Ini hanya kommentar saya didalam cara berpikir:
   
  Jikalau suatu banga melamun tentang apa yg telah kita ciptakan atau kita 
ketemukan - iotulah suatu tanda bahwa bangsa itu hanya hidup dgn penghasilan 
investment dari masa lampau.
  Jikalau suatu bangsa memikirkan apa yg harus dilakukan dan apa yg harus 
diciptakan dlm masa depan - ini adalah suatu bangsa yg ada masa depannya. 
Didalam dunia ilmu pengetahuan setiap detik ada hasil penyelidikan yg baru dan 
hasil ini langsung kita coba utk dipakai didalam penghidupan kita se hari2. 
Semua perusahan2 besar didunia dan semua universitas2 yg ada diUSA memikirkan 
papa yg diperlukan 10 sampai 20 thn yg akan datang. Jikalau PRC sudah mulai 
berpikir didalam suasana ini - dia baru maju.  Sehingga kini mereka hanya 
mengekor negara2 lain.
  China atau penduduk china atau keturunannya sampai kini hanya melamun masa 
lampau dan juga dgn perbaikan ekonomie diPRC jiwa penciptaannya belum 
berkembang. Mereka semua yg ada di PRC sampai kini hanya dapat membikin copy 
dari pengetahuan negara barat dan sampai kini belum ada kebutuhan utk 
menciptakan yg baru - yg innovative.
  Kemajuan yg sampai kini dicapai diPRC adalah efficiency produksi yg 
disebabkan oleh sifat dan kebudayaan bangsamya. - suatu suasana yg kita 
ketemukan diTaiwan jaman 1970'an.dan di Japan tahun 1960'an.
  Semua produk2 yg diproduksi diPRC adalah hasil ciptaan dari Taiwan, Japan, 
Korea dan yg terutama adalah negara2 Barat seperti USA dan EU. Ini dapat kita 
lihat melalui system education dan hasil education dari semua universitas2 yg 
terkenal diPRC. Selama mereka harus mengambil ilmu yg advanced dari USA atau EU 
- itulah tanda creativity belum berkembang. Ini saya dapat lihat dari calon2 
PhD yg sekarang mengambil ilmu diUSA dan basis pendidikannya yg mereka dapatkan 
dari negara mereka. Menurut IQ mereka creme de la creme jadi sangat pintar - 
tetapi basis penciptaannya belum ada.  Lain dgn scientist2 keluaran iniversitas 
US yg begitu keluar sudah mulai menciptakan science baru.
   
  Untuk betul2 masuk dunia ilmu pengetahuan yg modern dan yg dapt bersaing dgn 
ilmu2 pengetahuan dunia - kebudayaan berpikir ini harus diciptakan. Memang 
jikalau kalian membandingkan ilmu pengetahuan diIndonesia dgn yg diPRC ini 
bedanya sangt jelas sekali oleh karena ilmu pengetahuan diIndonesia stagnant 
sedari jaman 1940 dan tidak ada kemajuan atau ciptaan yg baru - sedangkan PRC 
sudah masuk dunia yg 1990'an.- tetapi belum masuk abad ke21.
   
  Andreas

Dada <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Ini yang saya sebut menghibur diri , syndrome inferioritas dan serta 
merta
menggali kejayaan masa lampau , sementara bangsa lain tidak ambil pusing
dengan "trophy2" usang yang kita sajikan. 

Apa sekiranya orang merogoh kertas dengan serta merta akan teringat akan
Tsai Lun, atau sekiranya Gutenberg ? Nope ? Emang Dia Pikirin?

Sama seperti seorang yang membanggakan rapor taman kanak2 - kanak ,
sementara orang lain sudah entah kemana , hidup dalam tatanan dunia baru.

Menjadi yang terdahulu tidak berarti apa - apa jika di garis finish
tertinggal di belakang karena kehabisan stamina , karena sibuk
gontok-gontokan perang saudara? 

Sementara barat yg dikatakan mencolong, apakah akan ambil pusing? Nope?
Emang mereka pikirin?

Mending kanak2 jadi preman , dewasa jadi insinyur . hehehehe

Daripada sibuk berkeluh kesah. Lebih baik menciptakan inovasi - inovasi baru
, dan buatlah bangsa lain melihat tiongkok sebagai mercusuar dunia. 

Tidak perlu repot2 menciptakan high culture , itu yang tahu hanya segelintir
orang , ciptakan teknologi tinggi boleh ditambah pop culture. Hal ini akan
menjangkau lebih banyak lagi.

Contoh sederhana , permainan console Dinasty Warrior , saya perhatikan di
internet , cukup menggugah rasa ingin tahu dari seluruh dunia untuk lebih
mengetahui tentang SAM KOK. Itu dari contoh2 sederhana. Ironisnya permainan
ini menggunakan produk Jepang, Lagi2 kita kecolongan hehehehe

Robby Wirdja

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Friday, December 14, 2007 1:37 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan apa saja?

Bung Purnama,

Saya tidak setuju kalau dikatakan "brengsek, curang, kagak mau
mengakui kalo ada penemuan mereka berasal dari tionghoa, dan diumpet
umpetin dengan makalah lainnya".

Pertama, anda harus tahu bahwa penyebaran teknologi itu bersifat
difusi. Adalah alamiah apabila ada hal-hal yang dirintis di Tiongkok
setelah berabad-abad kemudian sampai ke dunia barat. Nah, ketika
teknologi itu sampai ke dunia barat, tidak selalu mesti orang Tiongkok
yang membawanya. Kertas dan serikultur misalnya, dari Tiongkok
pengetahuan ini menyebar ke berbagai penjuru tanpa harus melalui
tangan Tiongkok langsung.

Kedua, mari kita telaah contoh yang anda bawa.

* Mengenai peta dunia pertama, buku navigasi Zhenghe dan dicolong oleh
Spanyol, saya asumsikan berasal dari teori Gavin Menzies. Hal ini
masih kontroversial dan pernah didiskusikan berkepanjangan di milis ini.

* Penggunaan bubuk mesiu untuk kepentingan militer, ini juga tersebar
lewat pengaruh ekspansi Mongol. 

Ketiga, asumsi bahwa bangsa barat cuma bisa menyolong ide orang saja
sungguh tidak berdasar. Walaupun memang sejarah ditulis oleh penguasa
(baca: barat), namun mereka juga memiliki inovasi tersendiri.

Keempat, mengenai hak intelektual, perlu saudara ketahui bahwa kita
tidak mungkin menuntut hak intelektual atas penemuan teknologi jaman
dulu. Karena hak intelektual itu mempunyai batas waktu. Mengenai hak
intelektual kontemporer (Microsoft misalnya), saya balik saja
posisinya untuk karya-karya dalam negeri. Mereka juga mati-matian
menuntut penegakan hukum atas tindakan pembajakan, karena memang itu
adalah dapur orang.

Kelima, bangga itu boleh. Tapi terlalu bangga akan membuat lupa diri
dan mengulang kembali periode penghinaan terhadap bangsa Tionghoa.
Hasil dari periode penghinaan ini ya kita-kita yang tersebar ke
seluruh dunia karena mencari tempat hidup yang lebih baik.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya setuju pendapat dengan bapak skalaras;
> memang dunia barat brengsek,curang, kagak mau mengakui kalo ada 
> penemuan mereka berasal dari tionghoa, dan diumpet umpetin dengan 
> makalah lainnya. Sebagai contoh siapa yang buat peta dunia pertama 
> Tionghoa
> buku navigasi siapa buat Laksamana Cheng Ho. Ahsil dicolong ama 
> spanyol bikin sejarah nemu Amerika padahal dari mana taunya ?. Bubuk 
> senjata dicolong juga. kertas juga dicolong juga, Bangsa tionghoa 
> penemuannya dicolong diem aja. So jadi bangsa barat bisanya cuman 
> nyolong ide orang. Tapi kalo bangsa barat nemu dicolong langsung 
> marah-marah bawa kita ke pengadilan pake acara hak intelektual 
> contoh microsoft yah toh. Benerkan g bilang !!!. (jadi rasis g). 
> Kalo bisa ngak kita minta hak intelektual penemuan teknologi jaman 
> dulu tionghoa ke barat. Ngak mungkin !. 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , "Skalaras" <skalaras@> 
> wrote:
> >
> > Yang heran, meskipun penemuan2 teknologinya banyak yang mendahului 
> bangsa lain, bangsa Tiongkok tak berhasil mengembangkan sistem ilmu 
> pengetahuan alam atau Science secara komprefensif, sehingga 
> kemajuannya berhasil disalib oleh barat. 
> > 
> > Setiap membaca sejarah, begitu sampai di babak dimana Tionkok 
> mulai bersentuhan dng peradaban barat, seperti saat Kaisar kerajaan 
> Qing pertama kali dikenalkan dng ilmu matematika Barat, hati saya 
> selalu menangis....
> > 
> > ZFy
> > 
> > 
> 

[Non-text portions of this message have been removed]



                         


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke