Kita tidak hidup di negeri dongeng bung! jika anda mau mewujudkan utopia
anda, paksalah yang membuat sistem bobrok ini berubah! bila perlu ganti
rezim. tapi bukan malah suruh masyarakat yang berkorban.

sekarang tolong sebutkan contoh, didunia mana ada "gerakan moralis" versi
anda ini pernah berhasil?


> Bung Zhou,
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>>
>> Mengenai sogok menyogok di Indonesia:
>>
>> Pernahkah anda mengurus Izin bangunan di Jakarta? selama saya ngurus
>> bermacam macam IMB(maklum tukang bangunan), saya tak pernah membayar
>> sesuai dng tarif resmi, saya diharuskan membayar dua tiga kali atau
> lebih
>> dari biaya resmi! bagaimana kalau saya menolak? jangan harap akan keluar
>> IMB nya!
>>
>> Sdr Jimmy, Apakah saya yang harus disalahkan?
>
> Unfortunately, ada 2 pilihan kan Bung zhou, i.e. membayar atau tidak.
> Masing2 punya konsekuensinya. (Dan) pilihan ini tidak hanya dihadapi
> bung zhou tapi juga org (non tionghoa) lainnya.
>
> Kalau kita berbicara dalam ranah hukum, tentu si peminta bayaran
> (alias pihak yg mengeluarkan IMB) salah, tetapi si pemberi juga salah.
> Korupsi adalah kejahatan 2 pihak, pemberi dan penerima. Apapun alasannya.
>
> Itu kalau secara hukum, setidak2nya, hukum yg saya pahami.
>
> Masalahnya adalah, saya paham bahwa Bung Zhou 'harus' melakukan hal
> tersebut agar 'dapur' tetap bisa mengepul. Itu manusiawi. Pilihan utk
> taat hukum dan tuntutan ekonomi memang sering bikin pusing. Tapi, bung
> zhou, hal2 yg manusiawi (dlm hal ini mendahulukan 'kepentingan'
> ekonomi), ataupun empati saya ini kan bukan alasan pembenaran
> pelanggaran hukum tersebut. Bukankah demikian?
>
>
> salam,
> jimmy
> PS: saya punya keyakinan utopis, bahwa bila semua orang berhenti
> menawarkan uang sogok, maka permintaan sogok, korupsi, dan
> penghambatan2 (supaya disogok) juga akan berkurang sangat drastis.
>
>

Kirim email ke