Di Kalbar kopi-tiam itu tempat kumpul rakyat biasa. Terjangkau untuk semua kalangan. Kopi disedu dengan cerek tembaga, ini untuk yg jenis disaring. Tapi banyak yg suka kopi tanpa disaring, persis bikin kopi di rumah, lengkap dengan bubuk kopinya. Lebih harum terasa kopinya. Ada juga yg suka minum kopi di tambah susu kental manis, di kalimantan namanya kopi susu. Atau dicampur teh kental, jadi teh-susu. Kalau di Singapore dan Malaysia dan Batam itu beda. Kopi itu artinya kopi dengan susu. Kopi-O artinya kopi saja tanpa susu. Teh artinya teh+susu, dan Teh-O artinya teh saja, tanpa susu.
DiKalbar, kebiasaan minum kopi orang Tionghoa berbeda sedikit orang Melayu dan Dayak. Orang Tionghoa suka kopi kental manis sedikit. Orang Melayu dan Dayak suka kopi tipis (tidak kental) tapi harus manis. INi kebiasaan-kebiasaan yg saya amati. Didaerah-daerah pedesaan dan pesisir Kalbar, kebiasaan minum kopi sangat merakyat. Jika kita berkunjung ke rumah-rumah. Pasti akan disuguhkan kopi. Tapi kebiasaan menyuguhkan kopi untuk tamu, dikota2 sudah memudar. Demikian sekilas cerita minum kopi, Salam penggemar kopi, Kheng Hong Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Nggggg di Jakarta cari Kopi-tiam dimana ya.... disini adanya Starbuck, Coffee Bean, dkk. Di Singapur, kalau gue bilang mau ke Kopi-Tiam itu hitungannya lebih borju daripada Hawker Centre Soalnya Kopi-Tiam disana udah kayak Food Court yang full AC. (dan gue nggak ketemu ceret bergagang panjang, adanya cofee maker, hehehe) Jadi kalau sama temen temen mau makan murah meriah, kita mendingan ke Hawker centre aje dah. Kalau di Kalimantan Kopi-tiam nya kayak apa? -----Original Message----- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Can Kheng Hong Sent: Wednesday, April 23, 2008 8:27 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Budaya Kopi-tiam Di daerah kami Kalimantan Barat, budaya Kopi-Tiam juga marak. Hampir setiap kota dan desa, khususnya disepanjang pesisir pantan dari Selatan daerah Ketapang, Pontianak, hingga ke Utara Sambas, terdapat warung-warung kopi (kopi-tiam). Orang-orang datang ke kopi-tiam tidak sekedar untuk mengopi atau mencicipi kue-kue. Tetapi lebih sebagai tempat interaksi sosial dan bisnis. Cukup dengan secangkir kopi Rp 2.000,- dan sepotong pisang goreng Rp 1.500,- bisnis sudah jalan, dan transaksi berhasil. Murah meriah tapi efektif. Kopi-tiam2 ini bukan saja milik orang dewasa, tetapi anak-anak muda juga suka ngumpul di kopi tiam. Di sepanjang jalan Gajahmada Pontianak, banyak sekali kopi tiam.Pada malam minggu dan Senin, ratusan anak-anak muda berkumpul di satu kopi-tiam2 untuk nonton bola bersama. Cukup bayar 1 cangkir kopi, dapat layar lebar, nongkrong berjam2. Kadang2 malah saya berpikir, bagaimana pemilik warung kopi bisa untung? Demikian sekilas kehidupan kopitiam di Kalbar. Salam, Kheng Hong No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1392 - Release Date: 4/22/2008 3:51 PM ------------------------------------ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.