----- Original Message ----- From: JS To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:29 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya & schedule
> Pemikiran saya sederhana saja. > Kalau Arab bantunya mesjid, > Belanda bantunya gereja, > India bantunya kuil, > Taiwan membantu saudaranya di Indonesia (keturunan Tionghoa)... > > Sudah jelas logikanya? -------------------------------------------- He he he... logikanya nggak logis dong! Yang Arab, Belanda dan India membantu sesuai dengan spesialisasi masing-masing (mesjid, gereja, kuil), tetapi bantuan itu diberikan TANPA pilih-pilih siapa yang dibantu, semua orang Indonesia dibantu tanpa dilihat apakah saudaranya atau bukan, tanpa dilihat keturunan Arab atau Belanda atau India atau bukan, semua orang Indonesia boleh pakai mesjidnya yang mau ke mesjid, boleh pakai gerejanya yang mau ke gereja, boleh pakai kuilnya yang mau ke kuil. Sedangkan yang Taiwan membantu sesuai dengan spesialisasinya (mengajar bahasa Tionghoa), tetapi bantuan itu diberikan DENGAN pilih-pilih siapa yang dibantu, cuma saudaranya sendiri saja yang boleh menerima bantuannya, yang bukan saudaranya tidak boleh menerima bantuannya. Akibatnya apa? Akibatnya saudaranya di Indonesia itu jadi dimusuhin orang Indonesia lainnya. Kalau RRT sudah belajar dari pengalaman. Tidak akan melakukan pilih-pilih begitu, yang mereka sudah belajar dari pengalaman bahwa itu akan jadi boomerang membikin menderita saudaranya yang jauh di negeri orang... Wasalam.