskan membayar lebih uang pangkal atau uang kuliah?

salam,
ZFy


> Tak perlu minta maaf.
>
> Aku mahasiswa Fasilkom UI 2002 (kelas internasional sih..) dan gak pernah
> ada tuh keberatan terhadap etnis tionghoa. Bahkan kami gak pernah dengar
> isu
> reduksi kuota karena UI butuh uang dari Tionghoa. Yang kami tahu, mereka
> masuk UI dengan seleksi wajar dan persaingan yang sehat.  Dan seandainya
> iya
> pun, kami gak perduli karena mereka menunjukkan kualitasnya. Justru kita
> dari mahasiswa, akan heran kalau ada yang membatasi kuota dari etnis
> tertentu. Kita yang non-tionghoa justru akan merasa terhina dengan
> pembatasan quota.. memangnya kami lemah, harus dilindungi.
>
> Setidaknya itu yang kulihat di kampusku, Fasilkom, di mana kemampuan
> adalah
> yang paling penting, bukan etnis, agama, atau kekayaan.
>
> Dan kuota minimum untuk membantu mahasiswa dari daerah terbelakang,
> menurut
> hematku tidak dibutuhkan atau sebaiknya dipertimbangkan. Kenapa?
>
> 1. dari sejarah Fasilkom sendiri, mahasiswa terbaik di Fasilkom bukan
> berasal dari Pulau Jawa atau Sumatera atau Bali, dan legendanya, saat
> pertama dia masuk Fasilkom, cara memasukkan disket ke komputer pun dia tak
> tahu..
>
> 2. namun, banyak juga mahasiswa-mahasiswa daerah yang masuk dengan jalur
> PPKB stress berat di Fasilkom karena tidak sanggup mengikuti pelajarannya.
>
>
> FYI,
> dosen terfavorit Fasilkom UI adalah seorang Tionghoa, Lim Yohannes
> Stefanus
> ( dengan panggilan akrab Pak Stef). -- berdasarkan beberapa wawancara yang
> dilakukan Panitia Dasawarsa Fasilkom UI tahun 2003.
>
>
>
> Salam,
> Kunderemp Ratnawati Hardjito a.k.a
> Narpati Wisjnu Ari Pradana
>
>
> On 8/26/06, eddy witanto <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>>
>>
>>
>> >>pertama2 harus saya katakan dulu, kuota itu diberlakukan pada masa
>> Orde
>> Baru, jadi Anda harus menempatkan frame pada masa itu, kenapa
>> diberlakukan
>> kebijakan kuota. Kedua, pada beberapa PTN (terutama PT BHMN) sudah mulai
>> diberlakukan kebijakan mereduksi kuota, sehingga calon mahasiswa etnis
>> Tionghoa bisa lebih mudah masuk ke PTN. Tentu harus memohon maaf ke
>> banyak
>> pihak ya, karena alasan pertama2nya adalah karena PTN tersebut perlu
>> uang
>> dan seolah2 hanya Tionghoa yg punya banyak duit. UI misalnya, sejak TA
>> 2000
>> ulai menampung banyak siswa etnis Tionghoa, terutama di beberapa
>> fakultas
>> favorit seperti Fasilkom, FT, FE dan beberapa fakultas lain.
>> Sekurang2nya
>> sejak 3-4 tahun terakhir banyak wajah2 Tionghoa muncul pada penyerahan
>> piagam Lulusan Cum Laude saat wisuda UI.
>>
>>
>>
>
>
> --
> help thy brother, just or unjust
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke