Pak. Rinto,

Kalau di Sumatera Utara, Chun Kien itu adalah daging cincang yang dicampur sama 
sedikit sayuran dan tepung, terus dibungkus sama kulit Tahu, trus di Goreng. 
Kadang2 isinya bisa bervariasi, tergantung harganya. kalau yang mahal dicampur 
dengan Udang atau Daging kepiting. Makanan ini kalau di Jakarta di panggil Ngo 
Hiong, kami tidak tahu pasti kenapa dipanggil Ngo Hiong, dugaan kami mungkin 
dicampur dengan 5 jenis rempah2 ( pala, cengkeh, lada, kayumanis dll ) sehingga 
di panggil Ngo Hiong ( 5 wangi2an / arti secara harafiah ), Mungkin ada member 
di milis ini bisa menambahkan untuk menambah wawasan Budaya Masakan Tionghua 
ini, baik yang masih asli maupun yang telah mengadopsi dengan Budaya Masakan 
Lokal.

Budiman

  ----- Original Message ----- 
  From: Rinto Jiang 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, February 25, 2007 11:20 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] [Budaya Makan] Popiah


  Makasih Budiman-heng.

  Kalau bisa dikirim yah bagus sekali. Hehe.

  Popiah itu dialek Hokkian, mandarinnya baobing, harfiahnya roti tipis 
  (kulitnya). Di negara asalnya, tidak ada istilah popiah, yang ada itu 
  adalah chunjuan, hokkiannya chunkien. Chunkien yang digoreng bisanya 
  baru disebut sebagai runbing (lumpiah).

  Persamaan di antaranya adalah kulitnya yang tipis, sedangkan isinya 
  berbeda menurut daerah. Ada yang sudah mengalami lokalisasi, macam 
  lumpiah di Semarang, namun pada dasarnya masih terpengaruh oleh tradisi 
  membuat ala Tiongkok selatan yang menjadikan sayuran dan daging sebagai 
  isi. Chunjuan di Tiongkok utara macam di Beijing umumnya dibuat manis, 
  isinya dari kacang merah atau kacang kuning (tausa).

  Rinto Jiang

  BUD'S wrote:
  > Kalau Po Piah Medan ( kalau Semarang ya Lumpia )yang enak mah Sausnya yang 
merah itu, disamping itu Bikin Kulit Popiah agar tipis2 itu juga susah, ada 
ilmu tersendiri. 
  >
  > Sedikit tambahan agar wangi, waktu Menumis baban, tambahkan Juhi, caranya 
tumis Juhi sama bawang putih sampai harum, baru masukin bahan2nya kecuali 
Tangkai Daun Ketumbar ( Yan Sui ) dan selada air. 
  >
  > Ada juga Po Piah goreng, caranya kalau sudah digulung yang tinggal digoreng 
saja , cuma Po Piah goreng tidak pakai daun selada.
  >
  > Demikian sedikit tambahan, 
  >
  > Minggu depan habis Kopi Darat BT mau singgah ke Pluit ah, dah lama tidak 
makan Popiah Medan, Bung Rinto mau titip ????
  >
  > Salam,
  > Budiman
  >
  > 


   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke