Nasib chandranaya ini sebetulnya sama dengan nasib bangunan kuno yang lain
di Indonesia, yakni banyak yang terlantar, dan banyak lagi yang dirombak
total dan dibongkar. sama sekali tidak ada urusannya dengan politik
rasialis. lebih pada kebodohan dan keserakahan pemerintah kota. yang tidak
mampu menjaga cagar budaya, sebagian karena ketidak tahuan akan nilai
bangunan tua. sebagian karena tergiur oleh uang developer,
masyarakat boleh buta akan nilai bangunan tua, pengusaha boleh hanya
mengejar untung, tapi aparat yang diangkat sebagai penjaga peraturan dan
pengatur perkembangan kota tidak boleh.


> Bikin statement itu dipikir dulu, jangan asal pentang bacot!
>
> Koq bisa-bisanya bilang: "sesuatu yg indah dihancurkan hanya karena
> kebencian pada etnik tionghoa, itulah kebodohan bangsa indonesia"! Semua
> kita, termasuk saya dan Jimmy-heng sendiri, sebagai bangsa Indonesia,
> patut
> tersinggung dong dipukul-rata sebagai bodoh begitu.
> Kecuali barangkali Jimmy Pualamsyah memang bukan bangsa Indonesia...
>
> Padahal yang bikin gedung Chandra Naya dalam kondisinya seperti sekarang,
> ya
> bukan lain dari orang Tionghoa juga. Itu bahkan sudah disebut, malahan
> beberapa kali, di milis ini dalam thread tentang Chandra Naya ini.
> Nah, mereka-mereka itulah, kalau Jimmy-heng mau, boleh dituduh sebagai
> yang
> bodoh dan yang benci pada etnik tionghoa, jangan dipukul-rata semua bangsa
> Indonesia!
>
> Kalau Jimmy-heng tidak tahu (atau pura-pura tidak tahu), kita semua di
> milis
> ini bisa memberitahu siapa mereka itu.
> Kepada mereka itulah Jimmy-heng harus mengajar dan memberikan pencerahan
> supaya mereka itu tidak tetap: "entah sampai kapan akan menjadi cerdas dan
> beretika moral tinggi"!
>
> Wasalam.
>
> ----------------------------------------------------------
>
> ----- Original Message -----
> From: jimmy pualamsyah
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, March 12, 2007 11:37 AM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] chandra naya...menyedihkan!
>
>> sesuatu yg indah dihancurkan hanya karena kebencian
>> pada etnik tionghoa, itulah kebodohan bangsa indonesia,
>> entah sampai kapan akan menjadi cerdas dan
>> beretika moral tinggi
>
>

Reply via email to