Bung PK Lim yang baik,

Selamat berakhir pekan..

Saya mengerti memang masalah pekerja menjadi salah
satu hambatan dalam investasi di dalam negeri, menurut
pandangan/pengalaman  pribadi saya, pekerja tidak akan
membuat onar kalau mereka sudah nyaman di tempat
kerjanya atau dihasut..

Okay, karena masalah ini menarik dan ada kesempatan,
berikut ini saya berikan tips untuk menghadapi masalah
karyawan, sbb :

1. Semua pekerja diminta untuk membuat surat
permohonan/lamaran kerja lengkap, dengan lampiran min.
KTP-nya ; sebaiknya kita tahu tempat tinggal si
karyawan==> kalau ada masalah bisa dicari/dikunjungi ;
2. Buatlah perjanjian kerja yang baik, terang dan
jelas tegas ==> tidak bisa ditafsirkan bermacam-macam;
3. Sekali-sekali buatlah acara yang menyentuh, mis.
memberikan kenang-kenangan kepada pekerja yang sudah
bekerja selama 10 - 15 - 20 tahun ==> walaupun
masyarakat kecil, pekerja juga butuh pujian. 
4. Berkomunikasilah dengan pekerja, buka saluran
komunikasi dengan pekerja, jangan mengharamkan masukan
atau keluhan dari pekerja. Jangan menganggap pekerja
itu sebagai momok..

Menurut saya tips di atas tidak sulit untuk
diaplikasikan, silahkan mencoba..

Tapi manakala bung masih menghadapi kesulitan, harap
juga tidak ragu-ragu menghubungi saya (bukan bermaksud
berpromosi lhoo..).

Salam dan hormat,

John Siswanto


 
--- PK Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak John yth,
> 
> Saya hanya berbagi pengalaman sebagai pengusaha dan
> industrialis.  Juga dari teman2, serta dari apa yang
> saya baca dimedia.  Ini merupakan kesimpulan
> pribadi.  Siapapun berhak berpandangan yang berbeda,
> tidak ada masalah bagi saya.
> 
> Bukan tujuan saya untuk berargumentasi, berdebat,
> ataupun mempertahankan tesis.  Karena itu mohon maaf
> kalau saya tidak akan mengajukan pasal2 perburuhan
> atau contoh yang diminta.  Pandangan anda yang
> berbeda saya hormati.
> 
> Salam,
> PK Lim
> 
> johnsiswanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:        
>                       
>  Yth. PK Lim
>  
>  PK Lim :
>  
>  > >Salah satu faktor kekalahan Indonesia dalam
> bersaing dibidang 
>  > >industri dengan negara2 berkembang lainnya ialah
> peraturan 
>  > >perburuhan yang dibuat oleh Yacob Nua Wea
> dizaman pemerintahan 
>  > >Megawati.  
>  > >Peraturan itu ibarat membunuh angsa bertelur
> emas.  
>  > >Sampai saat ini, para "wakil pekerja" tidak
> sadar, atau 
>  dikarenakan kepentingan tertentu, bersikekeh
> mempertahankan 
>  peraturan yang tidak bersahabat dengan investor.  
>  > >Akibatnya sudah terasa dengan ditutupnya
> beberapa pabrik.  
>  
>  JS : 
>  
>  Menurut saya bung PK Lim ini terlalu berburuk
> sangka menuduh bapak 
>  Yacob Nua Wea membuat peraturan perburuhan yang
> tidak bersahabat 
>  dengan investor
>  
>  Mohon pencerahan dari bung :
>  1. Peraturan perburuhan mana sajakah ?
>  2. Apakah benar ditutupnya pabrik karena masalah
> perburuhan, anda 
>  bisa memberi contohnya barang 1 saja..
>  
>  Menurut hemat saya, masalah karyawan adalah faktor
> yang kesekian 
>  dalam masalah investasi maupun ditutupnya pabrik.
> Tidak baik 
>  berburuk sangka sembarangan bung, bahasa Lingisnya
> Sud'zon..
>  
>  Kekalahan kita dalam bersaing juga tidak dapat
> dikambing-hitamkan 
>  kepada pekerja, menurut saya lagi, in-efisiensilah
> penyebab dominan 
>  kalah bersaingnya pengusaha lokal Indonesia..
> dibandingkan dengan 
>  pengusaha negara lain..
>  
>  Mohon maaf kalau pendapat saya tidak sesuai dengan
> harapan..
>  
>  Salam,
>  
>  John Siswanto
>  
>  
>      
>                                
> 
>  __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke